By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Marhaenist
Log In
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Onward Issue:
Fotografer Anadolu Raih Juara Lomba Fotografi di Uni Emirat Arab
Anggota Polri Yang Duduki Jabatan Sipil Harus Mundur Atau Pensiun
Gedung Putih Bantah Rencana AS Bangun Pangkalan Militer di Perbatasan Gaza
Bentuk Komite, Prancis dan Palestina Perkokoh Negara Palestina
(Jika) Bobibos vs Pertamina: Benturan Inovasi dan Kekuasaan di Panggung Energi Nasional

Vivere Pericoloso

Ever Onward Never Retreat

Font ResizerAa
MarhaenistMarhaenist
Search
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Ikuti Kami
Copyright © 2024 Marhaenist. Pejuang Pemikir. All Rights Reserved.
Opini

(Jika) Bobibos vs Pertamina: Pertarungan Nilai, Etika, dan Kuasa di Tengah Krisis Kepercayaan Publik

La Ode Mustawwadhaar
La Ode Mustawwadhaar Diterbitkan : Kamis, 13 November 2025 | 17:24 WIB
Bagikan
Waktu Baca 3 Menit
Foto: Penampakan Bobibos (Sumber: Bisnis.com)/MARHAENIST.
Bagikan

Marhaenist.id – Dalam beberapa waktu terakhir, publik dihebohkan oleh memanasnya isu antara Bobibos, sebuah perusahaan swasta yang tengah naik daun di sektor energi alternatif dan Pertamina, raksasa BUMN yang selama puluhan tahun mendominasi industri migas nasional. Perseteruan ini bukan sekadar soal bisnis, melainkan soal narasi kekuasaan, transparansi, dan arah masa depan energi Indonesia.

Pertarungan Dua Paradigma

Pertamina, sebagai perusahaan milik negara, telah menjadi simbol dominasi energi fosil. Ia menguasai infrastruktur strategis, dari hulu ke hilir: mulai dari eksplorasi minyak, pengolahan, hingga distribusi bahan bakar ke seluruh penjuru negeri.

Namun, di balik posisinya yang kokoh, muncul kritik soal efisiensi, transparansi, dan monopoli yang kerap menyingkirkan pemain baru.

Di sisi lain, Bobibos muncul sebagai wajah baru industri energi modern. Dengan pendekatan teknologi bersih, efisiensi digital, dan transparansi manajerial, Bobibos menjadi representasi generasi baru bisnis energi yang lebih fleksibel, adaptif, dan berpihak pada keberlanjutan lingkungan.

Konflik yang muncul antara keduanya menggambarkan benturan antara tradisi lama dan semangat perubahan.

Persoalan Bukan Sekadar Bisnis

Persaingan Bobibos vs Pertamina tidak bisa hanya dibaca sebagai persaingan ekonomi. Di baliknya, ada dimensi etis dan politik yang jauh lebih dalam. Publik menuntut keterbukaan: apakah kebijakan negara dalam sektor energi benar-benar berpihak pada kemajuan, atau sekadar mempertahankan dominasi korporasi lama yang tidak siap berubah?

Jika benar Bobibos menjadi korban ketidakadilan atau perlakuan diskriminatif dalam pengelolaan izin, kontrak, atau distribusi energi, maka kita sedang menyaksikan cermin buram tata kelola energi nasional. Negara seharusnya menjadi wasit yang adil, bukan pemain yang memihak.

Momentum untuk Reformasi Energi

Kasus Bobibos vs Pertamina sesungguhnya bisa menjadi momentum pembenahan besar. Pemerintah perlu menegaskan keberpihakan pada kompetisi sehat dan inovasi teknologi, bukan pada kepentingan kelompok tertentu. Jika energi masa depan berbasis keberlanjutan, maka kebijakan energi nasional pun harus membuka ruang bagi pelaku baru seperti Bobibos. Selama mereka transparan, kredibel, dan berpihak pada kepentingan publik.

Baca Juga:   Peningkatan PPN akan Menjadi Disinsentif Bagi Masyarakat Kecil

Mencari Keadilan dalam Energi

Di tengah gejolak ini, masyarakat menaruh harapan agar konflik Bobibos vs Pertamina tidak berakhir sebagai sekadar drama bisnis yang hilang dalam waktu. Lebih dari itu, kita perlu menjadikannya refleksi: apakah negara masih menjadi pelindung keadilan ekonomi, atau justru bagian dari sistem yang mempertahankan oligopoli energi?

Energi adalah urat nadi bangsa. Maka, siapapun yang memonopolinya tanpa transparansi, pada akhirnya sedang mengkhianati masa depan rakyat.


Catatan Redaksi: La Ode Mustawwadhaar.

iRadio
Bagikan Artikel
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print

ARTIKEL TERBARU

Fotografer Anadolu Raih Juara Lomba Fotografi di Uni Emirat Arab
Kamis, 13 November 2025 | 19:39 WIB
Anggota Polri Yang Duduki Jabatan Sipil Harus Mundur Atau Pensiun
Kamis, 13 November 2025 | 19:33 WIB
Gedung Putih Bantah Rencana AS Bangun Pangkalan Militer di Perbatasan Gaza
Kamis, 13 November 2025 | 19:19 WIB
Bentuk Komite, Prancis dan Palestina Perkokoh Negara Palestina
Kamis, 13 November 2025 | 18:37 WIB
(Jika) Bobibos vs Pertamina: Benturan Inovasi dan Kekuasaan di Panggung Energi Nasional
Kamis, 13 November 2025 | 17:26 WIB

BANYAK DIBACA

Negara Hukum Berwatak Pancasila
Insight
Satresnarkoba Polres Binjai di Bawah Komando AKP Ismail Pane: Garda Terdepan Lindungi Generasi Muda dari Narkoba
Kabar GMNI
Presiden Jokowi Resmi Buka Kongres IV Persatuan Alumni GMNI
Kabar PA GMNI
Pembukaan Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI)
Kabar PA GMNI
Buka kongres PA GMNI, Jokowi Ajak Alumni GMNI Jaga Kedaulatan dan Menangkan Kompetisi
Kabar PA GMNI

Lainnya Dari Marhaenist

Sivitas Akademika Unair Kritik Demokrasi Era Jokowi: Pelemahan, Intervensi, dan Ketidakadilan

Marhaenist.id, Surabaya - Sivitas Akademika Universitas Airlangga (Unair) Surabaya melontarkan kritik pedas…

Guntur Soekarno, Marhaenisme dan Karakter Bangsa

"Kesejahteraan tak akan terwujud bila tidak ada penguatan dan persatuan jiwa bangsa.…

Negara Darurat Intoleransi!!!

Marhaenist.id - Delapan Puluh Tahun Indonesia telah  bebas dari kolonialisme dan Imperialisme,…

Arief Hidayat Terpilih Sebagai Ketua Umum PA GMNI 2021-2026

Marhaenist - Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia memilih secara…

DPK GMNI FEB UNPAM Kolaborasi bersama Kompak Gelar Diskusi Kebebasan Beragama

Marhaenist.id, Tangsel - Dewan Pengurus Komisariat (DPK) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)…

Urgensi Kawal Pususan MK Nomor 60/PUU-XXII/2024 dan Nomor 70/PUU-XXII/2024 dalam Penyelenggaraan Pilkada 2024

Marhaenist.id - Pada tanggal 22-23 Agustus 2024, demonstrasi massal di depan gedung…

Foto: Ketua DPC Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Jakarta Selatan, Dendy Se. MARHAENIST

GMNI Jakarta Selatan Desak Bawaslu Bertindak Tegas Terkait Pernyataan Kontroversial Suswono

Marhaenist.id, Jakarta – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Jakarta Selatan menyampaikan…

Interview Gunawan ‘Kawier’ Hartono Bakal Calon Walikota Yogyakarta Dari PDI Perjuangan

Marhaenist - Pilkada Kota Yogyakarta bakal digelar November 2024 mendatang. Nama-nama bakal…

DPC PA GMNI Touna Apresiasi Kunjungan Bubati ke Mahasiswa Touna di Gorontalo

Marhaenist.id, Touna - Dewan Pengurus Cabang (DPC) Persatuan Alumni (PA) Gerakan Mahasiswa…

Tampilkan Lebih Banyak
  • Infokini
  • Indonesiana
  • Historical
  • Insight
  • Kabar PA GMNI
  • Kabar GMNI
  • Bingkai
  • Kapitalisme
  • Internasionale
  • Marhaen
  • Marhaenis
  • Marhaenisme
  • Manifesto
  • Opini
  • Polithinking
  • Study Marhaenisme
  • Sukarnoisme
Marhaenist

Ever Onward Never Retreat

  • Kontak
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • ▪️ Kirim Artikel
  • ▪️ Format

Vivere Pericoloso

Ikuti Kami

Copyright © 2025 Marhaenist. Ever Onward Never Retreat. All Rights Reserved.

Marhaenist
Merdeka!

Masuk ke akunmu

Lupa passwordmu?