By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Marhaenist
Log In
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Onward Issue:
Pernyataan Sikap SP-NTT: Polemik Geothermal Flores-Lembata dan Polemik Investasi di Pulau Padar Taman Nasional Komodo
Semangat Muda Kaum Nasionalis: Deklarasi GSNI Pacitan
Aksi Mahasiswa: Bubarkan DPR ?
Mas Bambang Patjul Dibutuhkan Fokus Skala Nasional
‎Dugaan 22 Anak SD Keracunan Makanan dari Program MBG, Ketua GMNI Inhil: Kurangnya Kontrol Pihak Terkait

Vivere Pericoloso

Ever Onward Never Retreat

Font ResizerAa
MarhaenistMarhaenist
Search
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Ikuti Kami
Copyright © 2024 Marhaenist. Pejuang Pemikir. All Rights Reserved.
Opini

Balada Sang Penjilat

Indo Marhaenist
Indo Marhaenist Diterbitkan : Jumat, 13 September 2024 | 09:59 WIB
Bagikan
Waktu Baca 4 Menit
"Saya telah mendengar bahwa mereka yang gemar memuji orang di depan wajahnya juga gemar mencela mereka di belakangnya.” - Zhuangzi. Ilustrasi "Cleopatra" 1963 20th Century Fox
Bagikan
iRadio

MARHAENIST – Siapapun pasti tak suka dengan orang yang suka menjilat pada orang yang punya pengaruh atau kedudukan. Terlebih bila orang tersebut berada di lingkaran kehidupan sehari-hari. Begitu pula si penjilat itu sendiri, tak akan suka terhadap temannya yang juga ikut-ikutan menjilat. Kecuali, para penjilat itu punya satu misi atau suatu persamaan, justru yang terjadi saling dukung satu sama lain agar sukses menjilat bersama.

Naasnya, orang yang posisinya lebih tinggi malah lebih menyukai bawahan yang mahir menjilat. Yakni, yang pandai mengolah kata, perilaku, dan mimik muka. Ditambahi gemar memuji atasan. Lalu sering menunjukkan prestasinya di hadapan juragannya. Serta agar posisinya terangkat tak merasa terbebani untuk menginjak-injak harga diri teman di mata bosnya. Semua itu ia lakukan agar majikannya lebih suka padanya daripada anak buah yang lain.

Untuk mendapat perhatian petinggi, si penjilat tak jarang akan memanipulasi data. Tentu data terkait dengan hasil kinerjanya diolah atau diatur sedemikian rupa sehingga seakan-akan itu adalah sebuah prestasi. Padahal itu sangat jauh panggang dari api. Apa yang ia tunjukkan hanya sekadar di atas kertas. Namun, kenyataan di lapangan ia tak memiliki kelebihan yang patut dibanggakan.

Si Dijilat Pantat adalah julukan yang diberikan Mas Marco Kartodikromo terhadap seorang asisten wedana (sekarang setara camat) di daerah yang “ngathok” atau lebih suka menjilat kepala atasannya demi mempertahankan posisi atau kedudukannya, syukur bisa naik pangkat. Istilah Si Dijilat Pantat dimuat dalam artikel majalah Doenia Bergerak No. 2, 4 April 1914.

Perilaku penjilat itu banyak dilakukan oleh golongan priyayi yang bekerja sebagai ambtenaar atau pegawai pemerintah dalam terminologi kekinian disebut aparatur sipil negara (ASN). Eufemisme Si Dijilat Pantat yang diujarkan dalam Bahasa Melayu Pasar tempo dulu itu sekarang dikenal sebagai ABS (Asal Bapak Senang).

Baca Juga:   Bulan Bung Karno: Ini Bukan tentang Persatuan, Tapi tentang Siapa yang Punya Kepentingan!

Perilaku penjilat banyak dilakukan oleh para pegawai Binnelands Bestuur (BB) yang dipimpin oleh pejabat orang Belanda, mulai dari gubernur jenderal, gubernur, residen, asisten residen, burgermeester (walikota) hingga kontrolir. Perilaku penjilat itu banyak dilakukan oleh bawahan kepada atasan baik yang dilakukan oleh pegawai keturunan Eropa maupun pegawai Bumiputera.

Di bawah kontrolir ada struktur pemerintahan yang diisi oleh pejabat-pejabat Bumiputera mulai dari bupati, wedana, asisten wedana dan para kepala desa dan bawahannya. Pemerintahan yang diselenggarakan oleh kaum Bumiputera disebut Indlandsce Bestuur. Perilaku penjilat para pejabat Bumiputera tu secara satire oleh Multatuli dalam novel Max Havelaar.

Perilaku penjilat para pejabat itu seolah-olah menjadi penyakit genetis yang melanda para pejabat. Setelah lebih dari 110 tahun istilah Si Dijilat Pantat dikemukakan oleh Mas Marco Kartodikromo, ternyata perilaku seperti itu kian menjadi-jadi. Sekelas menteri tidak malu-malu menjadi tukang cebok bahkan tidak sungkan menjilati kotoran di pantat keluarga Mulyono hingga bersih.

Kalau buzzer dan influencer jangan ditanya karena mereka dibayar untuk itu. Setelah 20 Oktober 2024 mungkin mereka sibuk mencari juragan baru untuk dijilati pantatnya. Rimming itu aktivitas seksual yang menjijikan karena harus menjilati lubang pantat, walaupun secara virtual tetap saja perilaku maha jorok, dari sisi apapun!

Oleh : R.B. Soloensis

Bagikan Artikel
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print

ARTIKEL TERBARU

Foto: Desain Grafis oleh SP-NTT/MARHAENIST
Pernyataan Sikap SP-NTT: Polemik Geothermal Flores-Lembata dan Polemik Investasi di Pulau Padar Taman Nasional Komodo
Senin, 25 Agustus 2025 | 17:44 WIB
Semangat Muda Kaum Nasionalis: Deklarasi GSNI Pacitan
Senin, 25 Agustus 2025 | 13:34 WIB
Aksi Mahasiswa: Bubarkan DPR ?
Senin, 25 Agustus 2025 | 13:28 WIB
Mas Bambang Patjul Dibutuhkan Fokus Skala Nasional
Minggu, 24 Agustus 2025 | 21:13 WIB
‎Dugaan 22 Anak SD Keracunan Makanan dari Program MBG, Ketua GMNI Inhil: Kurangnya Kontrol Pihak Terkait
Sabtu, 23 Agustus 2025 | 19:24 WIB

BANYAK DIBACA

Negara Hukum Berwatak Pancasila
Insight
Peringati HUT Kemerdekaan RI, DPC GMNI Touna dan DPK GMN Bung Tomo Manajenen Gelar Nobar Sekaligus Bedah Film bersama Masyarakat
Kabar GMNI
Presiden Jokowi Resmi Buka Kongres IV Persatuan Alumni GMNI
Kabar PA GMNI
Pembukaan Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI)
Kabar PA GMNI
Buka kongres PA GMNI, Jokowi Ajak Alumni GMNI Jaga Kedaulatan dan Menangkan Kompetisi
Kabar PA GMNI

Lainnya Dari Marhaenist

Kabar GMNI

Paska Banjir Bandang di Nosu, GMNI Desak Pemda Mamasa Segera Tangani Irigasi Masyarakat yang Terputus

Marhaenist.id, Mamasa – Hujan deras mengguyur wilayah Kecamatan Nosu, Kabupaten Mamasa, Sulawesi…

Indonesiana

Indonesiaku Lagu Baru Erros Djarot, Menerawang, Memandang Tentang ke Indonesiaan

Marhaenist.id - Nasionalis, siapa sih di sini yang enggak kenal dengan Erros Djarot?…

Study Marhaenisme

Marhaenisme: Suatu Tanya Jawab Sederhana

Marhaenist.id -Tanya jawab sederhana berikut ini penulis buat atas dasar inisiatif penulis…

Kabar GMNI

Dana Bawaslu tak Terbayar, GMNI Sulbar Nilai Pj Bupati Mamasa dan Pj Gubernur Sulbar tak Serius Laksanakan Perintah Mendagri

Marhaenist.id, Mamasa - Polemik Dana Pilkada Bawaslu Mamasa tidak terbayarkan, Gerakan Mahasiswa…

Study Marhaenisme

Perluasan Makna Marhaenisme

Marhaenist.id - Teori marhaenisme atau sosialisme di Indonesia seharusnya berkembang tidak hanya…

Opini

Lucunya Negeri Ini Bersama Jokowi Diakhir Masa Jabatannya

Marhaenist.id - Kalau dulu ada lagu yang diciptakan untuk Gayus Tambunan dengan…

Opini

Studi Terhadap Prilaku Keserakahan, Seberapa Mengerikannya Manusia? (Bagian 2)

<<....Sambungan Hal ini juga terjadi pada kita selaku manusia, walau tidak dapat…

Infokini

Bagikan Selebaran di Gejayan, Aliansi Pemilih Gen Z Tolak Politik Dinasti!

Marhaenist.id, Yogyakrta - Gabungan Mahasiswa Yogyakarta yang menamakan dirinya dengan "Aliansi Pemilih…

Foto: Ketua DPC Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Jakarta Selatan, Dendy Se. MARHAENIST
Kabar GMNI

Kasus Ditindak Tunggu Viral, GMNI Jaksel Minta Polri Tambah Personel Reskrim

Marhaenist.id, Jakarta - Viral di media sosial, seorang pegawai toko roti dianiaya…

Tampilkan Lebih Banyak
  • Infokini
  • Indonesiana
  • Historical
  • Insight
  • Kabar PA GMNI
  • Kabar GMNI
  • Bingkai
  • Kapitalisme
  • Internasionale
  • Marhaen
  • Marhaenis
  • Marhaenisme
  • Manifesto
  • Opini
  • Polithinking
  • Study Marhaenisme
  • Sukarnoisme
Marhaenist

Ever Onward Never Retreat

  • Kontak
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • ▪️ Kirim Artikel
  • ▪️ Format

Vivere Pericoloso

Ikuti Kami

Copyright © 2025 Marhaenist. Ever Onward Never Retreat. All Rights Reserved.

Marhaenist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?