Marhaenist.id, Wakatobi – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Wakatobi menyoroti kelangkaan BBM yang mengakibatkan adanya kenaikan harga BBM jenis pertalite di Kabupaten Wakatobi.
Kurang lebih satu Minggu BBM di Wakatobi langka serta naik harga yang mulanya Rp 15.000 sekarang mencapai Rp 20.000 hingga Rp 30.000 perbotol dan paling segnifikan terjadi di Kecamatan Kaledupa.
“Kenaikan harga tersebut mencakup semua kecamatan di wilayah kabupaten Wakatobi namun memiliki variasi yang berbeda ditiap kecamatan dan yang paling signifikan adalah kecepatan kaledupa,” ujar Hasmin, Ketua DPC GMNI Wakatobi, Minggu (29/9/2024).
Kenaikan harga BBM ini, kata Hasmin, harus segera disterilkan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Kabupaten Wakatobi karena dapat mempengaruhi akses ekonomi masyarakat utamanya yang berprofesi sebagai nelayan.
“Jadi persoalan ini, Perindag harus bersikap tegas dan menertibkan para penjual eceran BBM yang memanfaatkan kelangkaan BBM dengan menaikkan harga oleh sebab itu kami minta perindag agar turun ke lapangan mengontrol dan tertibkan harga BBM,” sambung Hasmin.
Masih kata Hasmin, patut diduga dibalik kelangkaan dan kenaikan harga BBM ada peran mafia minyak yang bermain untuk mempengaruhi harga BBM.
“Jadi kami juga meminta kepada Polres Wakatobi untuk melakukan pengawasan agar para pengusaha minyak tertib dalam melakukan penjualan dan menetapkan harga serta memastikan tidak ada oknum yang melakukan penimbunan minyak,” lanjut Hasmin
Hasmin juga menegaskan jika persoalan kelangkaan dan harga BBM belum ditertibkan maka DPC GMNI Wakatobi akan menggelar aksi unjuk rasa pada tanggal 1 Oktober Tahun 2024 sekaligus menyambut momen pelantikan DPRD Kabupaten Wakatobi.
“Di 1 Oktober 2024, saya bersama DPC GMNI Wakatobi akan membawa aspirasi ini ke DPRD lewat aksi unjuk rasa dan akan menjadi tugas pertama DPRD terpilih untuk menyikapi masalah tersebut,” tutup Hasmin.***
Penulis: Bung Wadhaar/Editor: Bung Wadhaar.