Marhaenist – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) melaksanakan kegiatan Pekan Penerimaan Anggota Baru (PPAB), sekaligus deklarasi DPC caretaker GMNI Kota Tangerang pada tanggal 12 Maret 2023 di Kecamatan Pinang, Kota Tangerang.
Turut serta mengundang narasumber dari DPP PA GMNI yakni Bung Jan Prince Permata, Bung Krisyanto Wisnubroto, Bung Dziky Jauharil, Bung Koeshondo W. Widjojo, lalu dari DPP GMNI, yakni Bung Rifqi Nuril Huda, Bung Didin Indra Saputra, Bung Sahdan, dan Sarinah Mia.
PPAB juga dibuka oleh Sarinah Mia selaku Wasekjend DPP GMNI. “Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan YME atas segala berkah dan rahmat-Nya, saya Sarinah Mia sebagai perwakilan DPP GMNI membuka pelaksanaan kegiatan pekan penerimaan anggota baru (PPAB) dan deklarasi DPC caretaker GMNI Kota Tangerang.”ujarnya.
Kemudian dilanjutkan dengan materi kesarinahan yang dibawakan oleh Sarinah Mia, ia menyampaikan bahwa untuk mewujudkan kemerdekaan nasional tak mungkin dicapai tanpa adanya perjuangan perempuan didalamnya, GMNI menganut ajaran Bung Karno memiliki kewajiban tanpa pandang bulu untuk turut ikut serta dalam mejadikan kader Sarinah sebagai partnership dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Dilanjut dengan sesi tanya jawab, Bung Kamal sebagai salah satu peserta PPAB mempertanyakan tentang kesetaraan gender di Indonesia.
“Seringkali terlihat perempuan tidak setuju dengan hal tersebut, misalnya ketika didalam busway ada perempuan yang berdiri, sedangkan laki-laki duduk, hal ini menjadi sebuah paradoks, lalu apa yang dimaksud dengan kesetaraan gender yang sebenarnya?” tuturnya.
Sarinah Mia memberikan jawaban terkait hal tersebut, “Kesetaraan gender ini belum bisa diterima sepenuhnya di Indonesia, Perempuan di Indonesia tidak bisa mengikuti feminisme Eropa, yang hampir 100% kegiatannya tak beda jauh dengan laki-laki, karena masih menyesuaikan agama dan budaya yang ada, kesetaraan yang dimaksud adalah disesuaikan dengan kebutuhan kita, pada ruang lingkup yang terbatas.”
Materi selanjutnya tentang pengantar ke-GMNI-an, yang disampaikan oleh Bung Rifqi, dalam materinya ia menyampaikan GMNI adalah gabungan dari tiga organisasi yang memiliki fashion yang sama, diantaranya Gerakan Mahasiswa Marhaen, Gerakan Mahasiswa Merdeka, dan Gerakan Mahasiswa Demokrat Indonesia. GMNI tidak membeda-bedakan suku bangsa, ras, agama dan budaya.
Setelah materi pengantar ke-GMNI-an, disambung oleh Bung Sahdan dengan materi Ekonomi Kerakyatan, dan Bung Didin dengan materi propaganda.
“Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang berlimpah, tertuang dalam UUD 1945 Pasal 33 ayat (3) yang berbunyi, “Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya, dikuasai oleh Negara dan dipergunakan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat, Namun kenyataannya masih banyak rakyat Indonesia yang miskin dan tertindas di bangsanya sendiri.” Ungkap Bung Sahdan dihadapan para peserta.
Lalu Bung Didin menanggapi hal tersebut, “Oleh karena itu hadirnya GMNI memiliki tujuan untuk memperjuangkan hak-hak rakyat kaum marhaen, seperti kaum miskin kota, petani, buruh dan lainnya.”
Dan seusai menyampaikan materi tersebut, moderator memberikan waktu istirahat kepada para peserta selama 20 menit.
Selesai jeda waktu istirahat, dilanjut oleh Bung Wisnu dengan materi Pengantar Marhaenisme, Beliau menyampaikan tentang bagaimana metode berfikir Bung Karno, terdapat 6 faktor yang mempengaruhi cara berfikir, yaitu cara berproduksi atau cara mencari makan, tingkat intelegensia, pengalaman hidup, lingkungan hidup, kebiasaan, kepentingan, dan falsafah atau pandangan hidup.
Kemudian narasumber selanjutnya dibawakan oleh Bung Jan yang bertema GMNI, Digitalisasi dan Tantangan Berbangsa, banyak hal-hal penting yang disampaikan olehnya, khususnya untuk Generasi Z.
“Usia muda harus memanfaatkan waktu dalam menimba ilmu agar kelak tidak salah langkah dalam hal apapun, karena dimasa yang akan datang pada Indonesia Emas 2045, generasi Z inilah yang akan mengelola negara, manfaatkan teknologi sebaik mungkin dengan memperbanyak ilmu untuk bekal dimasa depan nanti.” katanya.
Setelah itu disambung dengan diskusi antara narasumber dan peserta yang diisi oleh Bung Wiwid dan Bung Dziky dengan materi Pancasila dan Kepemimpinan.
Dan setelah diskusi tersebut, usai sudah kegiatan Pekan Penerimaan Anggota Baru (PPAB), ditutup dengan pembacaan Ikrar Prasetya Korps dan Deklarasi DPC caretaker GMNI Kota Tangerang yang disampaikan oleh Bung Fadil.
“Segala Puji dan syukur kehadirat Tuhan YME atas segala berkah nikmat dan rahmat-nya, sehingga kita masih bisa beraktifitas sebagaimana biasanya dan bisa melaksanakan kegiatan PPAB ini. Dengan semangat revolusioner kawan kawan GMNI kota Tangerang, yang mendirikan organ atas dasar kepentingan rakyat. Melalui kegiatan PPAB ini, dengan mengucapkan bismillah hirrahman nirrahim, kami menyatakan bahwa carateker Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) cabang kota Tangerang yang di tetapkan oleh dewan pimpinan pusat GMNI, pertanggal 13 Januari 2023, Resmi berdiri.” tegasnya.