Marhaenist.id, Timika – Kinerja aparat kepolisian di Kabupaten Mimika kembali menuai sorotan. Hal ini dipicu oleh insiden yang menimpa salah satu kader Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Mimika, yang menjadi korban akibat Begal dan lambatnya respons dan patroli aparat keamanan di wilayah tersebut.
Menurut informasi yang diterima, kejadian bermula ketika aparat dinilai tidak menjalankan patroli secara optimal pada titik rawan kejadian.
Akibat kurangnya pengawasan dan keterlambatan aparat dalam merespons, peristiwa yang menimbulkan korban pun tak terhindarkan.
Salah satu kader GMNI Mimika menjadi korban begal dan hingga kini kasus tersebut masih menyisakan luka mendalam bagi keluarga dan Anggota maupun kader GMNI di Kabupaten Mimika
Dalam bertugas menjaga Kamtibmas Polri merujuk pada Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 yang memiliki tugas pokok untuk memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.
DPC GMNI Mimika melalui Wakbid OKK-nya, Owen Tanlain menilai bahwa aparat kepolisian seharusnya memiliki standar operasional yang jelas dan efisien dalam melaksanakan patroli.
“Kinerja kepolisian sangat kami pertanyakan. Ketidakefisienan dalam patroli membuat nyawa kader kami menjadi taruhannya. Ini bukti nyata bahwa pelayanan keamanan terhadap masyarakat masih jauh dari harapan,” tegasnya.
Owen Tanlain juga menambahkan, bahwa peristiwa ini harus menjadi evaluasi serius bagi institusi kepolisian agar tidak lagi abai terhadap kewajiban melindungi masyarakat.
“Peristiwa ini harus menjadi bahan evaluasi serius bagi pihak kepolisian agar tidak lalai lagi dan dapat melindungi keamanan setiap warga negara di Mimika,” sambungnya.
Owen Tanlain mendesak agar dilakukan investigasi mendalam dan meminta pimpinan kepolisian di daerah untuk mengaktifkan kamtibmas serta bertanggung jawab atas kelalaian yang terjadi.
“Saya juga meminta kepada Kapolres untuk segera melakukan investigasi untuk menemukan dan mencari pelaku dan mengaktifkan kamtibmas untuk melakukan tugas dan tanggung jawab melindungi masyarakat serta melakukan patroli secara rutin,” lanjutnya.
Owen Tanlain juga berharap kepolisian lebih sigap dalam menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat di wilayah Papua Tengah dan tidak lagi ada korban.
“Pastinya seluruh Masyarakat Mimika pun berharap agar aparat kepolisian lebih sigap, transparan, dan profesional dalam menjalankan tugasnya, sehingga keamanan di wilayah Papua Tengah dapat benar-benar terjamin dan tidak lagi memakan korban dari kelalaian aparat Kabupaten mimika Provinsi Papua Tengah,” tandasnya.***
Penulis: Redaksi/Editor: Bung Wadhaar.