By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Marhaenist
Log In
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Onward Issue:
Pernyataan Sikap SP-NTT: Polemik Geothermal Flores-Lembata dan Polemik Investasi di Pulau Padar Taman Nasional Komodo
Semangat Muda Kaum Nasionalis: Deklarasi GSNI Pacitan
Aksi Mahasiswa: Bubarkan DPR ?
Mas Bambang Patjul Dibutuhkan Fokus Skala Nasional
‎Dugaan 22 Anak SD Keracunan Makanan dari Program MBG, Ketua GMNI Inhil: Kurangnya Kontrol Pihak Terkait

Vivere Pericoloso

Ever Onward Never Retreat

Font ResizerAa
MarhaenistMarhaenist
Search
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Ikuti Kami
Copyright © 2024 Marhaenist. Pejuang Pemikir. All Rights Reserved.
Opini

Arah Politik Luar Negeri PDI Perjuangan dalam Konflik Israel – Palestina

Marhaenist Indonesia
Marhaenist Indonesia Diterbitkan : Sabtu, 6 Juli 2024 | 08:34 WIB
Bagikan
Waktu Baca 8 Menit
Aji Cahyono (Kiri) sebagai Penulis & Research Fellow in Megawati Fellowship Program bersama Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri (10/01/2024). Sumber: Kompas TV
Bagikan
iRadio

Marhaenist – Penulis tak sengaja membaca perkembangan isu terkini dalam pemberitaan media massa, terdapat dua isu yang berbeda muncul di Headline news yakni mengenai topik “Rakernas V Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) tahun 2024” dan “Penyerangan Israel terhadap warga pengungsi Palestina di Kota Rafah.” Sebagai pengantar awal, penulis berupaya mengungkapkan perseteruan antara Israel-Palestina, yang menjadi sorotan jagad dunia maya.

Akhir-akhir ini, masyarakat Indonesia dalam penggunaan sosial media (bermunculan di Instastory), postingan yang seragam dengan slogan “All Eyes on Rafah,” merespon serangan membabi buta yang dilancarkan oleh Israel terhadap warga Palestina yang mengungsi di Kota Rafah (perbatasan dengan Mesir), selatan Gaza. Rafah merupakan pengungsian terakhir bagi Warga Palestina (khususnya 1,4 juta warga Gaza), setelah Gaza Utara, Gaza, dan Tepi Barat diserang secara masif oleh militer Israel, yang menyebabkan warga yang mengungsi di kamp banyak yang meninggal dunia.

Kebrutalan Israel menyerang warga Palestina yang mengungsi di Kota Rafah awal Mei (hampir 8 bulan sejak bulan Oktober 2023, Otoritas Kesehatan di Gaza menginformasikan 36.171 tewas) merupakan kejahatan genosida. Berdasarkan keterangan Otoritas Kesehatan Gaza, sejumlah 45 orang meninggal akibat kamp pengungsi terbakar karena serangan Israel pada Minggu (26/5/2024), termasuk 23 wanita, anak-anak dan lanjut usia (CNBC). Meskipun Israel berdalih bahwa penyerangannya tertuju pada kelompk Hamas. Sejumlah negara yang tergabung dalam komunitas internasional, turut memberikan kecaman terhadap Israel. Bahkan, Mahkamah Internasional/Internationl Court Justice (ICJ) memberikan perintah agar Israel menghentikan serangannya.

Berdasarkan pengungkapan media massa, awal mula perseteruan antara Israel – Palestina meletus pada 7 Oktober 2023. Yang mana, terdapat penyerangan kelompok militan Islam Palestina, seperti Harakah Muqawqamah al-Islamiyah (Hamas)/Gerakan Perlawanan Islam di Palestina, melakukan serangan mendadak dari jalur Gaza terhadap kawasan pemukiman Israel. Penyerangan tersebut dimanfaatkan oleh Hamas, untuk melancarkan serangan kepada masyarakat Israel yang mayoritas beragama Yahudi, pada hari Sabtu (Shabbat merupakan hari istirahat yang dikenal dalam Judaisme). Kemudian Israel melancarkan serangan balik secara masif hingga sampai saat ini.

Baca Juga:   Pajak untuk Keadilan

Laporan The New York Times mewartakan lebih dari satu tahun sebelum kejadian, bahwa militer Israel memprediksi bahwa Hamas akan melancarkan serangan, namun asumsi hanya sebatas keinginan, dan bukan perkara mudah untuk menyerang kawasan teritorial yang di klaim oleh Israel, dengan pertahanan Iron Dome. Bahkan sejumlah elit Hamas dan Israel menunjukkan adu kekuatan. Misalnya yakni pidato kemenangan klaim tokoh Hamas, Ismail Haniyeh seolah-olah keinginan tercapai dengan menghujani roket wilayah Israel, dengan seruannya “nasrum minallah wa fathun qarib” (pertolongan Allah dan kemenangan yang sudah tercapai didepan mata) serta takbir berkali-kali.

Mencermati tak kunjung usainya perseteruan antara Israel-Palestina dalam upaya menguraikan ketegangan konflik, menjadi isu prioritas konflik kawasan Timur Tengah. Maka perlu adanya upaya dalam menguraikan ketegangan konflik dikawasan tersebut, terutama bagaimana Indonesia memperjuangkan Palestina sebagai bangsa dan negara yang berdaulat dan mendapatkan kemerdekaannya, tanpa adanya intervensi dan cawe-cawe secara politik yang menyebabkan tidak independen.

 

Politik Luar Negeri PDI Perjuangan: Perjuangan Bangsa Palestina

Warga Palestina merawat seorang anak di Jalur Gaza selatan setelah serangan udara Israel, 24 Oktober 2023 (foto OSV News/Ibraheem Abu Mustafa, Reuters).

Sejauh penelusuran penulis, tak banyak scholar maupun akademisi yang konsen meneliti maupun mengkaji secara mendalam mengenai “Partai Politik dalam Politik Luar Negeri/Hubungan Internasional” bisa jadi menjadi pengembangan mata kuliah pada Program Studi “Hubungan Internasional” dibeberapa kampus di Indonesia maupun mancanegara.

Studi kasusnya yakni PDI Perjuangan melalui Ketua Umumnya, Megawati Soekarnoputri, melalui pidatonya pada peringatan peringatan Konferensi Asia – Afrika tahun 2017 di Istana Negara, mengungkapkan banyak negara Asia dan Afrika yang sudah merdeka, namun beban sejarah bagi Indonesia masih ada, saat Palestina belum dinyatakan sebagai negara yang merdeka. Oleh karena itu, Megawati terang-terangan akan terus berjuang untuk bangsa Palestina.

Baca Juga:   Kooperasi dan Hegemoni Kapitalisme

Dalam studi kasus ini, penulis berupaya menangkap informasi mengenai dinamika perseteruan antara Israel-Palestina beserta prediksi penulis mengacu rekomendasi Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI Perjuangan tahun 2024 yang diselenggarakan di Jakarta, 24-26 Mei 2024, tertuang dalam poin 15 memuat bahwa PDI Perjuangan merespon adanya kerawanan dunia, dengan fenomena konflik antar negara yang belum menemukan adanya gencatan senjata.

Rekomendasi PDI Perjuangan selaras dengan Preambule UUD ’45 (pada saat itu Bung Karno ikut merumuskan), perjuangan Indonesia dalam Politik Luar Negeri Indonesia bersifat Bebas-Aktif, yang berkewajiban ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Sejak awal, PDI Perjuangan secara konsisten dalam menyuarakan Palestina sebagai bangsa yang merdeka, serta bagaimana Palestina sebagai negara yang mendapatkan pengakuan secara internasional, baik secara de facto maupun de jure. Hal ini beralasan dengan pendekatan historis, bahwa Indonesia sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat, mendapatkan pengakuan dari bangsa Palestina pada tahun 1948.

Melalui kader-kadernya yang menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI), yang ditugaskan di Komisi I (membidangi urusan kebijakan luar negeri), tetap intens dalam mengawal isu-isu kemanusiaan maupun perdamaian dunia.

Penulis mengutip rilis media Sekretaris Jendral PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, pada Kamis (6/6/2024) dengan judul “Ide, Gagasan, Pemikiran, Cita-Cita dan Perjuangan Bung Karno Selalu Relevan bagi Indonesia dan Dunia” dalam poin ketiga, pemikiran Bung Karno dalam perspektif global, menjelaskan tentang gagasan struktur dunia yang demokratis mengedepankan kemanusiaan, persaudaraan dunia, keadilan, ko-eksistensi damai dan kesetaraan setiap negara dalam keanggotaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Hal tersebut merespon bahwa kondisi pertarungan geopolitik saat ini, lebih mengedepankan pendekatan realis (untung – rugi). Sehingga PDI-P memberikan rekomendasi kepada pemerintah agar menjalankan peranan politik luar negeri Bebas-Aktif, berdasarkan prinsip-prinsip yang pernah dibahas dalam forum Konferensi Asia Afrika, Gerakan Non-Blok (GNB), Conference of the New Emerging Forces (Conefo). Menurut Hasto Kristiyano dalam disertasinya berjudul “Diskursus Pemikiran Geopolitik Sukarno dan Relevansinya terhadap Pertahanan Negara”, bahwa pemikiran Bung Karno relevan dengan tantangan geopolitik dunia, ditengah pertarungan hegemoni sumber daya alam, penguasaan pasar dan unjuk kekuatan militer.

Baca Juga:   Relevansi Ajaran Bung Karno Ditengah Distrosi Ideologi dan Perang Proxi

Atau merujuk pada rekomendasi perdamaian yang pernah disampaikan oleh Bung Karno melalui pidato dihadapan Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) XV pada 30 September 1960, dengan judul “To Build The World A New.” Mengutip dalam buku “PANCASILA: Dari Indonesia untuk Dunia” karya Darmansjah Djumala & Bernanda Rurit, 15 tahun Indonesia sebagai bangsa yang merdeka, pentingnya membangun suatu dunia yang sehat dan aman, membangun dunia yang penuh keadilan dan kemakmuran untuk semua.

Kemudian penulis mengutip pemikiran Bung Karno dalam buku Dibawah Bendera Revolusi Djilid I, terdapat kemiripan dengan cara pandang nasionalisme Barat (yang hanya memikirkan bangsanya sendiri, menjajah dan mengeksploitasi), sehingga bukan menjadi karakteristik bangsa Timur (mengedepankan kolektif dan persaudaraan universal, saling bergotong royong membangun peradaban semesta).


Aji Cahyono, Magister Interdisciplinary Islamic Studies Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Bagikan Artikel
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print

ARTIKEL TERBARU

Foto: Desain Grafis oleh SP-NTT/MARHAENIST
Pernyataan Sikap SP-NTT: Polemik Geothermal Flores-Lembata dan Polemik Investasi di Pulau Padar Taman Nasional Komodo
Senin, 25 Agustus 2025 | 17:44 WIB
Semangat Muda Kaum Nasionalis: Deklarasi GSNI Pacitan
Senin, 25 Agustus 2025 | 13:34 WIB
Aksi Mahasiswa: Bubarkan DPR ?
Senin, 25 Agustus 2025 | 13:28 WIB
Mas Bambang Patjul Dibutuhkan Fokus Skala Nasional
Minggu, 24 Agustus 2025 | 21:13 WIB
‎Dugaan 22 Anak SD Keracunan Makanan dari Program MBG, Ketua GMNI Inhil: Kurangnya Kontrol Pihak Terkait
Sabtu, 23 Agustus 2025 | 19:24 WIB

BANYAK DIBACA

Negara Hukum Berwatak Pancasila
Insight
Peringati HUT Kemerdekaan RI, DPC GMNI Touna dan DPK GMN Bung Tomo Manajenen Gelar Nobar Sekaligus Bedah Film bersama Masyarakat
Kabar GMNI
Presiden Jokowi Resmi Buka Kongres IV Persatuan Alumni GMNI
Kabar PA GMNI
Pembukaan Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI)
Kabar PA GMNI
Buka kongres PA GMNI, Jokowi Ajak Alumni GMNI Jaga Kedaulatan dan Menangkan Kompetisi
Kabar PA GMNI

Lainnya Dari Marhaenist

Polithinking

Komitmen Pemerintah Jaga Netralitas ASN Saat Pemilu dan Pilkada

Marhaenist - Penandatanganan keputusan bersama netralitas pegawai aparatus sipil negara (ASN) menunjukkan…

Opini

Hakekat dari Pancasila adalah Membela Kaum Miskin

Marhaenist.id - Mungkin bagi sebagian besar aktivis mahasiswa saat ini yang berada…

Polithinking

Sevisi Dengan Kader PDIP Yogyakarta, Arya Siap Dipasangkan Jadi Wakil Walikota

Marhaenist, Yogyakarta - Ariyanto menyatakan dirinya siap menjadi calon wakil walikota untuk…

Polithinking

Berhasil Kelola Sampah 60 Ton per Hari, Ganjar Tantang Pemuda Bekasi Bereskan Bantargebang

Marhaenist.id, Jakarta - Bermula dari keresahannya pada persoalan sampah yang tak kunjung…

Opini

Pilkada 2024: Kesadaran Politik Pemilih Muda 

Marhaenist.id - Masyarakat Indonesia akan menggelar Pilkada serentak yang akan dilaksanakan pada…

IndonesianaMarhaen

Diduga Kuat Dikriminalisasi, Inilah Kejanggalan Kasus Hukum Ibu Guru Supriyani!

Marhaenist.id - Kasus dugaan kriminalisasi seorang guru honorer di Kecamatan Baito sontak…

Kabar GMNI

GMNI Jombang Sesalkan Tindakan Tidak Etis Tenaga Kesehatan RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung: Desak Evaluasi dan Investigasi Menyeluruh

Marhaenist.id, Jombang - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)…

Kabar GMNI

Dilanda Banjir, Poros Rakyat Salurkan Bantuan 1 Ton Beras ke Masyarakat Kecamatan Nosu Kabupaten Mamasa

Marhaenist.id, Mamasa - Poros Rakyat Mamasa yang terdiri dari Gerakan Mahasiswa Nasional…

Kabar GMNI

GMNI Universitas Jakarta dan Alumni Kuatkan Semangat Perjuangan di Bulan Ramadhan

Marhaenist.id, Jakarta - Buka bersama yang digelar oleh lintas komisariat GMNI FISIP, Teknik,…

Tampilkan Lebih Banyak
  • Infokini
  • Indonesiana
  • Historical
  • Insight
  • Kabar PA GMNI
  • Kabar GMNI
  • Bingkai
  • Kapitalisme
  • Internasionale
  • Marhaen
  • Marhaenis
  • Marhaenisme
  • Manifesto
  • Opini
  • Polithinking
  • Study Marhaenisme
  • Sukarnoisme
Marhaenist

Ever Onward Never Retreat

  • Kontak
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • ▪️ Kirim Artikel
  • ▪️ Format

Vivere Pericoloso

Ikuti Kami

Copyright © 2025 Marhaenist. Ever Onward Never Retreat. All Rights Reserved.

Marhaenist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?