By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Marhaenist
Log In
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Onward Issue:
Pernyataan Sikap SP-NTT: Polemik Geothermal Flores-Lembata dan Polemik Investasi di Pulau Padar Taman Nasional Komodo
Semangat Muda Kaum Nasionalis: Deklarasi GSNI Pacitan
Aksi Mahasiswa: Bubarkan DPR ?
Mas Bambang Patjul Dibutuhkan Fokus Skala Nasional
‎Dugaan 22 Anak SD Keracunan Makanan dari Program MBG, Ketua GMNI Inhil: Kurangnya Kontrol Pihak Terkait

Vivere Pericoloso

Ever Onward Never Retreat

Font ResizerAa
MarhaenistMarhaenist
Search
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Ikuti Kami
Copyright © 2024 Marhaenist. Pejuang Pemikir. All Rights Reserved.
InfokiniMarhaenis

Wacana Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, GSNI Surabaya Khawatir Bentuk Pengkhianatan Integritas Bangsa

Marhaenist Indonesia
Marhaenist Indonesia Diterbitkan : Jumat, 13 Juni 2025 | 13:33 WIB
Bagikan
Waktu Baca 4 Menit
Ketua DPC GSNI Surabaya, Reyki Khairan Ananta. Dokumen Istimewa
Bagikan
iRadio

Marhaenist.id, Surabaya – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Siswa Nasional Indonesia (GSNI) Surabaya menyampaikan keprihatinan mendalam terkait wacana penulisan ulang sejarah Indonesia yang belakangan mencuat di kalangan pemerintah, khususnya Kementrian Kebudayaan.

Dalam pernyataan resmi yang dirilis hari ini, sejarah tidak boleh ditulis ulang berdasarkan kepentingan politik atau narasi sepihak. Melalui Ketua DPC GSNI Surabaya, Reyki Khairan Ananta, menilai bahwa sejarah seharusnya berdiri tegak atas dasar objektivitas dan kebenaran ilmiah, bukan berdasarkan subjektivitas kekuasaan atau kepentingan elite tertentu.

“Kami menolak segala bentuk manipulasi sejarah, termasuk penghilangan, pemolesan, ataupun pengaburan peran tokoh-tokoh penting bangsa seperti Bung Karno,” tegas Reyki.

Pihaknya menyatakan bahwa sejumlah narasi sejarah saat ini banyak yang telah mengalami distorsi. Beberapa fakta sejarah penting, seperti peran Ir. Soekarno dalam membentuk jati diri dan arah ideologi bangsa, perlahan-lahan mulai dipinggirkan dari buku pelajaran maupun narasi publik. Sebaliknya, masa Orde Baru yang diduga melakukan banyak pelanggaran hak asasi manusia justru dikhawatirkan akan dibersihkan dari cacat sejarahnya melalui penulisan ulang tersebut.

Menurutnya, ini adalah bentuk pengkhianatan terhadap integritas sejarah dan terhadap generasi muda yang berhak mendapatkan pendidikan sejarah yang utuh dan jujur.

Sejarah Orde Baru penuh dengan represi, pembungkaman, dan pelanggaran HAM seperti peristiwa 1965, Petrus, Talangsari, hingga reformasi 1998. Jika sejarah-sejarah ini dihapus atau dibersihkan dari luka, maka kita sedang mengulang kekeliruan masa lalu.

Sikap ini muncul di tengah kontroversi mengenai penulisan Sejarah ulang nasional sekaligus revisi kurikulum sejarah nasional yang sejak 2020 hingga kini terus mengalami evaluasi oleh Kemendikbudristek (Sebelum dipecah menjadi tiga kementrian). Salah satu isu yang sempat mencuat adalah rencana pengurangan atau bahkan penghapusan pembelajaran sejarah sebagai mata pelajaran wajib di jenjang SMA/SMK, yang sempat memicu polemik luas di masyarakat.

Baca Juga:   KSPSI Gelar Rakernas dan Seminar Nasional Inter-Profesi di Surabaya

Meski Kementerian sempat mengklarifikasi bahwa sejarah tetap menjadi bagian penting dalam kurikulum, kekhawatiran mengenai adanya “penyesuaian narasi” tetap menjadi sorotan. Banyak pihak, termasuk sejarawan dan pengamat pendidikan, menilai ada kecenderungan memutihkan beberapa sisi gelap sejarah nasional.

Oleh karena itu, DPC GSNI Surabaya juga mendesak pemerintah agar melibatkan sejarawan independen dan akademisi dalam setiap upaya penulisan sejarah. Proses penulisan sejarah seharusnya dilakukan dengan pendekatan akademik yang transparan, berdasarkan bukti-bukti yang dapat diverifikasi, serta terbuka terhadap kritik dan diskusi.

“Sejarah bukan milik pemerintah, bukan pula milik rezim. Sejarah adalah milik rakyat dan kebenaran. Oleh sebab itu, prosesnya harus demokratis dan akuntabel,” ujar Reyki.

GSNI menegaskan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarahnya—baik gemilang maupun kelamnya. “Penulisan sejarah ulang bukanlah masalah apabila dilakukan untuk memperkaya perspektif dan memperbaiki kesalahan faktual, tetapi menjadi berbahaya jika digunakan sebagai alat kontrol narasi untuk mengaburkan kebenaran demi kepentingan penguasa” Ujar Reyki

Kami menyerukan kepada seluruh elemen bangsa, khususnya pelajar dan mahasiswa, untuk menjaga ingatan kolektif kita terhadap sejarah. Jangan biarkan sejarah ditulis ulang hanya untuk menyenangkan mereka yang berkuasa.

“ Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah, Bangsa yang besar adalah bangsa yang tak melupakan sejarahnya. Jangan sekali-kali melupakan Sejarah” Bung Karno.***

Penulis: Redaksi/Editor: Bung Chayono.

Bagikan Artikel
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print

ARTIKEL TERBARU

Foto: Desain Grafis oleh SP-NTT/MARHAENIST
Pernyataan Sikap SP-NTT: Polemik Geothermal Flores-Lembata dan Polemik Investasi di Pulau Padar Taman Nasional Komodo
Senin, 25 Agustus 2025 | 17:44 WIB
Semangat Muda Kaum Nasionalis: Deklarasi GSNI Pacitan
Senin, 25 Agustus 2025 | 13:34 WIB
Aksi Mahasiswa: Bubarkan DPR ?
Senin, 25 Agustus 2025 | 13:28 WIB
Mas Bambang Patjul Dibutuhkan Fokus Skala Nasional
Minggu, 24 Agustus 2025 | 21:13 WIB
‎Dugaan 22 Anak SD Keracunan Makanan dari Program MBG, Ketua GMNI Inhil: Kurangnya Kontrol Pihak Terkait
Sabtu, 23 Agustus 2025 | 19:24 WIB

BANYAK DIBACA

Negara Hukum Berwatak Pancasila
Insight
Peringati HUT Kemerdekaan RI, DPC GMNI Touna dan DPK GMN Bung Tomo Manajenen Gelar Nobar Sekaligus Bedah Film bersama Masyarakat
Kabar GMNI
Presiden Jokowi Resmi Buka Kongres IV Persatuan Alumni GMNI
Kabar PA GMNI
Pembukaan Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI)
Kabar PA GMNI
Buka kongres PA GMNI, Jokowi Ajak Alumni GMNI Jaga Kedaulatan dan Menangkan Kompetisi
Kabar PA GMNI

Lainnya Dari Marhaenist

Manifesto

Analisa Kelas-Kelas Dalam Masyarakat Tiongkok, Mao Zedong

Marhaenist - Mao Zedong, seorang tokoh revolusioner dan pemimpin China yang kontroversial,…

Infokini

Seleksi KI DKI Jakarta, Donny Yoesgiantoro: Itu Kewenangan Pemprov

Marhaenist.id, Jalarta - Ketua Komisi Informasi (KI) Pusat, Donny Yoesgiantoro, mengeluarkan pernyataan…

Presiden Rusia Vladimir Putin. AFP/Jewel Samad
Internasionale

Jejak Langkah Permainan Vladimir Putin di Ukraina

Marhaenist - Pertanyaan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin tengah memasuki babak akhir…

Polithinking

Imbas Kritik Kepolisian Lewat Lagu, Vokalis Sukatani Band Diduga Dipecat dari Guru

Marhaenist.id - Sungguh ironi di negeri ini, hanya karena sebuah lagu dan…

Opini

Polemik Tapera: Masalah atau Solusi?

Marhaenist.id - Kehadiran UU No. 4 Tahun 2016 tentang Tabungan Perumahan Rakyat…

Opini

Marhaenisme & Pengentasan Kemiskinan: Momentum Hari Raya Idul Fitri

Marhaenist - Hari raya Idul fitri 1445H telah berlalu, menjadi momentum bagi…

Opini

RUU Dewan Pertimbangan Presiden: Konsolidasi Kekuasaan, Menguatkan Presiden Untuk Melemahkan Demokrasi

Marhaenist - Sejauh ini, keberadaan Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) tidak memberikan solusi…

Kabar GMNI

GMNI Pandeglang Ingatkan Anggota Dewan, Masih Banyak Jalan Rusak

Marhaenist.id, Pandeglang- Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) melakukan…

Kabar GMNI

Gelar Musyakom, GMNI Unidha Teguhkan Marhaenisme di Tengah Krisis Bangsa sebagai Panggung Regenerasi dan Konsolidasi Ideologis

Marhaenist.id, Malang – Dewan Pengurus Komisariat (DPK) GMNI Universitas Wisnuwardhana Malang (Unidha)…

Tampilkan Lebih Banyak
  • Infokini
  • Indonesiana
  • Historical
  • Insight
  • Kabar PA GMNI
  • Kabar GMNI
  • Bingkai
  • Kapitalisme
  • Internasionale
  • Marhaen
  • Marhaenis
  • Marhaenisme
  • Manifesto
  • Opini
  • Polithinking
  • Study Marhaenisme
  • Sukarnoisme
Marhaenist

Ever Onward Never Retreat

  • Kontak
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • ▪️ Kirim Artikel
  • ▪️ Format

Vivere Pericoloso

Ikuti Kami

Copyright © 2025 Marhaenist. Ever Onward Never Retreat. All Rights Reserved.

Marhaenist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?