Marhaenist.id, Wakatobi – Salah satu organisasi mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok Cipayung, yakni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), kini kembali melebarkan sayapnya di Kabupaten Wakatobi Sulawesi Tenggara (Sultra).
GMNI sebagai organisasi yang lahir dengan identitasnya sebagai organisasi kader dan perjuangan ini, sebelumnya sudah tak aktif lagi, tetapi karena ada semangat juang untuk terus mengibarkan benderanya di Wakatobi, kini GMNI kembali diaktifkan.
Kembali eksisnya GMNI di Wakatobi tidak terlepas dari peran Dewan Pimpinan Daerah (DPD) GMNI Sulawesi Tenggara (Sultra) yang berkerja sama dengan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) GMNI Baubau, yang selalu berkomunikasi dengan mahasiswa-mahasiswa yang ada di Wakatobi untuk mengembangkan kembali organisasi GMNI.
Hasmin terpilih sebagai Ketua melalui Rapat Musyawarah Pembentukan Fungsionaris DPC GMNI Wakatobi yang baru dan telah mendapatkan Surat Keputusan (SK) Nomor: 324/SK/DPP.GMNI/VII/2024 Tentang Pengesahan Pengurus DPC Caretaker GMNI Wakatobi yang diterbitkan oleh DPP GMNI di Jakarta.
Setelah mendapatkan SK, Ketua DPC GMNI Wakatobi, Hasmin
mengatakan bahwa sebagai organisasi kader ia berkomitmen untuk mencetak kader serta mendidik kader menjadi insan yang berintelektual dengan haluan ideologi Marhaenisme ajaran Bung Karno.
‘Sebagai komitmen untuk membesarkan GMNI, saya akan melebarkan sayap pada setiap kampus yang ada di Wakatobi melalui agenda Pekan Penerimaan Anggota Baru (PPAB) serta membentuk komisariat pada setiap fakultas di tiap kampus yang ada di Wakatobi,” katanya, (9/8/2024).
Ketua GMNI Wakatobi itu juga berkomitmen membesarkan GMNI di Wakatobi untuk mengawal setiap kebijakan negara dan daerah yang dapat merugikan rakyat.
“Sebagai organisasi perjuangan yang berjuang untuk dan bersama rakyat, GMNI Wakatobi akan berdiri di barisan paling depan dan melawan jika ada kebijakan di daerah dan negara yang merugikan rakyat terutama yang merugikan kaum marhaen,” tandasnya.***
Penulis: Bung Wadhaar/ Editor: Bung Wadhaar.