By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Marhaenist
Log In
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Onward Issue:
Gelar Konfercab Persatuan, Rifki Pratama dan Andi Supriyanto Resmi Pimpin GMNI Bima
Refleksi Hari Jadi Kabupaten Rohul Ke-26 Tahun, GMNI: Momentum Evaluasi Pembangunan dan Penguatan Nasionalisme Kerakyatan
Heri Purnomo Kembali Terpilih Secara Aklamasi sebagai Ketua PA GMNI Kota Bekasi
Erick Thohir dan Serangkaian Keputusan Aneh
Pertumbuhan Ekonomi Yang Menyisakan Luka Sosial dan Ekologis

Vivere Pericoloso

Ever Onward Never Retreat

Font ResizerAa
MarhaenistMarhaenist
Search
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Ikuti Kami
Copyright © 2024 Marhaenist. Pejuang Pemikir. All Rights Reserved.
Artikel

Metodologi KIV: Sebagai Alat Perjuangan GMNI Melawan Tangangan Zaman

La Ode Mustawwadhaar
La Ode Mustawwadhaar Diterbitkan : Jumat, 10 Oktober 2025 | 14:12 WIB
Bagikan
Waktu Baca 13 Menit
Foto: Jansen Kurniawan, Kader GMNI asal UKI Jakarta/MARHAENIST.
Bagikan
iRadio

Marhaenist.id – Kaderisasi dan Ideologi adalah roh penting yang menentukan bagaimana jalannya suatu organisasi, termasuk bagi Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) itu sendiri. Bagaimana menciptakan suatu kaderisasi yang mampu menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas baik secara organisasatoris maupun memahami arah gerak yang seharusnya serta menselaraskannya dengan ideologi yang merupakan suatu pegangan penting bagi setiap anggota maupun kader GMNI baik ideologi Marhaenisme maupun ajaran-ajaran Bung Karno serta prinsip-prinsip organisasi GMNI.

Oleh karena itu memperhatikan bagaimana jalannya kaderisasi maupun organisasi adalah suatu hal yang wajib hukumnya untuk dicermati serius oleh seluruh anggota dan kader GMNI baik ditingkatan paling dasar yaitu Dewan Pimpinan Komisariat bahkan hingga sampai struktur paling atas yaitu Dewan Pimpinan Pusat.

Namun harus kita akui dalam menjalankan kaderisasi maupun ideologi di tubuh GMNI itu sendiri masih belum terdeliver sepenuhnya baik terhadap anggota maupun kader saat ini terlebih bagi mereka yang baru melalui proses Pekan Penerimaan Anggota Baru GMNI.

Banyak faktor yang menyebabkan mandeknya proses kaderisasi dalam rangka mengokohkan semangat ideologi itu sendiri, namun disini saya akan membahas faktor yang paling krusial yaitu masih konvensionalnya pendekatan kaderisasi yang dilakukan.

Perlu digaris bawahi kritik terhadap pola yang konvensional ini, bukan semata-mata untuk mendiskreditkan prinsip-prinsip organisasi GMNI bahkan meninggalkan hal-hal yang sakral bagi sebagian kader-kader GMNI tetapi menemukan suatu formulasi bagaimana agar hal-hal yang dianggap prinsip juga sakral ini dapat terdeliver bagi seluruh anggota maupun kader GMNI.

Mayoritas anggota dan kader GMNI saat ini bahkan hampir seluruhnya merupakan Generasi Z atau yang biasa disingkat dengan Gen-Z. Gen-Z sendiri merupakan suatu generasi yang lahir pada tahun 1997 sampai dengan tahun 2012 artinya mereka berusia 13 tahun sampai dengan 28 tahun. Karakteristik Gen-Z itu sendiri ialah orang-orang yang praktis, digital native yang artinya tumbuh dengan teknologi, serta memiliki fleksibiltas dan sebagainya.

Mereka adalah orang-orang dengan pendekatan zaman berbeda sehingga dalam melakukan kaderisasi demi doktrinisasi ideologi pun harus dilakukan dengan cara yang adaptif tanpa meninggalkan hal yang tidak boleh ditinggalkan. Maka dari itu menciptakan visualisasi dalam melakukan kaderisasi yang modern tetapi tidak meninggalkan hal yang dianggap jangan pernah ditinggalkan harus dilakukan agar kaderisasi dan ideologi dapat terdeliver bagi setiap mereka yang ingin dituju.

Dari berbagai konteks apabila diartikan visual ialah gambar,grafik atau visual yang digunakan untuk komunikasi seperti dalam bentuk media,seni, gambar, atau grafik yang bertujuan untuk mengkomunikasikannya kepada mereka yang melihatnya.

Disini saya mengajak kepada semuanya untuk memanfaatkan visual sebagai alat untuk melakukan kaderisasi dengan tujuan mendoktrinisasi ideologi dengan pendekatan yang dapat diterima bagi gen-Z yang hari ini sedang berproses termasuk mereka yang akan memilih GMNI sebagai laboratorium berproses untuk menciptakan suatu karya yang revolusioner dimasa depan.

Baca Juga:   Masyarakat Burnout: Dari Disipliner ke Pasca-Disipliner

Metodologi KIV atau yang disingkat dengan Kaderisasi Ideologi Visual adalah metodologi yang coba saya tawarkan sebagai referensi dalam proses kaderisasi GMNI dalam memenangkan zaman. Berikut ini metodologi KIV itu sendiri.

1. Menyusun konsep maupun isi materi dasar GMNI dalam bentuk konten visual

Materi dasar GMNI adalah materi yang wajib untuk dipahami oleh seluruh anggota maupun kader GMNI. Materi wajib dasar GMNI sering ditemukan diPPAB yang meliputi Pengantar Marhaenisme, Pengantar Nasionalisme, Pengantar Kesarinahan, Ke-GMNI an maupun materi Muatan Lokal yang merupakan materi disesuaikan dengan kebutuhan DPK maupun DPC yang menyelenggarakan PPAB tersebut. Materi dasar GMNI yang dibawakan ketika PPAB ini adalah perkenalan awal untuk memperkenalkan apa itu GMNI baik lapisan dasarnya, isi dari gerakan itu sendiri maupun inti dari gerakan dalam skala yang mikro. Sebelum pasca pengenalan diPPAB akan masuk dalam jenjang pengkaderan yaitu Kaderisasi Tingkat Dasar.

Mayoritas peserta PPAB adalah para Gen-Z yang masih belum sepenuhnya memahami apa itu gerakan kaderisasi serta beberapa bahkan sudah terjebak dalam pola zaman yang visual hingga terjebak dalam cara pikir bahkan laku yang praktis. Oleh karena itu sebagai orang gerakan kita perlu menggunakan adaptasi kaderisasi yang praktis namun tidak meninggalkan ideologi. Ini konsep materi dasari KIV ala saya sendiri dengan pendekatan yang nyentrik tetapi harus menyisipkan nilai-nilai ideologis dalam PPAB:

• Visual Pengantar Marhaenisme

Animasi Perkenalan Bung Karno dengan Marhaen (5 menit) dan Animasi Bung Karno menjelaskan Marhaen dengan Mbappe, Kobe Bryan, Kim Nam Joun dan Niall Horan (10 menit)

• Visual Pengantar Nasionalisme

Animasi sedang nongkrong dicafe dengan pakaian Gen-Z Adolf Hitler, Otto Bauer, Sun Yat Sen dan beberapa tokoh nasionalisme berdebat soal nasionalisme siapa yang benar (10 menit) dan Bung Karno jadi penengah sambil video call dengan mereka menjelaskan nasionalisme yang benar ala Indonesia (5 menit)

• Visual Pengantar Kesarinahan

Animasi Taylor Swift dengan berkeras Feminis paling benar dan Jennie Blackpink meyakini Emansipasi Wanita yang paling benar dimall berdebat (10 menit) kemudian ditengahi oleh perempuan Indonesia yang didesain dengan wajah terserah memperkenalkan apa itu sarinah (5 menit).

• Visual Pengantar Ke-Gmni an dan Keorganisasian

Konten singkat dengan melibatkan artis Indonesia yang sangat terkenal (Perlu dilakukan kerjasama dengan yang bersangkutan terlebih dulu agar konten dapat dilakukan).Ketua Umum DPP GMNI dan artis tersebut saling diskusi memperkenalkan GMNI dengan background sedang duduk santai setelah main padel (15 menit)

• Muatan Lokal

Karena berbicara soal keadaan lokal maupun kebutuhan kaderisasi disetiap DPK atau pun DPC yang menyelenggarakan PPAB maka akan dikembalikan ke DPK atau pun DPC asal untuk menentukan secara independen mau membawa pendekatan metodologi materi seperti apa.

Sistem Materi KIV

a. Jalannya materi dilakukan dengan fasilitator untuk mengarahkan jalannya PPAB

Baca Juga:   Picuh Kemarahan Rakyat hingga Lahirnya Gerakan Bubarkan DPR, Inilah Deretan Anggota DPR RI yang Dianggap Kontroversial!

b. Setelah materi akan dilakukan pertanyaan oleh fasilitator terhadap satu persatu peserta PPAB tanpa terkecuali mengenai apa yang dapat dipahami dari materi ini? Untuk mengukur sejauh mana calon anggota dapat memahaminya.

c. Perlu dilakukan diskusi lanjutan pasca PPAB dan mengarahkan kepada anggota yang baru saja di PPAB untuk mengikuti proses kaderisasi di KTD.

2. PPAB di DPK dan DPC seluruh Indonesia dengan metode KIV, bukan dengan metode ceramah.

Hampir seluruh kegiatan diGMNI selalu diadakan dalam bentuk ceramah. Ada pemateri dan moderator serta audiens mendengarkannya. Pola-pola konvensional ini bukanlah sesuatu yang keliru bahkan harus terus dilakukan namun harus menyesuaikan, tetapi untuk menghadapi mayoritas Gen-Z yang merupakan calon anggota belum sepenuhnya menyatu dengan gerakan serta serba praktis ini maka adaptasi kaderisasi perlu dilakukan termasuk dalam melakukan pola gerakan kaderisasi.

Menurut cara pandang saya yang dianggap awam ini, maka dalam PPAB yang merupakan masa perkenalan sebelum masuk ketahapan kaderisasi maka kita harus berani melakukan adaptasi dengan tetap menyisipkan nilai-nilai ideologi dalam proses kaderisasi.
Pendekatan KIV dengan menggunakan fasilitator dan tidak dalam bentuk ceramah dengan pemateri beserta moderator harus berani dilakukan agar adaptasi gerakan dapat dilakukan. Menurut saya pola pemateri dan moderator dalam bentuk ceramah materi alangkah baiknya tetap dilakukan tetapi dalam proses kaderisasi seperti KTD, KTM, dan KTP bukan lagi dimasa perkenalan.

Dimasa perkenalan ini, kita memperkenalkan materi dasar GMNI dengan metode fasilitator dengan pengarahan berbasis visual agar lebih efisien serta para calon anggota baru ini tidak mengalami shock culture tetapi kultur kaderisasi dengan mengedapankan ideologi ini kita lakukan dengan tepat sasaran bukan lagi pemaksaan yang tidak tepat sasaran.

3. Melibatkan para ahli dan pakar bahkan pelaku yang memahami desain visual agar membantu mendesain visual yang tepat sasaran

Dalam melakukan KIV ini maka mempersiapkan konsep maupun desain visual yang tepat sasaran perlu dilakukan. GMNI adalah organisasi kader yang bicara soal gerakan, namun gerakan ini tidak mampu berdiri sendiri termasuk dalam melakukan kaderisasi sehingga perlu adanya mitra strategis dalam memastikan kerja-kerja kaderisasi juga ideologi dapat terlaksana dengan baik.

Dalam menyusun animasi visual maupun konten dalam KIV maka perlu menggandeng para akademisi yang memahami visual, para pelaku visual baik pengamat maupun para pelaku usaha didunia visual serta para pemerhati GMNI yang memahami konsepsi ajaran-ajaran GMNI yang sudah diakui kualitas maupun kredibilitasnya dalam bentuk kerjasama strategis demi mendukung proses desain kaderisasi GMNI agar dapat berjalan optimal serta mendapatkan banyak konsep-konsep brilian mengenai KIV dengan pendekatan yang konstruktif agar KIV ini tidak hanya menyentuh salah satu diantara kaderisasi, ideologi, dan visual tetapi mampu menyentuh ketiganya.

4. Sosialisasi sebagai bentuk pengenalan KIV sebagai alat perjuangan ditingkat basis pemula

Baca Juga:   Komandan Pacul, Marhaen Rasa 'Korea'

Suatu konsepsi tanpa pengelanan maka tidak akan dapat tereksekusi dengan baik. Maka dari itu dalam memastikan KIV ini dapat berjalan sebagaimana mestinya perlu dilakukan suatu pengenalan yang dilakukan oleh DPP sebagai pucuk pimpinan terhadap seluruh pelaku ditingkat basis terutama setiap DPC selaku pengampu dari setiap DPK yang merupakan akar dari gerakan ini.

Menurut saya DPP harus melakukan sosialisasi baik dalam bentuk online maupun langsung. Sosialisasi harus dilakukan dalam bentuk zoom dengan membagi DPC per kelompok dan diadakan sekali dalam setiap kelompok sampai semua kelompok selesai. Setelah zoom selesai maka untuk finalisasi DPP perlu memfasilitasi suatu pelatihan dengan meminta DPC mengutus satu delegasi dalam bentuk pelatihan KIV GMNI se-Indonesia untuk memberikan pemahaman bagaimana KIV ini dapat dilakukan.

5. Timeline KIV dengan empat kerangka yang terstruktur DSIE (Desain, Sosialisasi, Implementasi dan Evaluasi).

Sebelum masuk dalam ranah konsepsi dan eksekusi maka menentukan timeline adalah hal yang sangat diperhatikan dalam melakukan suatu program kerja yang nyata. Sebab dengan timeline kita dapat melakukan penjadwalan dalam kerja agar kiranya diberi batasan kapan harus dilakukan serta kapan harus selesai dengan menyesuaikan terhadap kemampuan pelaku organisasi itu sendiri.

Dewan Pimpinan Pusat terlebih yang berkaitan dengan Bidang Kaderisasi harus menentukan target kerja yang menyesuaikan dengan kemampuan. Soal kongres Persatuan adalah hal yang penting, namun tidak kalah penting memperhatikan kaderisasi. Oleh karena itu sebelum melakukan agenda KIV ini maka menentukan timeline adalah hal yang terpenting, namun saya pribadi akan mencoba menggunakan asumsi yang tanpa dasar ini karena saya tidak di Dewan Pimpinan Pusat dalam menentukan timeline KIV dengan empat kerangka desain ini.

Desain:

Menyusun naskah cerita materi dasar oleh Bidang Kaderisasi DPP GMNI beserta mitra strategis (1 bulan)
Membuat desain visualisasi oleh Bidang Kaderisasi DPP GMNI bersama pelaku visual (2 minggu)

Sosialisasi:

~ Zoom Rutinan (Selama 1 bulan DPP GMNI Bidang Kaderisasi menyelenggaran dengan membagi DPC kebeberapa kelompok)

~ Persiapan Menyelenggarakan Pelatihan KIV (2 minggu)

~ Pelatihan KIV se-Indonesia (2 hari)

Eksekusi:

~ DPK melakukan PPAB dengan metodologi KIV (1 bulan pemantauan)

Evaluasi :

~ Bidang Kaderisasi DPP GMNI melakukan evaluasi terhadap metodologi KIV (1 minggu)

~ Sosialisasi rekomendasi (finalisasi KIV)

Akhir kata ini hanya sebatas rekomendasi dari kader yang mungkin bagi sebagian teman-teman GMNI dianggap keliru dan melangkahi kebiasaan, tetapi hal-hal yang revolusioner justru dimulai dari keberanian untuk bersuara bahkan memperjuangkan sesuatu.

Disini saya hanya menawarkan rekomendasi yang bisa menjadi referensi yang menimbulkan cemoohan, kritik yang tajam namun bisa saja sebaliknya menjadi awal mula gagasan yang bisa dikembangkan oleh teman-teman GMNI sekalian yang memiliki gagasan yang lebih brilian menjadi lebih paripurna lagi demi terwujudnya sistem kaderisasi GMNI yang tepat sasaran.


Penulis: Jansen Henry Kurniawan, Kader GMNI Pemerhati Kaderisasi.

Bagikan Artikel
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print

ARTIKEL TERBARU

Gelar Konfercab Persatuan, Rifki Pratama dan Andi Supriyanto Resmi Pimpin GMNI Bima
Senin, 13 Oktober 2025 | 00:21 WIB
Refleksi Hari Jadi Kabupaten Rohul Ke-26 Tahun, GMNI: Momentum Evaluasi Pembangunan dan Penguatan Nasionalisme Kerakyatan
Minggu, 12 Oktober 2025 | 16:32 WIB
Heri Purnomo Kembali Terpilih Secara Aklamasi sebagai Ketua PA GMNI Kota Bekasi
Sabtu, 11 Oktober 2025 | 22:25 WIB
Erick Thohir dan Serangkaian Keputusan Aneh
Sabtu, 11 Oktober 2025 | 21:48 WIB
Pertumbuhan Ekonomi Yang Menyisakan Luka Sosial dan Ekologis
Sabtu, 11 Oktober 2025 | 08:38 WIB

BANYAK DIBACA

Negara Hukum Berwatak Pancasila
Insight
Gelar PPAB Raya, GMNI Lebak Cetak Puluhan Kader
Kabar GMNI
Presiden Jokowi Resmi Buka Kongres IV Persatuan Alumni GMNI
Kabar PA GMNI
Pembukaan Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI)
Kabar PA GMNI
Buka kongres PA GMNI, Jokowi Ajak Alumni GMNI Jaga Kedaulatan dan Menangkan Kompetisi
Kabar PA GMNI

Lainnya Dari Marhaenist

Manifesto

Islam Dalam Tinjauan Madilog

Sumber yang saya peroleh buat Agama Islam, inilah yang hidup. Seperti saya…

Partai NasDem resmi mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai (Capres) calon presiden di 2024 oleh Ketua Umum NasDem Surya Paloh. Flash/Detik
Polithinking

NasDem Deklarasikan Anies Baswedan Capres Ditengah Suasana Berkabung Tragedi Kanjuruhan

Marhaenist - Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh mengumumkan Anies…

Kabar PA GMNI

Bahas Demokrasi dan HAM, DPD PA GMNI Sumut Gelar Diskusi Publik

Marhaenist.id, Medan - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Persatuan Alumni (PA) Gerakan Mahasiswa…

Kabar GMNI

Temui Kapolres, GMNI dan IMALA Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Satpol PP Lebak Saat Pengamanan Aksi

Marhaenist.id, Lebak - Perwakilan organisasi mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional…

Manifesto

Deklarasi Ekonomi, Soekarno 1963

Saudara-saudara sekalian, 1. Sebagai Presiden/Panglima Tertinggi Angkatan Perang Republik Indonesia saya menyadari…

Opini

Mahasiswa Perlu Sederhanakan Istilah Bahasa Agar Mudah Dipahami Masyarakat

Marhaenist.id - Kadangkala mahasiswa organisasi gerakan menggunakan bahasa akademis yang sulit dipahami…

Kabar GMNI

Sambut HUT Ke-16, GMNI Gelar Aksi Evaluasi Kinerja Pemkot Tangsel

Marhaenist.id, Tangsel - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)…

Opini

Pilkada 2024: Kesadaran Politik Pemilih Muda 

Marhaenist.id - Masyarakat Indonesia akan menggelar Pilkada serentak yang akan dilaksanakan pada…

Polithinking

Todung Mulya Lubis: MK Paling Berwenang Melakukan Diskualifikasi Paslon

Jakarta, Marhaenist.id - Tim Hukum Pasangan Calon (Paslon) Nomor Urut 3, Ganjar…

Tampilkan Lebih Banyak
  • Infokini
  • Indonesiana
  • Historical
  • Insight
  • Kabar PA GMNI
  • Kabar GMNI
  • Bingkai
  • Kapitalisme
  • Internasionale
  • Marhaen
  • Marhaenis
  • Marhaenisme
  • Manifesto
  • Opini
  • Polithinking
  • Study Marhaenisme
  • Sukarnoisme
Marhaenist

Ever Onward Never Retreat

  • Kontak
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • ▪️ Kirim Artikel
  • ▪️ Format

Vivere Pericoloso

Ikuti Kami

Copyright © 2025 Marhaenist. Ever Onward Never Retreat. All Rights Reserved.

Marhaenist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?