By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Marhaenist
Log In
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Onward Issue:
PB Jakarta Bangun Koperasi ‘Bottom Up’
Kisruh Koperasi dan MRT Bikin Iklim Usaha Buruk,  Ketua PB Jakarta Apresiasi Kebijakan Pramono Anung
Esensi Buku Karl Popper: Logika Penemuan Ilmiah
Kenapa Harus Adili Jokowi?
Lukisan Pakde Karwo Menolak Terbakar: Isyarat Zaman dari Api Grahadi, Ramalan Jayabaya yang Hidup

Vivere Pericoloso

Ever Onward Never Retreat

Font ResizerAa
MarhaenistMarhaenist
Search
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Ikuti Kami
Copyright © 2024 Marhaenist. Pejuang Pemikir. All Rights Reserved.
Marhaenis

Lukisan Pakde Karwo Menolak Terbakar: Isyarat Zaman dari Api Grahadi, Ramalan Jayabaya yang Hidup

La Ode Mustawwadhaar
La Ode Mustawwadhaar Diterbitkan : Minggu, 7 September 2025 | 19:34 WIB
Bagikan
Waktu Baca 4 Menit
Foto Pade Karwo dalam bingkai yang tidak terbakar/MARHAENIST.
Bagikan
iRadio

Marhaenist.id – Malam itu api beringas, melalap Gedung Grahadi hingga menjilat atap dan meruntuhkan dinding. Asap hitam menutup langit Surabaya, sirene meraung-raung, dan orang-orang berdesakan di luar pagar bersejarah itu. Namun dari balik kepulan bara, sebuah pemandangan membuat bulu kuduk berdiri: lukisan Pakde Karwo, mantan Gubernur Jawa Timur, tegak berdiri tanpa sedikitpun tersentuh api.

Seorang relawan pemadam, yang tidak mau disebut namanya, mengaku melihat kilatan cahaya sebelum menemukan lukisan itu utuh.

“Saya masuk ruangan penuh asap, hampir semua hancur. Tapi ketika senter saya menyapu ke arah lukisan itu, seperti ada sinar kuning sebentar. Saya langsung merinding. Bagaimana mungkin kain kanvas tidak terbakar, padahal lemari besi saja meleleh?”

Fenomena ini mengundang tafsir para sesepuh dan penjaga tradisi dari penjuru Nusantara.

Ki Jatmiko (Juru Kunci Gunung Kelud, Jawa Timur)

“Lukisan itu tidak terbakar karena ada kekuatan gaib yang menolak. Dalam ilmu titen Jawa, api hanya melahap yang kotor. Jika sesuatu selamat, berarti ia membawa energi kesucian. Bisa jadi, ini tanda roh kepemimpinan beliau masih dibutuhkan Jawa Timur.”

Mbah Rono (Sesepuh Merapi, DIY)

“Ini bukan hal baru. Di Merapi, pusaka juga sering ditemukan utuh meski lumbung habis terbakar. Lukisan itu bisa dianggap ‘pembawa pesan’. Mungkin Jawa sedang memasuki masa gejolak, dan leluhur memberi tanda lewat benda yang selamat dari api.”

Haji Daeng Lawa (Tokoh adat Bugis, Sulawesi Selatan)

“Di tradisi Bugis ada kisah benda suci yang kebal api. Itu pertanda leluhur hadir menjaga tatanan. Kalau terjadi di Jawa pada lukisan seorang pemimpin, maka itu sinyal bahwa rakyat jangan melupakan kepemimpinan yang jujur.”

Baca Juga:   Komitmen Berantas Premanisme, Ketua Pemuda Demokrat Surabaya: Parkir Liar Rugikan Masyarakat dan PAD

Ida Bagus Made (Pemangku Pura di Karangasem, Bali)

“Api adalah penyuci. Kalau lukisan itu tidak dimakan api, artinya ia sudah dianggap suci oleh semesta. Ini pertanda agar masyarakat kembali ke nilai ketulusan dan dharma.”

Dalam tradisi Sunda, ada pula kisah serupa. Prabu Siliwangi, raja agung Pajajaran, dipercaya “ngahiang” (menghilang) dengan tubuh yang tak tersentuh api atau tanah, melainkan kembali ke alam gaib.

Abah Dadan (Tokoh Budaya Sunda, Cigugur, Kuningan)

“Lukisan Pakde Karwo yang selamat dari api bisa disamakan dengan pitutur Prabu Siliwangi. Leluhur Sunda bilang: yang benar-benar ikhlas membangun rakyat akan dilindungi jagat. Api tidak bisa menghapus ketulusan.”

Tradisi Banten juga mengenal karomah ulama besar seperti Sultan Maulana Hasanuddin atau Syekh Nawawi al-Bantani.

Bu Nyai Rukayah (Sesepuh Banten, ahli ilmu hikmah)

“Dulu ada kisah para wali, mukena atau kitab mereka tidak bisa terbakar meski rumah hangus. Itu karomah. Jika lukisan seorang pemimpin utuh dari api, bisa jadi itu tanda semesta masih menaruh hormat pada sosoknya. Jangan dianggap main-main.”

Di tanah Minang, api juga punya makna khusus: pembersih dan penguji. Ada pepatah adat: “Nan sabana murni, indak kaabu dek api” (yang benar-benar murni, tak akan jadi abu karena api).

Datuk Rajo Basa (Tokoh adat Minangkabau, Padang Panjang)

“Kalau di Minang, benda atau orang yang lolos dari api dianggap ‘punyo tuah’. Lukisan itu mungkin punya tuah kepemimpinan. Bisa jadi ini isyarat bagi orang banyak: jangan lupakan pemimpin yang membangun dengan hati.”

Dalam Serat Jayabaya, tertulis bahwa pada masa gonjang-ganjing, akan ada tanda dari api: sesuatu yang tak terbakar, menjadi isyarat bahwa “roh penjaga tanah Jawa masih berjaga.” Kini, tafsir itu kian ramai dibicarakan, bahkan disandingkan dengan pitutur Sunda dan Minang.

Baca Juga:   Sikapi Situasi Politik Nasional, Raden Hernawan Tuntut Pemakzulan Gibran dan Copot Kapolri

Legenda Baru dari Abu Grahadi, apakah ini hanya fenomena fisika atau sebuah wahyu zaman? Yang jelas, di antara abu Grahadi, lahir sebuah legenda baru: lukisan seorang pemimpin rakyat yang menolak dimakan api. Dari Jawa hingga Sunda, Banten hingga Minang, tafsirnya sama: ada pesan leluhur yang sedang berbicara.***


Tulisan ini banyak tersebar di grup-grup WA GMNI.

Bagikan Artikel
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print

ARTIKEL TERBARU

PB Jakarta Bangun Koperasi ‘Bottom Up’
Senin, 8 September 2025 | 00:15 WIB
Kisruh Koperasi dan MRT Bikin Iklim Usaha Buruk,  Ketua PB Jakarta Apresiasi Kebijakan Pramono Anung
Senin, 8 September 2025 | 00:07 WIB
Esensi Buku Karl Popper: Logika Penemuan Ilmiah
Minggu, 7 September 2025 | 23:24 WIB
Kenapa Harus Adili Jokowi?
Minggu, 7 September 2025 | 21:46 WIB
Masyarakat Burnout: Dari Disipliner ke Pasca-Disipliner
Minggu, 7 September 2025 | 19:16 WIB

BANYAK DIBACA

Negara Hukum Berwatak Pancasila
Insight
Satu Tahun DPRD Binjai: Tunjangan Mengalir Deras, Produk Hukum Nihil
Kabar GMNI
Presiden Jokowi Resmi Buka Kongres IV Persatuan Alumni GMNI
Kabar PA GMNI
Pembukaan Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI)
Kabar PA GMNI
Buka kongres PA GMNI, Jokowi Ajak Alumni GMNI Jaga Kedaulatan dan Menangkan Kompetisi
Kabar PA GMNI

Lainnya Dari Marhaenist

Polithinking

Fokus Kampayekan Ganjar-Mahfud, Ahok Resmi Mundur dari Jabatannya Sebagai Komut PT Pertamina

Marhaenist.id, Jakarta - Basuki Tjahaja Purnama yang akrab disapa Ahok, resmi mundur…

Polithinking

RBPR Deklarasikan Dukungan Untuk Pramono Anung-Rano Karno

MARHAENIST -  Pranowo Anung dan Rano Karno turut menghadiri acara deklarasi Rumah…

Kabar GMNI

Gelar Aksi di Gedung KPK, GMNI Jakarta Raya Minta Usut Tuntas Dugaan Korupsi Joko Widodo dan Keluarganya

Marhaenist.id, Jakarta - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Gerakan Mahasiswa Nasional…

Kabar GMNI

GMNI: Konstitusi Dibegal, Demokrasi Dikebiri

MARHAENIST - Dalam UUD tahun 1945 hasil amandemen, Pasal 1 Ayat (2)…

Kabar GMNI

Tolak Kongres Bandung, Kader GMNI Teriakan Kongres Persatuan Melalui Grup WhatsApp

Marhaenist.id - Penolakan Kongres Bandung dan Keinginan diselenggarakannya Kongres Persatuan dalam tubuh…

Kabar GMNI

DPC GMNI Kota Binjai Apresiasi Kinerja Kapolres dalam Penanganan Arus Lalu Lintas Mudik dan Pengamanan Idul Fitri 1445 H

Marhaenist.id, Binjai - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)…

Kabar GMNIOpini

Papua Bukan Tanah Kosong!

Marhaenist.id - Sebagai Sekretaris Kaderisasi DPC GMNI Kota Sorong! Menurut bapak menteri…

Kabar GMNIStudy Marhaenisme

Tiga Komponen Marhaenisme

Marhaenist.id - Salah satu karya agung Soekarno di lapangan pemikiran adalah Marhaenisme.…

Kapitalisme

Banyaknya Kepentingan di Balik Perpanjangan Kenaikan HET Beras

Marhaenist.id, Jakarta - Keputusan pemerintah melanjutkan relaksasi harga eceran tertinggi (HET) beras…

Tampilkan Lebih Banyak
  • Infokini
  • Indonesiana
  • Historical
  • Insight
  • Kabar PA GMNI
  • Kabar GMNI
  • Bingkai
  • Kapitalisme
  • Internasionale
  • Marhaen
  • Marhaenis
  • Marhaenisme
  • Manifesto
  • Opini
  • Polithinking
  • Study Marhaenisme
  • Sukarnoisme
Marhaenist

Ever Onward Never Retreat

  • Kontak
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • ▪️ Kirim Artikel
  • ▪️ Format

Vivere Pericoloso

Ikuti Kami

Copyright © 2025 Marhaenist. Ever Onward Never Retreat. All Rights Reserved.

Marhaenist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?