By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Marhaenist
Log In
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Onward Issue:
Keterhilangan Eksistensial: Dari Krisis Kesadaran hingga Kolonisasi Atensi
GMNI Berduka, H Soenardi Ex Presidium GMNI 1976 – 1979 Telah Berpulang Disisi Tuhan Yang Maha Esa
Jadi Pembicara Diskusi yang Digelar PA GMNI Jakarta Raya, Soni Sumarsono: Kota Global Harus Punya Ideologi Keadilan Sosial
DPD PA GMNI Jakarta Raya Dorong Realisasi Good Governance Jakarta Berkeadilan Sosial
Mengantisipasi Otoritarianisme Politik Massa Mengambang

Vivere Pericoloso

Ever Onward Never Retreat

Font ResizerAa
MarhaenistMarhaenist
Search
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Ikuti Kami
Copyright © 2024 Marhaenist. Pejuang Pemikir. All Rights Reserved.
Opini

Dari Penjajahan Bambu Runcing ke Penjajahan Bambu Modern

La Ode Mustawwadhaar
La Ode Mustawwadhaar Diterbitkan : Sabtu, 18 Januari 2025 | 23:50 WIB
Bagikan
Waktu Baca 4 Menit
Foto: Pahlawan Kemedekaan memegang Bambu Runcing untuk melawan Penjajah dalam memerdekakan Indonesia dan Pagar Bambu sepanjang 30 km di Laut Tanggerang/MARHAENIST.
Bagikan
iRadio

Marhaenist.id – Bung Karno yang secara nyata sejak kecil sampai dewasa memiliki niat untuk meraih kemerdekaan Indonesia. Melalui PNI bung Karno membentuk pergerakan Nasional dari PNI bung Karno menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk bersatu melawan penjajah meskipun waktu itu pejuang menggunakan senjata seadanya yaitu bambu runcing.

Sebagai bukti bahwa bung Karno salah satu tokoh yang paling di benci oleh penjajah karena bung Karno dianggap sebagai penghalang dalam pemerintahan penjajah. Bung Karno sebagai sosok pelopor yang menyerukan untuk bersatu melawan penjajah.

Bung Karno yang mendirikan PNI waktu itu di tangkap bersama teman teman nya oleh penjajah dan di penjara. Dari pergerakan Nasional melalui PNI Sejarah perjuangan bangsa Indonesia diwarnai oleh keberanian rakyat melawan penjajah dengan alat seadanya.

Salah satu simbol perlawanan tersebut adalah bambu runcing, yang menjadi senjata utama melawan penjajah yang bersenjata lengkap. Keberhasilan perjuangan ini tidak lepas dari semangat persatuan dan pengorbanan para pejuang yang rela mempertaruhkan nyawa demi kemerdekaan. Namun, tak dapat dipungkiri bahwa perjuangan melawan penjajah di masa itu menjadi lebih sulit karena adanya penguasa lokal yang berkhianat dan menjual kepentingan rakyat demi keuntungan pribadi.

Fenomena tersebut tampaknya terulang dalam bentuk yang berbeda di era modern. Kini, ancaman penjajahan tidak lagi datang dari pasukan bersenjata, melainkan dari kekuatan ekonomi yang menguasai sumber daya alam kita. Salah satu contohnya adalah penggunaan pagar bambu oleh pihak tertentu untuk menguasai perairan yang seharusnya menjadi milik bersama. Ironisnya, praktik ini sering kali mendapat perlindungan dari aparat yang seharusnya mengayomi rakyat, bukan mendukung pihak-pihak yang merugikan.

Persoalan ini mencerminkan bagaimana mentalitas “selingkuh” dengan kekuatan asing atau pemodal besar masih menjadi hambatan dalam mewujudkan kedaulatan yang sejati. Jika dahulu pengkhianatan dilakukan oleh penguasa lokal untuk memperkuat posisi penjajah kolonial, kini bentuknya berubah menjadi kolaborasi antara pengusaha besar dan institusi tertentu yang mengorbankan kepentingan rakyat kecil.

Baca Juga:   Mengapa Tahun Baru Terdengar Istimewa?

Akibatnya, rakyat kecil yang dulu berjuang dengan bambu runcing untuk merebut kemerdekaan kini harus menghadapi “penjajahan” baru di wilayah mereka sendiri. Para nelayan, misalnya, kehilangan akses terhadap laut yang menjadi sumber penghidupan karena dihalangi oleh pagar-pagar bambu yang melambangkan kekuasaan segelintir orang atas sumber daya publik. Hal ini semakin menyulitkan mereka yang berada di lapisan bawah untuk bertahan hidup di tengah gempuran ekonomi modern.

Kondisi ini seharusnya menjadi pengingat bagi kita semua bahwa perjuangan kemerdekaan belum benar-benar selesai. Kemerdekaan sejati tidak hanya berarti terbebas dari penjajah asing, tetapi juga memastikan bahwa seluruh rakyat memiliki akses yang adil terhadap sumber daya negeri ini. Untuk itu, diperlukan keberanian dan tekad yang sama seperti para pejuang dulu untuk melawan segala bentuk ketidakadilan dan penindasan, termasuk yang datang dari dalam negeri.

Hanya dengan semangat persatuan dan keberanian untuk melawan segala bentuk pengkhianatan, kita bisa memastikan bahwa kedaulatan bangsa ini tetap terjaga. Jangan sampai perjuangan para pahlawan yang rela mengorbankan nyawa menjadi sia-sia karena kita lalai menjaga amanah mereka. Kita harus bergerak bersama untuk memastikan bahwa tidak ada lagi rakyat yang terjajah di tanah airnya sendiri.


Penulis: NN.

Discaimer: Tulisan ini telah viral dimedia sosial Facebook dan Instagram.

Bagikan Artikel
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print

ARTIKEL TERBARU

Keterhilangan Eksistensial: Dari Krisis Kesadaran hingga Kolonisasi Atensi
Minggu, 26 Oktober 2025 | 23:06 WIB
GMNI Berduka, H Soenardi Ex Presidium GMNI 1976 – 1979 Telah Berpulang Disisi Tuhan Yang Maha Esa
Minggu, 26 Oktober 2025 | 14:25 WIB
Jadi Pembicara Diskusi yang Digelar PA GMNI Jakarta Raya, Soni Sumarsono: Kota Global Harus Punya Ideologi Keadilan Sosial
Sabtu, 25 Oktober 2025 | 22:26 WIB
DPD PA GMNI Jakarta Raya Dorong Realisasi Good Governance Jakarta Berkeadilan Sosial
Sabtu, 25 Oktober 2025 | 19:55 WIB
Mengantisipasi Otoritarianisme Politik Massa Mengambang
Sabtu, 25 Oktober 2025 | 19:09 WIB

BANYAK DIBACA

Negara Hukum Berwatak Pancasila
Insight
Tanggapi Soal Dimanika Bangsa, DPP PA GMNI Sebut Ajaran Bung Karno Masih Relevan dengan Perkembangan Zaman
Kabar PA GMNI
Presiden Jokowi Resmi Buka Kongres IV Persatuan Alumni GMNI
Kabar PA GMNI
Pembukaan Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI)
Kabar PA GMNI
Buka kongres PA GMNI, Jokowi Ajak Alumni GMNI Jaga Kedaulatan dan Menangkan Kompetisi
Kabar PA GMNI

Lainnya Dari Marhaenist

Study Marhaenisme

Marhaenisme, Marhaen dan Kita

Marhaenist.id - Banyak fenomena ganjil yang terjadi diantara kita. Terutama tentang Marhaenisme.…

Polithinking

Presiden Berkampanye dan Memihak Karena Elektabilitas Prabowo-Gibran Mandek

Marhaenist.id, Jakarta - Pengamat politik Ray Rangkuti mengomentari pernyataan Presiden Joko Widodo…

Aksi Mahasiswa dibubarkan oleh Preman Bayaran di Mahkamah Konstitusi/Marhaenist.id.
Infokini

Kronologi Preman Bayaran Membubarkan Paksa Aksi Mahasiswa di Mahkamah Konstitusi

Marhaenist.id, Jakarta – Gerakan Mahasiswa yang mewakili berbagai kampus di jakarta melakukan…

Kabar GMNI

GMNI PPU Desak Pembebasan 6 Aktivis yang Ditangkap Usai Aksi ‘Indonesia Gelap’ di DPRD Balikpapan

Marhaenist.id, Penajam Paser Utara - Komisariat GMNI Penajam Paser Utara (PPU) desak…

Polithinking

Ketum DPP GMNI Buka Dies Natalis ke 71 dan Konfercab ke VI GMNI Halut

Marhaenist.id, Halut - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia( GMNI)…

ArtikelHistorical

Ibu, Ibu, dan Sejarah Hari Ibu

Marhaenist.id - Setiap tanggal 22 Desember diperingati sebagai Hari Ibu. Peringatan Hari…

Kapitalisme

Bantuan Kemiskinan Ekstrem Rp5 Miliar Disalurkan Pemkab Jayawijaya

Marhaenist - Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Papua sedang menyalurkan Rp5 miliar bantuan kemiskinan…

Kabar PA GMNI

Komandan Pacul Resmi Ditetapkan Sebagai Wakil Ketua MPR RI 2024-2029

Marhaenist.id, Jakarta - Ketua Umum Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Persatuan Alumni (PA)…

Kabar PA GMNI

Bahayakan Demokrasi, Alumni GMNI Kecam Revisi Putusan MK Terkait UU Pilkada

MARHAENIST - Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) mengecam dan menentang keras…

Tampilkan Lebih Banyak
  • Infokini
  • Indonesiana
  • Historical
  • Insight
  • Kabar PA GMNI
  • Kabar GMNI
  • Bingkai
  • Kapitalisme
  • Internasionale
  • Marhaen
  • Marhaenis
  • Marhaenisme
  • Manifesto
  • Opini
  • Polithinking
  • Study Marhaenisme
  • Sukarnoisme
Marhaenist

Ever Onward Never Retreat

  • Kontak
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • ▪️ Kirim Artikel
  • ▪️ Format

Vivere Pericoloso

Ikuti Kami

Copyright © 2025 Marhaenist. Ever Onward Never Retreat. All Rights Reserved.

Marhaenist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?