By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Marhaenist
Log In
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Onward Issue:
Menolak Gelar Pahlawan Nasional bagi Soeharto adalah Kewajiban Ideologis bagi Marhaenis
Tirani yang Tersenyum dalam Bayang Kiamat Epistemik: Evolusi Kekuasaan dari Orwellian ke Huxleyian – Part I
Jika atas Dasar Cinta, Permata Indonesia Tantang Walikota Kendari Permanenkan Penghentian Proyek KOPPERSON di Tapak Kuda
Layangkan Penyataan Sikap Ke Pemerintah, GMNI Se-Indonesia Tolak Pemberian Gelar Pahlawan Kepada Suharto
DPC PA GMNI Bengkalis Ucapkan Selamat atas Terselenggaranya Konfercab Ke- I GMNI Bengkalis

Vivere Pericoloso

Ever Onward Never Retreat

Font ResizerAa
MarhaenistMarhaenist
Search
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Ikuti Kami
Copyright © 2024 Marhaenist. Pejuang Pemikir. All Rights Reserved.
Polithinking

Cuaca Politik Tidak selalu Cerah

La Ode Mustawwadhaar
La Ode Mustawwadhaar Diterbitkan : Minggu, 15 September 2024 | 09:36 WIB
Bagikan
Waktu Baca 5 Menit
Foto: Mujiyanto Alumni Muda GMNI Pemalang, Jawa Tengah/MARHAENIST.
Bagikan
iRadio

Marhaenist.id – Bicara cuaca tidak hanya mengenai cuaca alam, cuaca politik pun terkadang seperti cuaca alam, cuaca politik, agaknya sama dengan cuaca alam sekarang yang sering berubah-ubah, mungkin kemarin panas yang berkepanjangan sekarang sudah mulai turun hujan, jika panas maka akan cerah jika turun hujan maka akan cenderung gelap.

Kita semua belum lupa pada kontestasi Pilpres tahun 2024 yang dilaksanakan pada hari rabu tanggal 14 februari, masih jelas cuaca politik menjelang kontestasi pilpres, banyak drama yang disajikan para elit politik, tidak hanya menjelang pilpres pada saat pilpres pun mungkin bisa dikatakan cuaca tidak cerah, pasca pilpres pun agaknya cuaca politik tidak cerah.

Kejadian yang paling menonjol yaitu perubahan signifikan dalam persyaratan pencalonan presiden dan wakil presiden. Mahkamah Konstitusi (MK), dengan suara bulat, mengesahkan amendemen pada nomor 90/PUU-XXI/2023. Dalam putusan tersebut, MK memutuskan bahwa kepala daerah di bawah usia 40 tahun dapat mengajukan diri sebagai calon presiden atau calon wakil presiden, asalkan mereka pernah atau sedang menjabat sebagai kepala daerah.

Untuk diketahui Pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden tahun 2024 terdapat 3 Capres-Cawapres, yakni nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD, selain itu juga secara bersamaan dilaksanakan pula Pemilu Legislatif (Pileg) 2024 untuk memilih anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota, jelas ini menambah dinamika dalam kontestasi.

Pasangan Anies dan cak Imin yang diusung oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) telah mendapat dukungan tiga partai politik dari parlemen. Ketiganya yakni Partai Nasdem yang memiliki 59 kursi di parlemen, PKB 58 kursi, dan 50 kursi milik PKS.

Baca Juga:   Bersepada Keliling Surabaya, Hasto Sampaikan Pesan Megawati

Pasangan Prabowo dan Gibran didukung tiga partai politik dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), yakni Partai Gerindra yang memiliki 78 kursi di parlemen, 85 kursi milik Partai Golkar, dan 44 kursi PAN.

Pasangan Ganjar dan Mahfud MD merupakan satu-satunya calon presiden yang bisa diusung PDIP tanpa harus berkoalisi dengan partai lain karena telah memiliki 128 kursi di parlemen. Meski demikian, ada satu partai parlemen lain yang bergabung memberikan dukungan kepadanya dengan 19 kursi, yakni PPP.

Nampaknya koalisi yang dibentuk tidak sekokoh yang dibayangkan, dengan adanya banyak parpol yang merapat ke koalisi Indonesia maju ( KIM ) sebagai pemenang Pilpres, banyak yang menilai narasi kritis yang dikumandangkan selama masa kampanye itu begitu mudah dihapus dengan argumen rekonsiliasi dan persatuan.

Setelah pilpres selesai masih juga di sajikan drama , para elit disibukkan dengan lobi-lobi politik, safari dari partai politik satu ke partai politik lainnya, di lapangan, sejumlah masyarakat sudah mulai menyuarakan protes mereka atas dugaan kecurangan menjelang kampanye pemilu, Semua isu ini menjadi sorotan setelah dugaan kecurangan pemilu diembuskan oleh sejumlah elit.

Cuaca politik Indonesia itu sangat penting sekali bagi mereka yang mempunyai keinginan menanam modal di Indonesia atau mereka yang mau menjadi terlibat dalam hubungan bisnis dengan Indonesia, Cuaca politik jelas mempengaruhi roda ekonomi, yang jelas merasakan adalah kaum marjinal, daya beli akan lesu akibat cuaca politik yang tidak menentu.

Menurut Wakil Ketua Bidang Kebijakan Publik Apindo, Danang Girindrawardana mengatakan kecemasan pelaku usaha terhadap ketidakpastian yang mungkin timbul di masa dan pasca Pilpres, Danang juga menyoroti keterlibatan para pengusaha kakap dalam pemenangan masing-masing pasangan Capres-Cawapres akan memberikan dampak ke dunia usaha.

Baca Juga:   Visi Misi Airin - Ade Sumardi Membawa Gagasan Generasi Muda Banten

Guru Besar llmu Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta Prof Aidul Fitriaciada Azhari mengatakan presiden Indonesia terpilih nantinya diharapkan mempunyai dua kapasitas unggul, yakni mampu merawat persatuan, kesatuan, dan membangun negara.

Menurut Prof. Aidul Fitriaciada bahwa Kedua itulah yang akan terus menopang negara karena sehebat apa pun pemimpinnya, jika tidak didukung lapisan bawah yang kuat, maka akan sulit mencapai tujuan bernegara yang ditetapkan konstitusi.

Dari pernyataan diatas bisa kita lihat bahwa cuaca politik sangat mempengaruhi kehidupan bermasyarakat, terutama kaum marjinal, ketika cuaca politik lagi memanas maka kaum marjinal yang paling merasakan dampaknya, perlunya memiliki pemimpin yang mampu mengelola cuaca politik dengan baik agar masyarakat tetap bersatu.

Pemilihan umum yang seharusnya menjadi kontes perebutan kekuasaan memang selalu menguras emosi, tenaga, fikiran, bahkan biaya. Sehingga tak jarang banyak orang yang terjebak kedalam praktek politik yang pragmatis seperti, politik uang, mahar politik, politik balas budi bahkan kasus korupsi. Mereka sudah tidak peduli dengan cuaca yang dihasilkan dari manuver yang dilakukan, karena yang terpenting adalah bagaimana cara menduduki kursi kekuasaan sehingga bisa mendapatkan keuntungan.

Pada akhirnya cuaca politik tidak akan selalu cerah mengingat tantangan dan permasalahan akan datang dari berbagai arah silih berganti datang dan pergi.***


Penulis: Mujiyanto Alumni Muda GMNI Pemalang, Jawa Tengah.

Bagikan Artikel
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print

ARTIKEL TERBARU

Menolak Gelar Pahlawan Nasional bagi Soeharto adalah Kewajiban Ideologis bagi Marhaenis
Jumat, 7 November 2025 | 13:59 WIB
Tirani yang Tersenyum dalam Bayang Kiamat Epistemik: Evolusi Kekuasaan dari Orwellian ke Huxleyian – Part I
Kamis, 6 November 2025 | 04:39 WIB
Jika atas Dasar Cinta, Permata Indonesia Tantang Walikota Kendari Permanenkan Penghentian Proyek KOPPERSON di Tapak Kuda
Kamis, 6 November 2025 | 03:35 WIB
Layangkan Penyataan Sikap Ke Pemerintah, GMNI Se-Indonesia Tolak Pemberian Gelar Pahlawan Kepada Suharto
Rabu, 5 November 2025 | 22:05 WIB
DPC PA GMNI Bengkalis Ucapkan Selamat atas Terselenggaranya Konfercab Ke- I GMNI Bengkalis
Rabu, 5 November 2025 | 17:43 WIB

BANYAK DIBACA

Negara Hukum Berwatak Pancasila
Insight
Menteri ATR/BPN Temui Warga Kebon Sayur Setelah Didesak Massa Aksi untuk Tuntaskan Konflik Sengketa Lahan 
Kabar GMNI Marhaenis
Presiden Jokowi Resmi Buka Kongres IV Persatuan Alumni GMNI
Kabar PA GMNI
Pembukaan Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI)
Kabar PA GMNI
Buka kongres PA GMNI, Jokowi Ajak Alumni GMNI Jaga Kedaulatan dan Menangkan Kompetisi
Kabar PA GMNI

Lainnya Dari Marhaenist

Kabar GMNI

Gelar FGD, DPC GMNI Kendari Ajak Kaum Milenial Cerdas Dalam Bermedia Sosial

Marhaenist.id, Kendari - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)…

Opini

Tata Regulasi Ditengah Disrupsi Teknologi, Ayo Dukung Bitcoin Sebagai Bagian dari Cadangan Devisa

Marhaenist.id - Dalam satu dekade terakhir, perkembangan kecerdasan buatan (AI) dan Blockchain…

Internasionale

Membaca Teka-Teki Politik di Bangladesh

Marhaenist - Pada hari Senin, 5 Agustus, mantan Perdana Menteri Sheikh Hasina…

Kabar GMNI

Inginkan Persatuan, DPC GMNI Oku Timur Menolak Tegas Kongres GMNI di Kota Bandung

Marhaenist.id, Oku Timur- Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)…

Kabar GMNI

Mahasiswa UNDAR Laksanakan KKM di Desa Sumberpitu – Kabupaten Blora

Marhaenist.id-Kelompok Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Universitas Darul Ulum Jombang (UNDAR) menjalankan program…

Kabar PA GMNI

Peringati Hari Lahir Pancasila, Sekjend PA GMNI: Momentum Penguatan Konsepsi Bernegara Bagi Oase Indonesia Raya

Marhaenist - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Persatuan Alumni (PA) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia…

Rektor Universitas Negeri Malang (UM) terpilih periode 2022-2027 Prof. DR. Haryono, M.Pd. FILE/IST. Photo
Infokini

Haryono Terpilih Jadi Rektor UM Periode 2022-2027

Marhaenist - Haryono terpilih menjadi rektor Universotas Negeri Malang (UM) periode 2022-2027.…

Garis polisi terpasang di gerbang 13 Stadion Kanjuruhan, di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (06/10/2022) tempat korban meninggal berdesak-desakan akibat gas air mata. TELEGRAF/Koeshondo W. Widjojo
Infokini

Jumlah Korban Tragedi Kanjuruhan Bertambah 1 Orang, Total Meninggal 132 Jiwa

Marhaenist - Korban tewas dalam tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur bertambah satu…

Kabar PA GMNI

Gelar Halal Bilhalal, PA GMNI Banten Kokohkan Persatuan Kader Nasionalis

Marhaenist.id, Tangsel - Persatuan Alumni (PA) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Banten…

Tampilkan Lebih Banyak
  • Infokini
  • Indonesiana
  • Historical
  • Insight
  • Kabar PA GMNI
  • Kabar GMNI
  • Bingkai
  • Kapitalisme
  • Internasionale
  • Marhaen
  • Marhaenis
  • Marhaenisme
  • Manifesto
  • Opini
  • Polithinking
  • Study Marhaenisme
  • Sukarnoisme
Marhaenist

Ever Onward Never Retreat

  • Kontak
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • ▪️ Kirim Artikel
  • ▪️ Format

Vivere Pericoloso

Ikuti Kami

Copyright © 2025 Marhaenist. Ever Onward Never Retreat. All Rights Reserved.

Marhaenist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?