By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Marhaenist
Log In
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Onward Issue:
GMNI Sulsel Apresiasi Langkah Prabowo Bebaskan Dua Guru di Luwu Utara
PKPA Beasiswa PA GMNI – PERADI Utama Resmi Dibuka, Prof. Hardi Fardiansyah Tekankan Integritas Advokat
Supeni, Pemeluk Teguh Soekarnoisme
PERADI Utama–PA GMNI Gelar Technical Meeting PKPA Beasiswa Batch I
GMNI Berduka: Ketua Panitia Kongres Persatuan GMNI Ke – XV Nizis Edward Julistris, Telah Tutup Usia

Vivere Pericoloso

Ever Onward Never Retreat

Font ResizerAa
MarhaenistMarhaenist
Search
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Ikuti Kami
Copyright © 2024 Marhaenist. Pejuang Pemikir. All Rights Reserved.
Opini

Dari Penjajahan Bambu Runcing ke Penjajahan Bambu Modern

La Ode Mustawwadhaar
La Ode Mustawwadhaar Diterbitkan : Sabtu, 18 Januari 2025 | 23:50 WIB
Bagikan
Waktu Baca 4 Menit
Foto: Pahlawan Kemedekaan memegang Bambu Runcing untuk melawan Penjajah dalam memerdekakan Indonesia dan Pagar Bambu sepanjang 30 km di Laut Tanggerang/MARHAENIST.
Bagikan

Marhaenist.id – Bung Karno yang secara nyata sejak kecil sampai dewasa memiliki niat untuk meraih kemerdekaan Indonesia. Melalui PNI bung Karno membentuk pergerakan Nasional dari PNI bung Karno menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk bersatu melawan penjajah meskipun waktu itu pejuang menggunakan senjata seadanya yaitu bambu runcing.

Sebagai bukti bahwa bung Karno salah satu tokoh yang paling di benci oleh penjajah karena bung Karno dianggap sebagai penghalang dalam pemerintahan penjajah. Bung Karno sebagai sosok pelopor yang menyerukan untuk bersatu melawan penjajah.

Bung Karno yang mendirikan PNI waktu itu di tangkap bersama teman teman nya oleh penjajah dan di penjara. Dari pergerakan Nasional melalui PNI Sejarah perjuangan bangsa Indonesia diwarnai oleh keberanian rakyat melawan penjajah dengan alat seadanya.

Salah satu simbol perlawanan tersebut adalah bambu runcing, yang menjadi senjata utama melawan penjajah yang bersenjata lengkap. Keberhasilan perjuangan ini tidak lepas dari semangat persatuan dan pengorbanan para pejuang yang rela mempertaruhkan nyawa demi kemerdekaan. Namun, tak dapat dipungkiri bahwa perjuangan melawan penjajah di masa itu menjadi lebih sulit karena adanya penguasa lokal yang berkhianat dan menjual kepentingan rakyat demi keuntungan pribadi.

Fenomena tersebut tampaknya terulang dalam bentuk yang berbeda di era modern. Kini, ancaman penjajahan tidak lagi datang dari pasukan bersenjata, melainkan dari kekuatan ekonomi yang menguasai sumber daya alam kita. Salah satu contohnya adalah penggunaan pagar bambu oleh pihak tertentu untuk menguasai perairan yang seharusnya menjadi milik bersama. Ironisnya, praktik ini sering kali mendapat perlindungan dari aparat yang seharusnya mengayomi rakyat, bukan mendukung pihak-pihak yang merugikan.

Persoalan ini mencerminkan bagaimana mentalitas “selingkuh” dengan kekuatan asing atau pemodal besar masih menjadi hambatan dalam mewujudkan kedaulatan yang sejati. Jika dahulu pengkhianatan dilakukan oleh penguasa lokal untuk memperkuat posisi penjajah kolonial, kini bentuknya berubah menjadi kolaborasi antara pengusaha besar dan institusi tertentu yang mengorbankan kepentingan rakyat kecil.

Baca Juga:   Pertumbuhan Ekonomi Yang Menyisakan Luka Sosial dan Ekologis

Akibatnya, rakyat kecil yang dulu berjuang dengan bambu runcing untuk merebut kemerdekaan kini harus menghadapi “penjajahan” baru di wilayah mereka sendiri. Para nelayan, misalnya, kehilangan akses terhadap laut yang menjadi sumber penghidupan karena dihalangi oleh pagar-pagar bambu yang melambangkan kekuasaan segelintir orang atas sumber daya publik. Hal ini semakin menyulitkan mereka yang berada di lapisan bawah untuk bertahan hidup di tengah gempuran ekonomi modern.

Kondisi ini seharusnya menjadi pengingat bagi kita semua bahwa perjuangan kemerdekaan belum benar-benar selesai. Kemerdekaan sejati tidak hanya berarti terbebas dari penjajah asing, tetapi juga memastikan bahwa seluruh rakyat memiliki akses yang adil terhadap sumber daya negeri ini. Untuk itu, diperlukan keberanian dan tekad yang sama seperti para pejuang dulu untuk melawan segala bentuk ketidakadilan dan penindasan, termasuk yang datang dari dalam negeri.

Hanya dengan semangat persatuan dan keberanian untuk melawan segala bentuk pengkhianatan, kita bisa memastikan bahwa kedaulatan bangsa ini tetap terjaga. Jangan sampai perjuangan para pahlawan yang rela mengorbankan nyawa menjadi sia-sia karena kita lalai menjaga amanah mereka. Kita harus bergerak bersama untuk memastikan bahwa tidak ada lagi rakyat yang terjajah di tanah airnya sendiri.


Penulis: NN.

Discaimer: Tulisan ini telah viral dimedia sosial Facebook dan Instagram.

iRadio
Bagikan Artikel
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print

ARTIKEL TERBARU

GMNI Sulsel Apresiasi Langkah Prabowo Bebaskan Dua Guru di Luwu Utara
Sabtu, 15 November 2025 | 19:45 WIB
PKPA Beasiswa PA GMNI – PERADI Utama Resmi Dibuka, Prof. Hardi Fardiansyah Tekankan Integritas Advokat
Sabtu, 15 November 2025 | 18:56 WIB
Supeni, Pemeluk Teguh Soekarnoisme
Sabtu, 15 November 2025 | 17:26 WIB
PERADI Utama–PA GMNI Gelar Technical Meeting PKPA Beasiswa Batch I
Sabtu, 15 November 2025 | 01:17 WIB
GMNI Berduka: Ketua Panitia Kongres Persatuan GMNI Ke – XV Nizis Edward Julistris, Telah Tutup Usia
Jumat, 14 November 2025 | 07:21 WIB

BANYAK DIBACA

Negara Hukum Berwatak Pancasila
Insight
Fotografer Anadolu Raih Juara Lomba Fotografi di Uni Emirat Arab
Bingkai Internasionale
Presiden Jokowi Resmi Buka Kongres IV Persatuan Alumni GMNI
Kabar PA GMNI
Pembukaan Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI)
Kabar PA GMNI
Buka kongres PA GMNI, Jokowi Ajak Alumni GMNI Jaga Kedaulatan dan Menangkan Kompetisi
Kabar PA GMNI

Lainnya Dari Marhaenist

Anggota Polri yang Duduki Jabatan Sipil Harus Mundur atau Pensiun

Marhaenist.id, Jakarta - Mahkamah Konstitusi (MK) menegaskan anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia…

GMNI Harus Kembali ke Jalan Persatuan

Marhaenist.id - Dalam beberapa tahun terakhir, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) menghadapi…

Soal Kekurangan Tabung Oksigen, Aktivis GMNI di Mamasa Pertanyakan Keseriusan Pemda dalam Pelayanan Keseheatan

Marhaenist.id, Mamasa - Aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Rihardes Langi’ Memanna…

DPC PA GMNI Bengkalis Ucapkan Selamat atas Terselenggaranya Konfercab Ke- I GMNI Bengkalis

Marhaenist.id, Bengkalis - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Persatuan Alumni (PA) Gerakan Mahasiswa…

Seperti Apa Konsep Pemikiran Karl Marx, Ayo Pelajari dengan Download Buku-Buku-nya Secara Gratis Hanya Disini!

Marhaenist.id - Marx mempunyai gagasan besar sosialismenya untuk mengubah dunia pada masa…

GMNI-PERMAHI Desak Partai Perindo Lakukan PAW Terhadap Alm Leonardus Kocu dari Anggota DPRD Mimika

Marhaenist.id, Mimika - Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan Perhimpunan Mahasiswa Hukum…

Implikasi Putusan MK Yang Menghapus Presidential Threshold

Marhaenist.id - Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang membatalkan ketentuan Pasal 222 UU…

Lanyangkan Pernyataan Sikap, GMNI Sulut: Akhiri Dualisme, Tolak Intervensi dan Jaga Persatuan

Marhsenist.id, Manado – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)…

Fokus Kampayekan Ganjar-Mahfud, Ahok Resmi Mundur dari Jabatannya Sebagai Komut PT Pertamina

Marhaenist.id, Jakarta - Basuki Tjahaja Purnama yang akrab disapa Ahok, resmi mundur…

Tampilkan Lebih Banyak
  • Infokini
  • Indonesiana
  • Historical
  • Insight
  • Kabar PA GMNI
  • Kabar GMNI
  • Bingkai
  • Kapitalisme
  • Internasionale
  • Marhaen
  • Marhaenis
  • Marhaenisme
  • Manifesto
  • Opini
  • Polithinking
  • Study Marhaenisme
  • Sukarnoisme
Marhaenist

Ever Onward Never Retreat

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • ▪️ Kirim Artikel
  • ▪️ Format

Vivere Pericoloso

Ikuti Kami

Copyright © 2025 Marhaenist. Ever Onward Never Retreat. All Rights Reserved.

Marhaenist
Merdeka!

Masuk ke akunmu

Lupa passwordmu?