By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Marhaenist
Log In
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Onward Issue:
Gelar Konfercab Persatuan, Rifki Pratama dan Andi Supriyanto Resmi Pimpin GMNI Bima
Refleksi Hari Jadi Kabupaten Rohul Ke-26 Tahun, GMNI: Momentum Evaluasi Pembangunan dan Penguatan Nasionalisme Kerakyatan
Heri Purnomo Kembali Terpilih Secara Aklamasi sebagai Ketua PA GMNI Kota Bekasi
Erick Thohir dan Serangkaian Keputusan Aneh
Pertumbuhan Ekonomi Yang Menyisakan Luka Sosial dan Ekologis

Vivere Pericoloso

Ever Onward Never Retreat

Font ResizerAa
MarhaenistMarhaenist
Search
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Ikuti Kami
Copyright © 2024 Marhaenist. Pejuang Pemikir. All Rights Reserved.
Sukarnoisme

Pidato Bung Karno Tentang Ide Kebangsaan Indonesia

La Ode Mustawwadhaar
La Ode Mustawwadhaar Diterbitkan : Sabtu, 22 Februari 2025 | 08:43 WIB
Bagikan
Waktu Baca 2 Menit
Foto: Bung Karno saat berpidato (Sumber: Arsip Sejarah Nasional)/MARHAENIST.
Bagikan
iRadio

Marhaenist.id – Ide sudah mengalami beberapa fase. Fase pertama, fase kesukuan. Dalam fase ini tiap-tiap suku merasa dirinya sebagai suatu kesatuan yg mutlak. Masing-masing suku hanya memikirkan keselamatan dirinya. Disamping semangat kesukuan ini tumbuh pula semangat kepulauan.

Suku atau pulau yg satu mau bekerjasama dengan suku atau pulau yg lain, tapi atas dasar federalisme, dan tidak ada satu suku atau pulau yg rela berkorban untuk seluruh Indonesia.

Tapi, pada tahun 1928, Ide kesukuan dan kepulauan itu hilang lenyap laksana embun kena sinar daripada matahari. Pada tahun 1928 itu turunlah ide baru mewahyui angkatan pemuda, yaitu Ide persatuan dan kesatuan bangsa, kesatuan tanah air dan kesatuan bahasa.

Pada tanggal 28 Oktober 1928 angkatan pemuda mengikrarkan sumpahnya yg termasyur: Kami setanah air, tanah air Indonesia; Kami sebangsa, bangsa Indonesia; kami sebahasa, bahasa Indonesia.

Dengan terbitnya matahari kebangsaan Indonesia yg bulat dan bersatu itu, hilanglah hak sejarah bagi Ide Kesukuan, Ide Kepulauan, Ide federalisme dan Ide Provincialisme.

Maka, barang siapa sekarang ini membangkitkan kembali Ide kepulauan, Ide kesukuaan atau Ide federalisme, orang itu adalah seperti orang yg menggali kubur dan mencoba menghidupkan kembali tulang dari orang yg dikuburkan 28 tahun yg lampau.

Lima tahun setelah 1928, yaitu tahun 1933, Ide itu meningkat lagi, yaitu bahwa bangsa Indonesia yg berbangsa satu, bertanah air satu dan berbahasa satu, itu harus disusun dalam satu negara yg berbentuk Republik. Dan Proklamasi kita pada tanggal 17 Agustus 1945 itu adalah pangkal pelaksanaan bagi Ide kebangsaan Indonesia yg bulat dan bersatu disusun dalam satu negara yg berbentuk Republik.

Segala darah, segala air mata, segala pengorbanan, dan segala jiwa yg telah tewas sejak tanggal 17 Agustus 1945 itu adalah untuk Ide: Bangsa Indonesia Bersatu Tidak Berpecah Belah, Dalam Satu Negara Nasional Merdeka Yang Berbentuk Republik. Merdeka!***

Baca Juga:   Mengenal Perjalanan Politik Ir. Soekarno

Dikutip kembali oleh La Ode Mustawwdhaar dari Kumpulan-Kumpulan Pidato Bung Karno.

Bagikan Artikel
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print

ARTIKEL TERBARU

Gelar Konfercab Persatuan, Rifki Pratama dan Andi Supriyanto Resmi Pimpin GMNI Bima
Senin, 13 Oktober 2025 | 00:21 WIB
Refleksi Hari Jadi Kabupaten Rohul Ke-26 Tahun, GMNI: Momentum Evaluasi Pembangunan dan Penguatan Nasionalisme Kerakyatan
Minggu, 12 Oktober 2025 | 16:32 WIB
Heri Purnomo Kembali Terpilih Secara Aklamasi sebagai Ketua PA GMNI Kota Bekasi
Sabtu, 11 Oktober 2025 | 22:25 WIB
Erick Thohir dan Serangkaian Keputusan Aneh
Sabtu, 11 Oktober 2025 | 21:48 WIB
Pertumbuhan Ekonomi Yang Menyisakan Luka Sosial dan Ekologis
Sabtu, 11 Oktober 2025 | 08:38 WIB

BANYAK DIBACA

Negara Hukum Berwatak Pancasila
Insight
Metodologi KIV: Sebagai Alat Perjuangan GMNI Melawan Tangangan Zaman
Artikel
Presiden Jokowi Resmi Buka Kongres IV Persatuan Alumni GMNI
Kabar PA GMNI
Pembukaan Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI)
Kabar PA GMNI
Buka kongres PA GMNI, Jokowi Ajak Alumni GMNI Jaga Kedaulatan dan Menangkan Kompetisi
Kabar PA GMNI

Lainnya Dari Marhaenist

Indonesiana

Monumen Burung Garuda Pancasila Menghadap Kedepan, PA GMNI Mojokerto Lapor Pihak Berwajib

Persatuan Alumni (PA) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Mojokerto menyayangkan peristiwa peresmian…

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto. Dok. PDIP
Polithinking

PDI Perjuangan Bakal Umumkan Capresnya Juni 2023 Mendatang

Marhaenist - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto membuka memori di 2014 dan…

Polithinking

Ganjar Akan Buka Lapangan Kerja dan Siapkan SDM Unggul saat Kampanye di Manado

Marhaenist.id, Manado – Ganjar Pranowo, berjanji akan membuka lapangan kerja dan menyiapkan…

Polithinking

Todung Mulya Lubis: MK Paling Berwenang Melakukan Diskualifikasi Paslon

Jakarta, Marhaenist.id - Tim Hukum Pasangan Calon (Paslon) Nomor Urut 3, Ganjar…

Ganjar Pranowo ketika berpidato pada kampanye akbar di BSCC DOME, Balikpapan, Kalimantan Timur.
Polithinking

Ganjar menyampaikan Permintaan Maaf pada Rekan Capres dan Cawapres lain saat Kampanye di Balikpapan

Marhaenist.id, Balikpapan - Saat berpidato pada kampanye akbar di BSCC DOME, Balikpapan,…

Kabar GMNI

Bung Yusuf, Api yang Kembali Menyala Buat GMNI

Marhaenist.id - Sudah enam tahun lamanya ia meninggalkan kampus. Namanya Yusuf, dulu…

Kabar GMNIStudy Marhaenisme

Marhaenisme Tidak Pernah Mati

Marhaenist.id - Marhaenisme merupakan sebuah ideologi yang dikembangkan oleh Bung Karno pada…

Polithinking

Masa Tenang, Ganjar Pilih Kulineran di Semarang

Marhaenist.id, Semarang - Di masa tenang, Ganjar Pranowo makan malam bersama Cak…

Foto: Pernyataan Sikap GMNI Jakarta Selatan. MARHAENIST
Kabar GMNI

Pernyataan Sikap GMNI Jaksel: Cabut UU TNI dan RUU Kepolisian Negara serta Mendesak Reformasi Kepolisian yang Demokratis

Proses Historis: Dari Militerisme Orde Baru Ke Reformasi Yang Mandeg Sejarah Indonesia…

Tampilkan Lebih Banyak
  • Infokini
  • Indonesiana
  • Historical
  • Insight
  • Kabar PA GMNI
  • Kabar GMNI
  • Bingkai
  • Kapitalisme
  • Internasionale
  • Marhaen
  • Marhaenis
  • Marhaenisme
  • Manifesto
  • Opini
  • Polithinking
  • Study Marhaenisme
  • Sukarnoisme
Marhaenist

Ever Onward Never Retreat

  • Kontak
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • ▪️ Kirim Artikel
  • ▪️ Format

Vivere Pericoloso

Ikuti Kami

Copyright © 2025 Marhaenist. Ever Onward Never Retreat. All Rights Reserved.

Marhaenist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?