By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Marhaenist
Log In
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Onward Issue:
Gelar Konfercab Persatuan, Rifki Pratama dan Andi Supriyanto Resmi Pimpin GMNI Bima
Refleksi Hari Jadi Kabupaten Rohul Ke-26 Tahun, GMNI: Momentum Evaluasi Pembangunan dan Penguatan Nasionalisme Kerakyatan
Heri Purnomo Kembali Terpilih Secara Aklamasi sebagai Ketua PA GMNI Kota Bekasi
Erick Thohir dan Serangkaian Keputusan Aneh
Pertumbuhan Ekonomi Yang Menyisakan Luka Sosial dan Ekologis

Vivere Pericoloso

Ever Onward Never Retreat

Font ResizerAa
MarhaenistMarhaenist
Search
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Ikuti Kami
Copyright © 2024 Marhaenist. Pejuang Pemikir. All Rights Reserved.
Kabar PA GMNI

Rayakan HUT yang Ke 80 Tahun, Guntur Sukarno Putra Luncurkan Buku ‘Sang Saka Melilit Perut Megawati’

La Ode Mustawwadhaar
La Ode Mustawwadhaar Diterbitkan : Senin, 4 November 2024 | 10:35 WIB
Bagikan
Waktu Baca 3 Menit
Foto: Guntur Soekarno Putra saat menjabarkan isi buku yang ditulisnya dengan judul "Sang Saka Melilit Perut Megawati" di Puri Agung Hotel Sahid Jakarta pada Minggu (3/11/2024)/MARHAENIST.
Bagikan
iRadio

Marhaenist.id, Jakarta – Guntur Soekarno Putra, Ketua Dewan Ideologi Persatuan Alumni (PA) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) meluncurkan sebuah buku berjudul “Sang Saka Melilit Perut Megawati” di Puri Agung Hotel Sahid Jakarta pada Minggu (3/11/2024).

Pada kesempatan itu, Putra Presiden Sukarno itu, selain meluncurkan Buku, ia juga sekaligus merayakan Hari Ulang Tahun (HUT)-nya ke 80 tahun yang dihadiri oleh kerabat dekat dan sahabat-sahabatnya.

Diantara tamu, ada tamu yang istimewa yakni; Megawati Sukarno Putri, mantan Wapres & Presiden RI yang tak lain adalah adik kandung Mas Thok, panggilan akrab Guntur Sukarno Putra dari teman – teman dekatnya.

Buku dengan judul “Sang Saka Melilit Perut Megawati” merupakan bunga rampai atau kumpulan artikel Mas Thok yang sudah dipublikasi di berbagai media cetak dan online, berkisah tentang pergumulan Mas Thok menyikapi dan mencari solusi kondisi sosial politik, kemanusiaan, internasional Indonesia.

Judul buku ini sendiri mengambil dari kisah sang adik Megawati saat menyelundupkan bendera Sang Saka Merah Putih jahitan dari Ibundanya, Fatmawati saat Presiden Soekarno ditahan oleh rezim Orde Baru tahun 1967 di Wisma Yaso, saat ini bernama Museum Satria Mandala.

“Ketika mau Agustus 1967, rupanya Pak Harto waktu itu sudah jadi Pj Presiden, kebingungan, ‘Ini mana? Nggak ada bendera pusaka dikibarkan’, kemudian mereka mencari, mencari, mencari,” jelas Mas Thok.

Guntur Sukarno Putra bersama Megawati Sukarno Putri berserta Kerabat dekat dan sahabat-sahabatnya yang menghadiri HUT-nya ke 80 Tahun/MARHAENIST.

Proses pencarian itu disebut dilakukan hingga melakukan interogasi kepada Bung Karno di Wisma Yaso. Bung Karno pun menitipkan pesan kepada Guntur, agar bendera sang saka itu diserahkan kepada pihak Orde Baru.

“Pada suatu saat, saya dipanggil oleh Bung Karno, di Wisma Yaso, terus bapak ‘Udah to, ini demi kelangsungan persatuan dan kesatuan NKRI, Bapak akan serahkan bendera ini kepada penguasa-penguasa Orde Baru’,” ucapnya.

Baca Juga:   Gelar Konferda ke I, Mahdiani Bukamo Terpilih Secara Aklamasi Sebagai Ketua DPD PA GMNI Sulteng

Pesan Bung Karno itu kemudian dilaksanakan oleh Guntur. Salah satu siasat membawa bendera sang saka untuk melewati penjagaan Wisma Yaso yang ketat adalah dengan melilitkan bendera sang saka ke perut adiknya yakni Megawati Sukanoputri.

Keinginan Bung Karno untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa akhirnya bendera pusaka yang pernah dikibarkan saat Proklamasi 17 Agustus 1945 diserahkan kepada pemerintah Orde Baru dan dipakai saat peringatan Proklamasi 1967.

Buku “Sang Saka Melilit Perut Megawati” sebuah kesaksian keluarga pelaku sejarah, catatan sejarah yang tidak masuk dalam buku sejarah resmi. Mantan Kepala BIN, Jenderal (Purn) Hendropriyono menjadi penerbit buku ini yang dijual seharga 200 ribu per buku.***

Penulis: Redaksi/Editor: Bung Wadhaar.

Bagikan Artikel
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print

ARTIKEL TERBARU

Gelar Konfercab Persatuan, Rifki Pratama dan Andi Supriyanto Resmi Pimpin GMNI Bima
Senin, 13 Oktober 2025 | 00:21 WIB
Refleksi Hari Jadi Kabupaten Rohul Ke-26 Tahun, GMNI: Momentum Evaluasi Pembangunan dan Penguatan Nasionalisme Kerakyatan
Minggu, 12 Oktober 2025 | 16:32 WIB
Heri Purnomo Kembali Terpilih Secara Aklamasi sebagai Ketua PA GMNI Kota Bekasi
Sabtu, 11 Oktober 2025 | 22:25 WIB
Erick Thohir dan Serangkaian Keputusan Aneh
Sabtu, 11 Oktober 2025 | 21:48 WIB
Pertumbuhan Ekonomi Yang Menyisakan Luka Sosial dan Ekologis
Sabtu, 11 Oktober 2025 | 08:38 WIB

BANYAK DIBACA

Negara Hukum Berwatak Pancasila
Insight
Metodologi KIV: Sebagai Alat Perjuangan GMNI Melawan Tangangan Zaman
Artikel
Presiden Jokowi Resmi Buka Kongres IV Persatuan Alumni GMNI
Kabar PA GMNI
Pembukaan Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI)
Kabar PA GMNI
Buka kongres PA GMNI, Jokowi Ajak Alumni GMNI Jaga Kedaulatan dan Menangkan Kompetisi
Kabar PA GMNI

Lainnya Dari Marhaenist

Opini

RUU Dewan Pertimbangan Presiden: Konsolidasi Kekuasaan, Menguatkan Presiden Untuk Melemahkan Demokrasi

Marhaenist - Sejauh ini, keberadaan Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) tidak memberikan solusi…

Bingkai

Komandante ‘Pacul’ Saat Ziarahi Makam Bung Karno

Marhaenist.id, Blitar - Ketua DPD Persatuan Alumni (PA) Gerakan Mahasiswa Indonesia (GMNI) Jawa…

Artikel

Megawati, Demokrasi dan Hari Ini

Marhaenist.id - Saya lupa dimana pernah saya baca ketika Sukarno menceritakan bagaimana…

Artikel

Mengenang Kongres GMNI Ke XII Tahun 1996 di Grand Mirage Hotel Denpasar Bali

Marhaenist.id - Bercengkrama mengenang saat di GMNI 30 tahun yang lalu, saling…

Polithinking

Dukung Ganjar, Caleg Demokrat Alumni GMNI Ini Tak Peduli Disanksi Partai

Marhaenist.id, Malang - Caleg DPRD Dapil V Jatim dari Partai Demokrat sekaligus…

Kabar GMNI

Peringati Hari Tani Nasional, GMNI Nisel Gelar Audiensi bersama ATR/BPN

Marhaenist.id, Nias Selatan – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia…

Internasionale

Donald Trump Ditembak Saat Sedang Berpidato di Pennsylvania

Marhaenist - Tembakan muncul saat Donald Trump berpidato di Pennsylvania, dan mantan…

Polithinking

Pemimpin Baru Yogya Harus Bisa Wujudkan Kota Yang Bersih, Berbudaya, Bermartabat dan Berkemajuan

Marhaenist.id, Yogyakarta - Lima tahun ke depan, Yogyakarta akan menjadi kota yang…

Polithinking

Pesan Emil Salim Kepada Ganjar: Kapal Mau Karam Kok Masih Bernyanyi

Marhaenist.id, Jakarta - Ganjar Pranowo menemui ekonom yang sekaligus mantan Menteri Urusan…

Tampilkan Lebih Banyak
  • Infokini
  • Indonesiana
  • Historical
  • Insight
  • Kabar PA GMNI
  • Kabar GMNI
  • Bingkai
  • Kapitalisme
  • Internasionale
  • Marhaen
  • Marhaenis
  • Marhaenisme
  • Manifesto
  • Opini
  • Polithinking
  • Study Marhaenisme
  • Sukarnoisme
Marhaenist

Ever Onward Never Retreat

  • Kontak
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • ▪️ Kirim Artikel
  • ▪️ Format

Vivere Pericoloso

Ikuti Kami

Copyright © 2025 Marhaenist. Ever Onward Never Retreat. All Rights Reserved.

Marhaenist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?