By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Marhaenist
Log In
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Onward Issue:
Tambang Rampok Hak Rakyat, Ketua PA GMNI Kaltim Desak Presiden Prabowo Hentikan Operasi 13 Perusahaan Raksasa
Gelar Konfercab Persatuan, Rifki Pratama dan Andi Supriyanto Resmi Pimpin GMNI Bima
Refleksi Hari Jadi Kabupaten Rohul Ke-26 Tahun, GMNI: Momentum Evaluasi Pembangunan dan Penguatan Nasionalisme Kerakyatan
Heri Purnomo Kembali Terpilih Secara Aklamasi sebagai Ketua PA GMNI Kota Bekasi
Erick Thohir dan Serangkaian Keputusan Aneh

Vivere Pericoloso

Ever Onward Never Retreat

Font ResizerAa
MarhaenistMarhaenist
Search
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Ikuti Kami
Copyright © 2024 Marhaenist. Pejuang Pemikir. All Rights Reserved.
Kapitalisme

Investor Khawatirkan Stabilitas Keuangan RI Imbas Program Makan Siang Gratis

Indo Marhaenist
Indo Marhaenist Diterbitkan : Selasa, 9 Juli 2024 | 18:02 WIB
Bagikan
Waktu Baca 5 Menit
Program makan siang gratis untuk anak sekolah diusung oleh presiden terpilih Prabowo Subianto. FILE/Katadata
Bagikan
iRadio

Marhaenist – Program makan siang gratis untuk anak sekolah yang diusung oleh presiden terpilih Prabowo Subianto membuat pasar utang dan mata uang negara cemas, karena rencana tersebut.

Prabowo dan timnya berusaha keras untuk menghindari kesan pemborosan fiskal serta meyakinkan para pelaku pasar bahwa pemerintahan baru akan mematuhi batas utang resmi yang membatasi defisit anggaran hingga 3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Namun, bagi pasar yang terbiasa dengan stabilitas dan pendekatan fiskal yang hati-hati di bawah kepemimpinan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, usulan belanja bernilai jumbo saja sudah cukup meresahkan.

Imbal hasil obligasi naik dan nilai tukar rupiah terdepresiasi, meskipun sebagian besar melemahnya rupiah lebih disebabkan oleh ketangguhan dolar AS.

“Kami percaya situasi saat ini lebih merupakan sebuah kegaduhan, tetapi kami melihat adanya risiko fiskal yang meningkat. Oleh karena itu, pasar mungkin mulai membutuhkan premi risiko yang lebih tinggi pada obligasi Pemerintah Indonesia,” kata Jenny Zeng, Kepala Investasi untuk Pendapatan Tetap wilayah Asia Pasifik di Allianz Global Investors, dilansir (09/07/2024).

“Risiko lainnya juga adalah karena adanya pergantian para menteri,” kata Zeng, merujuk pada ketidakpastian mengenai siapa yang akan menduduki posisi menteri keuangan di bawah kepemimpinan Prabowo nanti.

Seorang banker di sebuah lembaga perbankan China di Indonesia mengatakan bahwa kekhawatiran fiskal mendorong mereka untuk memindahkan sekitar 30 persen dari portofolio mereka ke instrumen dengan tenor lebih rendah, termasuk diversifikasi ke dalam surat utang jangka pendek yang denominasinya dalam rupiah (SRBI) yang diterbitkan oleh Bank Indonesia.

Rencana makan gratis Prabowo yang perkirakan akan menelan dana sebesar Rp71 triliun pada 2025, seharusnya tidak menimbulkan kekhawatiran.

Baca Juga:   Konversi Kompor Gas ke Listrik Tidak Berlaku Tahun Ini

Meskipun awalnya dikategorikan sebagai obligasi sampah pada awal abad ini, kini obligasi Indonesia dianggap memiliki peringkat investasi.

Beberapa investor bahkan berpendapat bahwa pemerintah Prabowo sebaiknya menggelontorkan dana untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen. Namun, masih ada ketidakpastian mengenai seberapa besar anggaran yang akan dihabiskan Prabowo untuk program-programnya, serta apakah ia akan mengurangi subsidi BBM dan investasi lainnya untuk menjaga keseimbangan keuangan negara.

Clifford Lau, seorang manajer portofolio di William Blair, mengatakan, “Tampaknya akan ada lebih banyak ketidakpastian daripada kepastian. Saya masih tetap berinvestasi, tetapi mungkin tidak sebanyak sebelumnya.”

Investasi dari luar negeri dalam portofolio menyusut. Investor asing menarik $2,8 miliar dari obligasi pemerintah dalam bentuk rupiah dan pasar saham hingga Juni tahun ini.

Nilai tukar rupiah saat ini mencapai titik terendah dalam empat tahun terhadap dolar AS, mengalami kerugian lebih dari 5 persen sepanjang tahun ini. Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh peningkatan imbal hasil (yield) obligasi AS dan penguatan dolar, yang juga mempengaruhi mata uang negara-negara berkembang lainnya.

Para investor yang mencari obligasi dengan imbal hasil lebih tinggi juga beralih ke India, yang obligasinya tidak hanya memiliki imbal hasil yang sebanding tetapi juga baru saja masuk ke dalam indeks global JP Morgan.

Proyeksi dan Harapan Investor

Beberapa investor tetap menaruh harapan terhadap pemerintahan Prabowo. Mereka merujuk pada bagaimana pemerintahan Prabowo juga ingin mengerek pendapatan dan meningkatkan kepatuhan pajak, dan membatasi defisit fiskal sebesar 2,8 persen dari PDB, meskipun lebih tinggi dari target tahun ini sebesar 2,3 persen.

“Dia juga menyoroti pentingnya meningkatkan pendapatan fiskal, jadi sebenarnya ini tidak hanya tentang meningkatkan pengeluaran,” ujar Jerome Tay, seorang manajer investasi pendapatan tetap Asia dari Aberdeen. Ia bahkan memiliki pandangan positif terhadap obligasi pemerintah Indonesia dalam jangka menengah.

Baca Juga:   Menkeu: Rp 6,2 Triliun Telah Disalurkan Untuk Realisasi BLT BBM

Para investor pasar negara berkembang telah lama tertarik pada obligasi tersebut karena menawarkan tingkat imbal hasil tinggi atau ‘carry’.

Perbedaan dalam imbal hasil antara obligasi Indonesia dan AS saat ini telah mengecil menjadi separuh dari 600 basis poin sebelum Federal Reserve mulai menaikkan suku bunga pada 2022, tetapi tetap menarik bagi investor di pasar pendapatan tetap.

Indonesia juga dipandang tidak terlalu rentan pada saat ini, mengingat kepemilikan asing hanya sebesar 14 persen dari obligasi pemerintah yang beredar. Padahal sebelumnya para investor tersebut mengusai separuh obligasi satu dekade lalu.

Harapan bahwa Federal Reserve akan segera mulai memangkas suku bunga memberikan sedikit kenyamanan bagi investor rupiah dan obligasi Indonesia, kata Rudiyanto, seorang direktur di perusahaan manajemen aset lokal Panin.

Namun ada risiko lain yang perlu diwaspadai, terutama terkait utang jatuh tempo yang junlahnya sangat signifikan, diperkirakan mencapai sekitar Rp 800 triliun pada 2025, hampir dua kali lipat dari jumlah tahun ini. Sri Mulyani menyatakan bahwa refinancing tidak akan menjadi masalah selama pemerintah dapat menjaga kepercayaan pasar.

Bagikan Artikel
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print

ARTIKEL TERBARU

Tambang Rampok Hak Rakyat, Ketua PA GMNI Kaltim Desak Presiden Prabowo Hentikan Operasi 13 Perusahaan Raksasa
Senin, 13 Oktober 2025 | 11:36 WIB
Gelar Konfercab Persatuan, Rifki Pratama dan Andi Supriyanto Resmi Pimpin GMNI Bima
Senin, 13 Oktober 2025 | 00:21 WIB
Refleksi Hari Jadi Kabupaten Rohul Ke-26 Tahun, GMNI: Momentum Evaluasi Pembangunan dan Penguatan Nasionalisme Kerakyatan
Minggu, 12 Oktober 2025 | 16:32 WIB
Heri Purnomo Kembali Terpilih Secara Aklamasi sebagai Ketua PA GMNI Kota Bekasi
Sabtu, 11 Oktober 2025 | 22:25 WIB
Erick Thohir dan Serangkaian Keputusan Aneh
Sabtu, 11 Oktober 2025 | 21:48 WIB

BANYAK DIBACA

Negara Hukum Berwatak Pancasila
Insight
Pertumbuhan Ekonomi Yang Menyisakan Luka Sosial dan Ekologis
Opini
Presiden Jokowi Resmi Buka Kongres IV Persatuan Alumni GMNI
Kabar PA GMNI
Pembukaan Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI)
Kabar PA GMNI
Buka kongres PA GMNI, Jokowi Ajak Alumni GMNI Jaga Kedaulatan dan Menangkan Kompetisi
Kabar PA GMNI

Lainnya Dari Marhaenist

Opini

Bertahan Ditengah Badai: Sebuah Refleksi Perjalanan Bersama GMNI

Marhaenist.id - Perjalanan saya di GMNI bukanlah kisah yang tenang di permukaan…

Opini

Mempertimbangkan Peran Politik Dalam Gerakan Buruh untuk Mewujudkan Perubahan Sosial

Marhaenist.id - Dalam buku "Dibawah Bendera Revolusi" karya Soekarno, terdapat penggalan informasi…

Sukarnoisme

Lebaran di Tengah Cobaan: Menggali Makna Tahan Menderita dari Pesan Bung Karno

Marhaenist.id - Lebaran tahun ini mungkin berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Kita mungkin…

Opini

Aksi Protes Peternak Buang Susu: Quo Vadis Kedaulatan Nasional

Marhaenist.id - Merlihat aksi demonstratif peternak susu di Boyolali yang membuang susu sapi…

Kabar GMNI

Sukses Gelar Konfercab, Erik R Sibu – Fridodis Korois Resmi Terpilih sebagai Pimpinan GMNI Halut Periode 2025-2027

Maharenist.id, Halut - Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Halmahera Utara (Halut) sukses…

InfokiniKabar GMNI

GMNI Minta Pemerintah Klarifikasi Resmi Soal Isu Pangkalan Militer Rusia di Papua

Marhaenist.id, Jakarta - Kabar bahwa Rusia tertarik menempatkan pesawat-pesawat di Pulau Biak…

Polithinking

Ahok: Mas Ganjar Paling Pantas Jadi Presiden, Layak Diperjuangkan

Marhaenist.id, Jakarta - Basuki Tjahaja Purnama yang baru saja mundur dari Komisaris…

Kabar GMNI

Hendak Gelar Mimbar Rakyat Didepan Kementerian dan Stakeholder, GMNI Tangerang Dijegal Preman dan Aparat Keamanan

Marhaenist.id, Tanggerang - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Indonesia (GMNI) Kabupaten…

Opini

Studi Terhadap Prilaku Keserakahan, Seberapa Mengerikannya Manusia? (Bagian 2)

<<....Sambungan Hal ini juga terjadi pada kita selaku manusia, walau tidak dapat…

Tampilkan Lebih Banyak
  • Infokini
  • Indonesiana
  • Historical
  • Insight
  • Kabar PA GMNI
  • Kabar GMNI
  • Bingkai
  • Kapitalisme
  • Internasionale
  • Marhaen
  • Marhaenis
  • Marhaenisme
  • Manifesto
  • Opini
  • Polithinking
  • Study Marhaenisme
  • Sukarnoisme
Marhaenist

Ever Onward Never Retreat

  • Kontak
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • ▪️ Kirim Artikel
  • ▪️ Format

Vivere Pericoloso

Ikuti Kami

Copyright © 2025 Marhaenist. Ever Onward Never Retreat. All Rights Reserved.

Marhaenist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?