Marhaenist.id – Sejarah pergerakan Mahasiswa 98, yang menjadi korban penjarahan adalah orang-orang etnis Tionghoa. Hari ini, yang menjadi korban penjarahan adalah anggota DPR (Ahmad Syahroni, Eko Patrio, Uya Kuya) dan belakangan kabarnya mereka merencanakan untuk menjarah rumah Sri Mulyani (Menteri Keuangan).
Dalangnya adalah kelompok Anarko sindikalis, sebuah kelompok yang tidak menghendaki adanya Negara. Kelompok ini memang berbahaya bukan saja di Indonesia, melainkan di seluruh dunia. Di Rusia, mereka adalah musuh bagi kaum buruh karena mereka tidak memiliki kepercayaan terhadap negara Soviet bentukan partai Bolshevik, merek juga menjadi dalang dari perang saudara di Spanyol dan lain-lain.
Kelompok ini kerapkali melakukan aksi-aksi vandalisme dengan melakukan sabotase, pengrusakan terhadap aset-aset vital serta penyebaran uang palsu untuk melumpuhkan ekonomi suatu Negara.
Anarko-sindikalis percaya bahwa perubahan hanya dapat dicapai melalui tindakan langsung oleh kaum pekerja, seperti pemogokan, sabotase, dan gerakan-gerakan lain yang menolak campur tangan politik elektoral.
Kelompok ini harus menjadi musuh bersama bagi teman-teman aktivis dan mahasiswa. Sebab mereka kerapkali menyusup dalam aksi demonstrasi dan menciptakan kekacauan, chaos dan lain-lain.***
Penulis: Saman Amirudin Patty, Kader GMNI Ambon.