By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Marhaenist
Log In
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Onward Issue:
Resensi Ekologi Marx – John Belammy Foster
PB Jakarta Bangun Koperasi ‘Bottom Up’
Kisruh Koperasi dan MRT Bikin Iklim Usaha Buruk,  Ketua PB Jakarta Apresiasi Kebijakan Pramono Anung
Resensi Buku Karl Popper: Logika Penemuan Ilmiah
Kenapa Harus Adili Jokowi?

Vivere Pericoloso

Ever Onward Never Retreat

Font ResizerAa
MarhaenistMarhaenist
Search
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Ikuti Kami
Copyright © 2024 Marhaenist. Pejuang Pemikir. All Rights Reserved.
Opini

Kota Balikpapan Belum Merdeka?

La Ode Mustawwadhaar
La Ode Mustawwadhaar Diterbitkan : Rabu, 12 Maret 2025 | 14:03 WIB
Bagikan
Waktu Baca 6 Menit
Foto: Bagus Eka Mawaridianto, Wakabid Organisasi DPC GMNI Balikpapan/MARHAENIST.
Bagikan
iRadio

Marhaenist.id – Merdeka adalah cita-cita mulia yang diimpikan setiap daerah di Indonesia. Namun, Kota Balikpapan, yang seharusnya menjadi salah satu simbol kemajuan di Kalimantan, masih jauh dari kata “merdeka” dalam banyak aspek kehidupan warganya. Dimasa kepemimpinan Rahmat Mas’ud, berbagai permasalahan krusial mengemuka, mulai dari krisis air bersih, kekacauan dalam ruang pembangunan, hingga bayang-bayang politik dinasti yang kian memperparah keadaan.

Permasalahan pertama yang sangat mencolok adalah krisis air bersih. Kota Balikpapan mengalami kesulitan serius dalam penyediaan air bersih bagi warganya. Banyak wilayah yang mengalami kelangkaan air, terutama dimusim kemarau. Infrastruktur penyediaan air yang belum memadai menjadi salah satu penyebab utama masalah ini, yang tentu saja sangat mempengaruhi kualitas hidup masyarakat.

Krisis air bersih ini tidak hanya mempengaruhi rumah tangga, tetapi juga sektor industri dan bisnis. Banyak usaha yang terganggu operasionalnya karena kesulitan mendapatkan pasokan air yang cukup. Hal ini berdampak pada perekonomian lokal, menurunkan produktivitas, dan mengurangi pendapatan masyarakat.

Selain krisis air bersih, Balikpapan juga menghadapi kekacauan dalam penataan ruang dan pembangunan. Selama masa kepemimpinan Rahmat Mas’ud, terlihat kurangnya perencanaan yang matang dan koordinasi dalam pembangunan kota. Pembangunan yang tidak teratur menyebabkan ketidaknyamanan bagi warga, dengan jalan-jalan yang sering macet dan minimnya ruang terbuka hijau.

Pembangunan yang semrawut ini juga berdampak pada lingkungan. Penebangan pohon tanpa penggantian yang memadai menyebabkan deforestasi yang memperburuk masalah banjir saat musim hujan. Selain itu, banyak proyek pembangunan yang dilakukan tanpa mempertimbangkan dampak lingkungan jangka panjang, yang akhirnya merugikan kota ini secara keseluruhan.

Kekacauan dalam pembangunan juga terlihat dari maraknya pembangunan gedung-gedung tinggi tanpa regulasi yang jelas. Ini menyebabkan ketidakpastian hukum dan membuat banyak investor ragu untuk menanamkan modalnya di Balikpapan. Keberadaan bangunan-bangunan yang tidak sesuai dengan tata ruang juga mengurangi estetika kota dan kenyamanan bagi warga.

Baca Juga:   Pro-Kontra Wacana Penghapusan Zonasi PPDB Sekolah Dasar dan Menengah: Akankan 'Sekolah Favorit' Muncul Kembali?

Di tengah berbagai masalah ini, Balikpapan juga tidak lepas dari bayang-bayang politik dinasti. Kepemimpinan Rahmat Mas’ud dianggap sebagai bagian dari dinasti politik yang mengendalikan pemerintahan kota selama beberapa periode terakhir. Politik dinasti ini sering kali memprioritaskan kepentingan keluarga atau kelompok tertentu diatas kepentingan publik.

Politik dinasti dapat menghambat munculnya pemimpin-pemimpin baru dengan visi yang segar dan inovatif. Hal ini membuat pemerintahan cenderung stagnan dan kurang responsif terhadap perubahan serta kebutuhan masyarakat yang dinamis. Akibatnya, banyak kebijakan yang diambil lebih bersifat mempertahankan status quo daripada mendorong perubahan yang diperlukan.

Kurangnya transparansi dan akuntabilitas juga menjadi masalah serius di Balikpapan. Banyak proyek yang dijalankan tanpa pengawasan yang memadai, sehingga membuka peluang bagi praktik korupsi dan penyalahgunaan anggaran. Ini menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan memperburuk citra pemerintahan dimata publik.

Dalam konteks ini, reformasi birokrasi sangat diperlukan. Pemerintah harus berkomitmen untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam setiap tindakan dan kebijakan yang diambil. Melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan juga dapat membantu mengembalikan kepercayaan publik.

Isu-isu sosial dan ekonomi juga masih menjadi tantangan besar bagi Balikpapan. Tingkat pengangguran yang tinggi dan akses terbatas terhadap layanan kesehatan dan pendidikan masih menjadi kenyataan pahit bagi banyak warga. Bantuan sosial yang tidak merata dan program pemberdayaan yang belum optimal hanya memperparah ketimpangan sosial yang ada.

Untuk benar-benar merdeka, Balikpapan perlu melakukan perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan kota. Pemerintah kota harus lebih serius dalam menangani isu-isu yang ada dengan membuat kebijakan yang tepat dan melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat. Investasi dalam infrastruktur, lingkungan, dan kesejahteraan sosial harus menjadi prioritas utama.

Baca Juga:   Refleksi Hari Perempuan Internasional: Guyonan Seksis, Cerminan Mentalitas Bobrok!

Selain itu, Balikpapan perlu keluar dari bayang-bayang politik dinasti. Reformasi politik yang memungkinkan munculnya pemimpin-pemimpin baru yang kompeten dan berintegritas sangat diperlukan. Hanya dengan demikian, Balikpapan dapat mengatasi berbagai masalah yang menghambat kemajuannya.

Transparansi dan akuntabilitas harus dijunjung tinggi untuk membangun kembali kepercayaan publik. Pengelolaan yang baik terhadap sumber daya dan pengawasan yang ketat terhadap pelaksanaan proyek dapat membantu mengurangi korupsi dan meningkatkan efisiensi pemerintahan.

Untuk mengatasi krisis air bersih, Balikpapan perlu melakukan investasi besar-besaran dalam infrastruktur penyediaan air. Ini termasuk pembangunan waduk, perbaikan jaringan distribusi, dan penerapan teknologi pengolahan air yang modern. Langkah-langkah ini harus dilakukan secara terencana dan berkelanjutan.

Dalam hal penataan ruang dan pembangunan, diperlukan rencana tata ruang yang komprehensif dan berbasis data. Pemerintah kota harus bekerja sama dengan ahli tata kota dan lingkungan untuk memastikan pembangunan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Partisipasi masyarakat dalam perencanaan juga sangat penting untuk memastikan kebutuhan dan aspirasi warga terpenuhi.

Di bidang sosial dan ekonomi, Balikpapan harus memperkuat program-program pemberdayaan masyarakat. Pelatihan keterampilan, akses terhadap pendidikan berkualitas, dan layanan kesehatan yang terjangkau adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi ketimpangan dan meningkatkan kesejahteraan warga.

Kota Balikpapan memiliki potensi besar untuk menjadi kota yang mandiri dan maju. Namun, tanpa komitmen dan kerja keras dari semua pihak, terutama dari pemerintah kota dibawah kepemimpinan Rahmat Mas’ud, merdeka hanya akan menjadi kata tanpa makna. Balikpapan harus berani berubah dan berinovasi untuk benar-benar merdeka dari berbagai tantangan yang menghambat kemajuannya.***


Penulis: Bagus Eka Mawaridianto, Wakabid Organisasi DPC GMNI Balikpapan.

Bagikan Artikel
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print

ARTIKEL TERBARU

Resensi Ekologi Marx – John Belammy Foster
Jumat, 12 September 2025 | 00:53 WIB
PB Jakarta Bangun Koperasi ‘Bottom Up’
Senin, 8 September 2025 | 00:15 WIB
Kisruh Koperasi dan MRT Bikin Iklim Usaha Buruk,  Ketua PB Jakarta Apresiasi Kebijakan Pramono Anung
Senin, 8 September 2025 | 00:07 WIB
Resensi Buku Karl Popper: Logika Penemuan Ilmiah
Minggu, 7 September 2025 | 23:24 WIB
Kenapa Harus Adili Jokowi?
Minggu, 7 September 2025 | 21:46 WIB

BANYAK DIBACA

Negara Hukum Berwatak Pancasila
Insight
Lukisan Pakde Karwo Menolak Terbakar: Isyarat Zaman dari Api Grahadi, Ramalan Jayabaya yang Hidup
Marhaenis
Presiden Jokowi Resmi Buka Kongres IV Persatuan Alumni GMNI
Kabar PA GMNI
Pembukaan Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI)
Kabar PA GMNI
Buka kongres PA GMNI, Jokowi Ajak Alumni GMNI Jaga Kedaulatan dan Menangkan Kompetisi
Kabar PA GMNI

Lainnya Dari Marhaenist

InsightOpini

Menjelang Kemerdekaan RI Ke 80 Dibawah Banyang-Banyang Premanisme dan Distopia Orwellian

Marhaenist.id – Ditengah gelombang tanda tanya dikalangan pengusaha perihal logo HUT ke…

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. FILE/Marhaenist
Kabar PA GMNI

GMNI dan Dunia Aktivisme Ganjar Pranowo

Marhaenist - Ganjar Pranowo lahir pada masa ketika Indonesia sedang merayakan peringatan…

Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto saat berjalan bersama Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri. FILE/GolkarpediaKetua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto saat berjalan bersama Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri. FILE/Golkarpedia
Polithinking

Survei CSIS: PDIP Kalah Populer Dari Golkar Untuk Pemilih Muda

Hasil survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menempatkan Golkar menjadi…

Polithinking

Alumni UI Garda Pancasila (AUIGP) Dukung DPR-RI Gunakan Hak Angket

Marhaenist.id, Jakarta - Alumni Universitas Indonesia Garda Pancasila (AUIGP) mendukung DPR RI…

Kabar GMNI

Gelar FGD, DPC GMNI Kendari Ajak Kaum Milenial Cerdas Dalam Bermedia Sosial

Marhaenist.id, Kendari - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)…

Kabar GMNI

Mahasiswa-Mahasiswi Indonesia, Ayo Bergabung Bersama GMNI!

Marhaenist.id - Mahasiswa dan Mahasiswi Indonesia, saatnya kita bergerak bersama! Dalam dinamika…

Kabar GMNI

Resmikan Sekretariat Gotong-Royong GMNI Banyuwangi, Rifqi Nuril Huda: Ini Siap Jadi Pusat Penguatan Intelektual Kader

Marhaenist.id, Banyuwangi - Sekretariat Gotong Royong Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Banyuwangi di…

Kabar PA GMNI

Rayakan HUT yang Ke 80 Tahun, Guntur Sukarno Putra Luncurkan Buku ‘Sang Saka Melilit Perut Megawati’

Marhaenist.id, Jakarta - Guntur Soekarno Putra, Ketua Dewan Ideologi Persatuan Alumni (PA)…

Kabar PA GMNI

Beri Kritik Keras Ke Kabinet Prabowo-Gribran, Paul Finsen Mayor Sebut Gemuk Struktur

Marhaenist.id, Jakarta - Alumni GMNI yang juga senator terpilih asal Provinsi Papua…

Tampilkan Lebih Banyak
  • Infokini
  • Indonesiana
  • Historical
  • Insight
  • Kabar PA GMNI
  • Kabar GMNI
  • Bingkai
  • Kapitalisme
  • Internasionale
  • Marhaen
  • Marhaenis
  • Marhaenisme
  • Manifesto
  • Opini
  • Polithinking
  • Study Marhaenisme
  • Sukarnoisme
Marhaenist

Ever Onward Never Retreat

  • Kontak
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • ▪️ Kirim Artikel
  • ▪️ Format

Vivere Pericoloso

Ikuti Kami

Copyright © 2025 Marhaenist. Ever Onward Never Retreat. All Rights Reserved.

Marhaenist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?