By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Marhaenist
Log In
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar Alumni GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Onward Issue:
Pulau Buru dan Pengarahan Tenaga Kerja Tapol
Ironi di Kawasan HTI RAPP: GMNI Temukan Sekolah Beralas Pasir dan Lansia Terabaikan Fasilitas Kesehatan di Kampar Kiri
Beredar Akun Facebook Palsu Atas Nama Dirinya, Karyono Wibowo: Ada Orang yang tidak Bertanggungjawab – Mohon Abaikan
Andai Bank BRI Jadi Bank Koperasi Seperti Desjardins Bank
Diskusi Publik Persatuan Alumni GMNI Jakarta, Anies Baswedan Tekankan Ekonomi Berkeadilan

Vivere Pericoloso

Ever Onward Never Retreat

Font ResizerAa
MarhaenistMarhaenist
Search
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar Alumni GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Ikuti Kami
Copyright © 2025 Marhaenist. Ever Onward Never Retreat. All Rights Reserved.
Opini

Sarinah: Jiwa Besar dalam Tubuh Kecil, Refleksi Perempuan Indonesia Masa Kini

La Ode Mustawwadhaar
La Ode Mustawwadhaar Diterbitkan : Sabtu, 30 Maret 2024 | 21:38 WIB
Bagikan
Waktu Baca 3 Menit
Foto: Ilustrasi Sarinah ditengah Persawahan Marhaen/Marhaenist.id.
Bagikan

Marhaenist.id – Bung Karno pernah menulis, “…Sarinah orang kecil tapi memiliki jiwa yang besar,…”. Kalimat ini merupakan bagian dari buku “Sarinah: Kewajiban Wanita dalam Perjuangan Republik Indonesia” yang ditulis oleh proklamator kemerdekaan Indonesia, Soekarno.

Dalam buku tersebut, Soekarno menggambarkan Sarinah sebagai simbol perempuan Indonesia yang memiliki jiwa besar meski berada dalam “posisi” yang kecil.

Sarinah, dalam konteks ini, bukan hanya sekedar nama. Sarinah adalah representasi dari perempuan-perempuan Indonesia yang berjuang dalam kehidupan sehari-hari.

Sarinah adalah ibu rumah tangga yang mengurus keluarga, Sarinah adalah pekerja keras yang mencari nafkah, Sarinah adalah pelajar yang berusaha meraih cita-cita, dan Sarinah adalah setiap perempuan yang berjuang dalam hidupnya.

Meski seringkali berada pada posisi yang kecil atau dianggap sepele, Sarinah memiliki jiwa yang besar. Jiwa besar ini tercermin dari semangat juang, ketabahan, dan kegigihan yang dimiliki oleh perempuan-perempuan Indonesia. Meski menghadapi berbagai tantangan dan hambatan, mereka tetap berjuang dan tidak menyerah.

Dalam konteks Indonesia masa kini, pesan Soekarno tentang Sarinah semakin relevan. Di tengah berbagai tantangan dan masalah yang dihadapi oleh bangsa ini, peran perempuan sangat penting.

Perempuan memiliki peran penting dalam membangun keluarga, masyarakat, dan bangsa. Perempuan memiliki peran penting dalam menciptakan perubahan yang positif di masyarakat.

Namun, sayangnya, perempuan seringkali masih dianggap sebelah mata dan tidak mendapatkan hak serta kesempatan yang sama dengan laki-laki. Diskriminasi dan ketidakadilan gender masih sering terjadi di berbagai aspek kehidupan.

Oleh karena itu, kita perlu mengingat kembali pesan Soekarno tentang Sarinah. Kita perlu menghargai dan mengakui peran serta kontribusi perempuan dalam kehidupan kita.

Perempuan-perempuan Indonesia, seperti Sarinah, memiliki jiwa yang besar. Mereka memiliki kekuatan dan ketabahan yang luar biasa dalam menghadapi berbagai tantangan dan hambatan. Mereka memiliki semangat juang yang tak pernah padam dalam berjuang untuk hak dan kesetaraan mereka.

Baca Juga:   Fenomena Kotak Kosong dalam Pilkada: Analisis Hukum dan Keadilan Demokrasi

Sebagai bangsa, kita perlu memberikan penghargaan dan pengakuan yang setara kepada perempuan. Kita perlu memberikan kesempatan yang sama kepada perempuan untuk berpartisipasi dan berkontribusi dalam berbagai aspek kehidupan. Kita perlu memastikan bahwa hak dan kesetaraan gender dihormati serta dilindungi.

Pesan Soekarno tentang Sarinah bukan hanya tentang perempuan Indonesia di masa lalu, tetapi juga tentang perempuan Indonesia di masa kini dan masa depan.

Mari kita jadikan pesan Soekarno tentang Sarinah sebagai inspirasi bagi kita semua untuk terus berjuang demi hak dan kesetaraan gender. Mari kita jadikan pesan ini sebagai motivasi bagi kita semua untuk terus berjuang menciptakan Indonesia yang lebih baik dan lebih adil bagi semua orang, termasuk perempuan.***


Penulis: Sugeng Sjamsuri, Alumni GMNI Manado.

iRadio
Bagikan Artikel
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print

ARTIKEL TERBARU

Pulau Buru dan Pengarahan Tenaga Kerja Tapol
Rabu, 26 November 2025 | 23:43 WIB
Ironi di Kawasan HTI RAPP: GMNI Temukan Sekolah Beralas Pasir dan Lansia Terabaikan Fasilitas Kesehatan di Kampar Kiri
Rabu, 26 November 2025 | 12:29 WIB
Beredar Akun Facebook Palsu Atas Nama Dirinya, Karyono Wibowo: Ada Orang yang tidak Bertanggungjawab – Mohon Abaikan
Senin, 24 November 2025 | 11:18 WIB
Andai Bank BRI Jadi Bank Koperasi Seperti Desjardins Bank
Minggu, 23 November 2025 | 07:46 WIB
Diskusi Publik Persatuan Alumni GMNI Jakarta, Anies Baswedan Tekankan Ekonomi Berkeadilan
Sabtu, 22 November 2025 | 22:03 WIB

BANYAK DIBACA

Negara Hukum Berwatak Pancasila
Masa Jabatan Legislatif Tanpa Ujung: Celah yang Mengancam Alam Demokrasi
Presiden Jokowi Resmi Buka Kongres IV Persatuan Alumni GMNI
Pembukaan Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI)
Buka kongres PA GMNI, Jokowi Ajak Alumni GMNI Jaga Kedaulatan dan Menangkan Kompetisi

Lainnya Dari Marhaenist

Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto saat berjalan bersama Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri. FILE/GolkarpediaKetua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto saat berjalan bersama Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri. FILE/Golkarpedia

Survei CSIS: PDIP Kalah Populer Dari Golkar Untuk Pemilih Muda

Hasil survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menempatkan Golkar menjadi…

Empat Syarat untuk Menegakkan Demokrasi di Indonesia

Marhaenist.id, Jakarta - Terdapat 4 syarat yang harus terpenuhi agar demokrasi bisa…

Ketum DPP GMNI Buka Dies Natalis ke 71 dan Konfercab ke VI GMNI Halut

Marhaenist.id, Halut - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia( GMNI)…

Negara Darurat Intoleransi!!!

Marhaenist.id - Delapan Puluh Tahun Indonesia telah  bebas dari kolonialisme dan Imperialisme,…

Mahasiswa Salatiga Bergerak, Kawal Putusan Mahkamah Konstitusi

Marhaenist.id, Salatiga - Berbagai unsur gerakan mahasiswa di Kota Salatiga, yang tergabung…

Dana Bawaslu tak Terbayar, GMNI Sulbar Nilai Pj Bupati Mamasa dan Pj Gubernur Sulbar tak Serius Laksanakan Perintah Mendagri

Marhaenist.id, Mamasa - Polemik Dana Pilkada Bawaslu Mamasa tidak terbayarkan, Gerakan Mahasiswa…

Ganjar Akan Buka Lapangan Kerja dan Siapkan SDM Unggul saat Kampanye di Manado

Marhaenist.id, Manado – Ganjar Pranowo, berjanji akan membuka lapangan kerja dan menyiapkan…

Presiden Prabowo, Kunci Pemersatu Bangsa untuk Kebangkitan Ekonomi Indonesia

Marhaenist.id - Kondisi perekonomian global tengah berada dalam situasi yang penuh ketidakpastian.…

DPR Bikin Emosi: Kok Bisa Orang-Orang ‘Kualitas Rendahan’ Duduk di Senayan?

Marhaenist.id - Sejak 25 Agustus 2025, rangkaian demonstrasi yang marak di berbagai…

Tampilkan Lebih Banyak
  • Infokini
  • Indonesiana
  • Historical
  • Insight
  • Kabar Alumni GMNI
  • Kabar GMNI
  • Bingkai
  • Kapitalisme
  • Internasionale
  • Marhaen
  • Marhaenis
  • Marhaenisme
  • Manifesto
  • Opini
  • Polithinking
  • Study Marhaenisme
  • Sukarnoisme
Marhaenist

Ever Onward Never Retreat

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • ▪️ Kirim Artikel
  • ▪️ Format

Vivere Pericoloso

🎧 Online Radio

Copyright © 2025 Marhaenist. Ever Onward Never Retreat. All Rights Reserved.

Marhaenist
Ikuti Kami
Merdeka!

Masuk ke akunmu

Lupa passwordmu?