By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Marhaenist
Log In
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Onward Issue:
Gelar Sarasehan, GMNI Surabaya: Teguhkan Persatuan Kader, Akhiri Dualisme Kepemimpinan
Resmi Dilantik, DPC GMNI Halut Komitmen Kawal Kebijakan Pemda yang Pro Rakyat
Arjuna Putra Aldino Lantik Pengurus DPC GMNI Halut Periode 2025-2027
DPD PA GMNI Kaltim Tolak Pemangkasan DBH yang Dinilai Sangat Tidak Adil
Tambang Rampok Hak Rakyat, Ketua PA GMNI Kaltim Desak Presiden Prabowo Hentikan Operasi 13 Perusahaan Raksasa

Vivere Pericoloso

Ever Onward Never Retreat

Font ResizerAa
MarhaenistMarhaenist
Search
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Ikuti Kami
Copyright © 2024 Marhaenist. Pejuang Pemikir. All Rights Reserved.
Opini

Antara Disiplin TNI dan Ancaman terhadap Supremasi Sipil dalam Demokrasi Indonesia

Eko Zaiwan
Eko Zaiwan Diterbitkan : Selasa, 4 Februari 2025 | 01:05 WIB
Bagikan
Waktu Baca 3 Menit
FOTO : Sacha Baron Cohen dalam film "The Dictator" 2012/MARHAENIST
Bagikan
iRadio

Marhaenist.id -Tentara Nasional Indonesia (TNI) telah lama dikenal sebagai institusi yang disiplin dan efektif dalam menjalankan tugas-tugasnya, baik dalam menjaga kedaulatan negara maupun dalam operasi militer di lapangan. Namun, penggunaannya sebagai instrumen utama dalam pemerintahan harus menjadi bahan refleksi kritis, terutama dalam konteks Indonesia sebagai negara demokrasi. Meskipun TNI memiliki kapasitas dan sumber daya yang mumpuni, pemberian ruang yang lebih besar kepada militer dalam ranah politik dan pembangunan nasional justru dapat mengancam prinsip-prinsip dasar demokrasi dan supremasi sipil yang telah diperjuangkan sejak era reformasi.

Pertama-tama, perlu diakui bahwa TNI memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas keamanan nasional. Namun, ketika militer mulai mengambil alih fungsi-fungsi yang seharusnya dijalankan oleh institusi sipil, hal ini dapat menciptakan ketidakseimbangan dalam tatanan pemerintahan. Indonesia, sebagai negara demokrasi, harus memperkuat institusi sipilnya, bukan justru mengandalkan militer sebagai tulang punggung pemerintahan. Praktik semacam ini dapat mengarah pada militerisasi politik, di mana militer tidak hanya berperan sebagai penjaga keamanan, tetapi juga sebagai aktor utama dalam pengambilan keputusan politik dan pembangunan.

Pragmatisme dalam pemerintahan seringkali dijadikan alasan untuk melibatkan militer dalam berbagai aspek pembangunan dan politik. Namun, pragmatisme semacam ini tidak boleh mengorbankan prinsip demokrasi dan supremasi sipil. Sejarah telah membuktikan bahwa dominasi militer dalam pemerintahan seringkali berujung pada pelemahan tatanan demokratis. Era Orde Baru, misalnya, menunjukkan bagaimana militerisasi politik dapat menciptakan rezim otoriter yang membungkam suara rakyat dan meminggirkan peran institusi sipil.

Reformasi 1998 menjadi titik balik penting dalam perjalanan demokrasi Indonesia, di mana supremasi sipil dan demokrasi dijadikan sebagai fondasi utama pemerintahan. Oleh karena itu, kembali ke model pemerintahan yang memberi ruang lebih besar bagi militer dalam ranah politik dan pembangunan nasional bukanlah langkah yang bijaksana. Hal ini tidak hanya mengancam tatanan demokratis yang telah dibangun, tetapi juga dapat menciptakan ketergantungan yang berbahaya terhadap militer dalam mengelola urusan-urusan sipil.

Baca Juga:   UKM (Usaha Kok Merugi)

Dalam konteks global, negara-negara demokrasi yang kuat justru memperkuat institusi sipilnya dan membatasi peran militer dalam politik. Militer harus tetap berada di bawah kendali sipil dan fokus pada tugas utamanya, yaitu menjaga keamanan dan kedaulatan negara. Sementara itu, urusan politik dan pembangunan harus diserahkan kepada institusi sipil yang dipilih secara demokratis oleh rakyat.

Oleh karena itu, penting bagi Indonesia untuk terus memperkuat institusi sipilnya dan membatasi peran militer dalam ranah politik. Pragmatisme dalam pemerintahan tidak boleh menjadi alasan untuk mengabaikan prinsip-prinsip demokrasi dan supremasi sipil. Sebaliknya, pemerintah harus berkomitmen untuk membangun tatanan demokratis yang kuat, di mana militer tetap berada di bawah kendali sipil dan tidak mengambil alih fungsi-fungsi yang seharusnya dijalankan oleh institusi sipil. Hanya dengan cara inilah Indonesia dapat memastikan bahwa demokrasi dan supremasi sipil tetap terjaga, dan tidak kembali ke masa lalu yang penuh dengan otoritarianisme dan dominasi militer.


Penulis: Eko Zaiwan

Bagikan Artikel
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print

ARTIKEL TERBARU

Gelar Sarasehan, GMNI Surabaya: Teguhkan Persatuan Kader, Akhiri Dualisme Kepemimpinan
Senin, 13 Oktober 2025 | 21:26 WIB
Resmi Dilantik, DPC GMNI Halut Komitmen Kawal Kebijakan Pemda yang Pro Rakyat
Senin, 13 Oktober 2025 | 20:59 WIB
Arjuna Putra Aldino Lantik Pengurus DPC GMNI Halut Periode 2025-2027
Senin, 13 Oktober 2025 | 14:51 WIB
DPD PA GMNI Kaltim Tolak Pemangkasan DBH yang Dinilai Sangat Tidak Adil
Senin, 13 Oktober 2025 | 12:24 WIB
Tambang Rampok Hak Rakyat, Ketua PA GMNI Kaltim Desak Presiden Prabowo Hentikan Operasi 13 Perusahaan Raksasa
Senin, 13 Oktober 2025 | 11:36 WIB

BANYAK DIBACA

Negara Hukum Berwatak Pancasila
Insight
Gelar Konfercab Persatuan, Rifki Pratama dan Andi Supriyanto Resmi Pimpin GMNI Bima
Kabar GMNI
Presiden Jokowi Resmi Buka Kongres IV Persatuan Alumni GMNI
Kabar PA GMNI
Pembukaan Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI)
Kabar PA GMNI
Buka kongres PA GMNI, Jokowi Ajak Alumni GMNI Jaga Kedaulatan dan Menangkan Kompetisi
Kabar PA GMNI

Lainnya Dari Marhaenist

Polithinking

Gemini Club: Mohon Doa dan Dukungan Rakyat Untuk Ganjar Pranowo

Marhaenist - Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Jan Prince Permata menyatakan…

ArtikelOpini

‘Tak Tahu Berterima Kasih’, Perkataan Dedy Pada Seorang Anak Kecil Seperti Maling Teriak Maling dan Hanya Melukai Hati

Marhaenist.id - Dedi Cozbuzzer (DC) adalah contoh nyata bagaimana prilaku manusia yang…

Kabar GMNI

GMNI Sampaikan Seruan Matinya Demokrasi di Makam Bung Karno Blitar

Marhaenist.id, Blitar - Solidaritas Pejuang-Pemikir Pemikir-Pejuang membuat Seruan Kebanggsaan Indonesia Berkabung; Matinya…

Opini

Rezim Hibrida Prabowo

MARHAENIST - Rezim hibrida adalah rezim kekuasaan yang memiliki semua institusi demokrasi…

Polithinking

Jakarta Utara Merah, Ribuan Warga Pluit Jalan Sehat Bareng Ganjar

Marhaenist.id, Jakarta - Jelang debat pamungkas calon Presiden RI Ganjar Ganjar Pranowo…

InsightOpini

Relevansi Ajaran Bung Karno Ditengah Distrosi Ideologi dan Perang Proxi

Marhaenist.id - Bulan bung karno sudah berlalu namun bukan berarti ingatan akan…

Polithinking

Aksi Turun Gunung SBY Melawan Oligarki Rezim, Berhasilkah?

Marhaenist - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melemparkan…

Insight

Sosok Perempuan Inspiratif Susi Pudjiastuti

Marhaenist.id – Susi Pudjiastuti lahir pada 15 Januari 1965 di Pangandaran, Jawa…

Kabar GMNI

Tanggapi Issu Kongres Versi Imanuel, Eksponen GMNI: Jangan Terprovokasi Jika tidak Menyatukan

Marhaenist.id, Jakarta – Polemik internal Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) kembali memanas.…

Tampilkan Lebih Banyak
  • Infokini
  • Indonesiana
  • Historical
  • Insight
  • Kabar PA GMNI
  • Kabar GMNI
  • Bingkai
  • Kapitalisme
  • Internasionale
  • Marhaen
  • Marhaenis
  • Marhaenisme
  • Manifesto
  • Opini
  • Polithinking
  • Study Marhaenisme
  • Sukarnoisme
Marhaenist

Ever Onward Never Retreat

  • Kontak
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • ▪️ Kirim Artikel
  • ▪️ Format

Vivere Pericoloso

Ikuti Kami

Copyright © 2025 Marhaenist. Ever Onward Never Retreat. All Rights Reserved.

Marhaenist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?