Marhaenist.id – Semangat juang tidak boleh mati dalam jiwa setiap pemuda. Roh dan semangat muda adalah pondasinya pergerakan kita dalam mencapai sesuatu tujuan. Usaha kita harus didasarkan pada jiwa yang semangatnya berapi-api yakni roh dan semangat mencapai tujuan yang harus terus kita kobarkan.
Selama roh dan semangat juang masih mati, belum bangkit, selama itu akan sia-sia usaha kita. Selama itu tak dapat kita capai tujuan dan tak dapat kita lahirkan suatu perbuatan usaha yang luhur, yakni perbuatan mambangun suatu negeri tanpa penindasan dan pembodohan. Perbuatan luhur dan besar itu tidak akan tercapai jikalau dalam usaha, dan perbuatan kita tak terpikul oleh roh dan semangat cita-cita yang luhur itu.
Jika roh sudah kita bangunkan, sudah bangkit, maka tidak ada lagi yang dapat menghalangi bangkit dan geraknya pergerakan kita. Tidak ada lagi yang dapat menahan atau memadamkan apinya pergerakan kita.
• Dapatkah ditahan roh dan semangat perlawanan Fidel Castro dan Che Guevara di Kuba?
• Dapatkah ditahan roh dan semangatnya Hitler dalam ambisinya menguasai Eropa?
“Jika kita punya keinginan yang kuat dari dalam hati, maka seluruh alam semesta pun akan bahu-membahu mewujudkannya”.
Tiada manusia yang dapat di perbudak, jika rohnya tidak mau di perbudak. Tiada pemerintahan yang menindas jika rakyat dengan seluruh kekuatannya punya roh untuk melawan. Tiada sistem pendidikan yang eksploitatif jika pemudanya punya roh membangkitkan perlawanan.
Sebaliknya, penindasan, perbudakan, dan pembodohan masih akan tetap berlanjut jika roh dan semangat kita masih ikut tertindas. Pemerintahan kita masih tetap korup, jika jiwa, roh dan semangat perjuangan kita masih mati, belum bangkit, masih diam dan putus harapan. Sebab itu kamu harus tahu bahwa “Tuhan tidak mengubah nasib suatu bangsa sebelum bangsa itu mengubahnya sendiri. ~ Bung Karno”.***
Penulis: Erik R Sibu, Kader GMNI Halmahera Utara.