Marhaenist.id – Momentum Hari Buruh ini 1 Mei 2025, mari kita mengulik kembali Nasionalisme Indonesia yang di inginkan Bung Karno.
Bahwa Nasionalisme bukan hanya terletak pada kefokusan kita untuk kepentingan bangsa tetapi juga harus memperhatikan kepentingan kemanusiaan secara universal.
Nasionalisme kita haruslah nasionalisme yang mencari selamatnya perikemanusiaan. Nasionalisme kita haruslah lahir daripada menselijkheid, ‘Nasionalismeku adalah peri-kemanusiaan’, begitulah kata Gagasan Nasionalisme versi bung Karno.
Kita berharap bahwa momentum hari buruh ini tidak hax menjadi seremonial peringatan belaka tetapi juga harus disertai dengan kesejahteraan dan pemenuhan hak-hak dasar bagi buruh secara manusiawi…
Lewat kesempatan ini pula GMNI Cabang Mamasa melaksanakan Pekan Penerimaan Anggota Baru, dengan mengusung tema “Melahirkan Kader Marhaenis Dalam Upaya Melenyapkan Sterilitiet dalam Gerakan Mahasiswa di Bumi Kondosapata’,. Dalam PPAB para calon anggota baru dibekali dengan beberapa materi yang diantara yang menjadi ideologi organisasi GMNI yaitu Marhaenisme dan Nasionalisme.
Kita berharap bahwa kader-kader GMNI kiranya tetap fokus pada tujuan dan cita cita organisasi, melalui proses kaderisasi.
Bagaimana ideologi dan cita-cita organisasi tidak hanya menjadi catatan panjang yang kemudian dijadikan pajangan tetapi harus disertai dengan pola pergerakan khususnya dalam perjuangan rakyat.
Buruh adalah bagian dari Rakyat yang semestinya menjadi bagian terpenting yang harus diperhatikan dari segi kesejahteraan dan kemakmurannya, kita tentu berharap hak-hak pekerja buruh, baik upah dan jam kerjanya itu berjalan sesuai dengan regulasi yang ada yang kemudian memperhatikan asas kemanusiaan sebagaimana implementasi dari Nasionalisme versi bung Karno yaitu peri kemanusiaan.
Maka selain riak-riak dalam demonstrasi dalam memperingati hari buruh GMNI Mamasa melaksanakan PPAB untuk kemudian melahirkan marhaenis-marhaenis sejati yang akan terus dibekali untuk seyogyanya fokus dalam perjuangan kaum-kaum marhaen.
GMNI akan terus menjadi bagian terdepan dalam memperjuangkan hak-hak pekerja khsususnya Buruh dan tak lupa pula menuntaskan kaderisasi-kaderisasi yang menjadi bekali dan yang tentu menjadi otoritas dalam perjuangan panjang GMNI sebagai organisasi pejuang pemikir – pemikir pejuang.***
Penulis: Gabriel Dakosta Swares, Ketua DPC GMNI Mamasa.