By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Marhaenist
Log In
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Onward Issue:
Gubernur NTT Menyerbu Kampung Adat: Transisi Energi atau Kolonialisme Baru?
Resmi Lantik PA GMNI Sulteng dan Sulbar, Prof Arief Hidayat Ajak Kader Teladani Pendiri Bangsa untuk Jaga Indonesia
Resensi Ekologi Marx – John Belammy Foster
PB Jakarta Bangun Koperasi ‘Bottom Up’
Kisruh Koperasi dan MRT Bikin Iklim Usaha Buruk,  Ketua PB Jakarta Apresiasi Kebijakan Pramono Anung

Vivere Pericoloso

Ever Onward Never Retreat

Font ResizerAa
MarhaenistMarhaenist
Search
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Ikuti Kami
Copyright © 2024 Marhaenist. Pejuang Pemikir. All Rights Reserved.
Infokini

Akar Desa Indonesia Sayangkan Debat Cawapres Jadi Panggung Sindiran dan Minim Solusi Permasalahan Desa

Marhaenist Indonesia
Marhaenist Indonesia Diterbitkan : Rabu, 24 Januari 2024 | 23:37 WIB
Bagikan
Waktu Baca 4 Menit
Foto: Ketua Umum Akar Desa Indonesia, Rifqi Nuril Huda/Marhaenis.id.
Bagikan
iRadio

Marhaenist.id, Jakarta – Debat kandidat calon wakil presiden yang kedua menjadi ujian kelayakan bagi para kandidat dalam menunjukkan kedalaman pengetahuan sekaligus kematangan sikap kepada calon pemilih untuk menentukan pilihan pada 14 Februari mendatang.

Namun, dalam debat keempat Pemilihan Presiden 2024, Minggu (21/1/2024) malam, strategi provokasi emosi masih cenderung mendominasi sehingga menimbulkan nilai mengaburkan substansi yang justru krusial untuk disimak.

Debat yang dilaksanakan di Jakarta Convention Center pada Minggu malam itu bertema pembangunan berkelanjutan dan lingkungan hidup, sumber daya alam dan energi, pangan, agraria, masyarakat adat, dan desa.

Di awal segmen, semua kandidat cawapres, Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD, relatif fokus pada substansi debat dan banyak saling sindir. Misalnya, cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar, menyinggung implisit penguasaan ratusan ribu hektar lahan oleh salah seorang warga yang berbanding terbalik dengan kepemilikan lahan oleh petani lokal.

Topik yang sama juga sempat ditanyakan capres nomor urut 1, Anies Baswedan, kepada Prabowo Subianto pada debat capres sebelumnya.

Cawapres nomor urut 3, Mahfud MD, juga membahas kontra narasi kebijakan mewujudkan kedaulatan pangan di rezim pemerintahan Presiden Jokowi. Di tengah masih besarnya impor pangan, menyusutnya jumlah petani, tetapi nilai subsidi pupuk kian tinggi.

Dalam konteks itu, Mahfud mengatakan Program Food Estate juga bermasalah.

”Food Estate gagal dan merusak lingkungan, yang benar saja. Rugi dong kita?,” ujar Mahfud.

Saat segmen pendalaman visi dan misi, cawapres nomor urut 2, Gibran, mulai menyerang kandidat lain. Saat menanggapi jawaban Muhaimin atas pertanyaan panelis soal dampak perubahan iklim & ketersediaan pangan, misalnya, Gibran menyebut Muhaimin menjawab dengan melihat catatan.

Baca Juga:   Jumlah Korban Tragedi Kanjuruhan Bertambah 1 Orang, Total Meninggal 132 Jiwa

”Enak banget ya, Gus, jawabnya sambil baca catatan,” katanya.

Saat menjawab pertanyaan panelis soal subtema desa, Muhaimin membuka kalimatnya dengan menyatakan dirinya membuat sedikit catatan.

”Yang penting bukan catatan MK (Mahkamah Konstitusi),” ujarnya.

Pada segmen yang sama, Gibran membalas pernyataan Muhaimin.

”Nah, gitu dong, Gus. Jangan terlalu tegang kayak debat cawapres kemarin,” ucap Gibran.

Ketua Umum Akar Desa Indonesia, Rifqi Nuril Huda, melihat debat keempat capres/cawapres menjadi antiklimaks. walaupun diawal segmen semua calon wakil presiden tampil baik, ada kandidat yang selanjutnya cenderung berfokus pada provokasi emosi calon yang lainnya, sehingga menimbulkan saling terpancing situasi tersebut.

“Padahal, masyarakat desa mengharapkan debat yang lebih substantif dan mampu menjawab permasalahan yang ada di desa. Mulai dari akses pendidikan, kesehatan, lapangan pekerjaan hingga keterlibatan pemuda dalam mengisis partisipasi ruang perencanaan di desa seperti Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrembangdesa). apalagi tema desa sangat penting dan ditunggu bagi masyarakat desa, terutama generasi muda desa,” ucapnya.

Menurut Rifqi, dalam debat cawapres pada hari minggu lalu narasi saling serang yang dilakukan oleh para calon wakil presiden bukannya tidak boleh, tetapi malam itu terkesan mengurangi substansi pembahasan tema debat. Dan ada kecenderungan tujuan debat dimanfaatkan untuk potong memotong video sebagai bahan viral di media sosial pasca debat.

“Akibatnya, narasi yang muncul dalam debat tidak koheren. Padahal, dengan melihat data jumlah wilayah administrasi berbasis desa sekitar 74.000, harusnya para calon wakil presiden menyuguhkan kepada masyarakat desa terkhusus generasi muda desa dengan penyampaian bagaimana solusi atas permasalahan desa hingga formulasi tata kelola desa di seluruh Indonesia. Sehingga, masyarakat desa tau mana calon presiden yang berkomitmen dengan masyarakat desa untuk membangun desa,” ujar Rifqi.**

Bagikan Artikel
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print

ARTIKEL TERBARU

Alexander Pekuali (Ketua Umum HIPMA Flobamora)/MARHAENIST.
Gubernur NTT Menyerbu Kampung Adat: Transisi Energi atau Kolonialisme Baru?
Selasa, 16 September 2025 | 05:17 WIB
Resmi Lantik PA GMNI Sulteng dan Sulbar, Prof Arief Hidayat Ajak Kader Teladani Pendiri Bangsa untuk Jaga Indonesia
Minggu, 14 September 2025 | 21:45 WIB
Resensi Ekologi Marx – John Belammy Foster
Jumat, 12 September 2025 | 00:53 WIB
PB Jakarta Bangun Koperasi ‘Bottom Up’
Senin, 8 September 2025 | 00:15 WIB
Kisruh Koperasi dan MRT Bikin Iklim Usaha Buruk,  Ketua PB Jakarta Apresiasi Kebijakan Pramono Anung
Senin, 8 September 2025 | 00:07 WIB

BANYAK DIBACA

Negara Hukum Berwatak Pancasila
Insight
Resensi Buku Karl Popper: Logika Penemuan Ilmiah
Artikel Insight Study Filsafat
Presiden Jokowi Resmi Buka Kongres IV Persatuan Alumni GMNI
Kabar PA GMNI
Pembukaan Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI)
Kabar PA GMNI
Buka kongres PA GMNI, Jokowi Ajak Alumni GMNI Jaga Kedaulatan dan Menangkan Kompetisi
Kabar PA GMNI

Lainnya Dari Marhaenist

Kabar GMNI

GMNI Demo KPU dan DPR Yang Adakan Rapat Konsinyering di Malam Hari

MARHAENIST - Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) menggelar demonstrasi di depan Hotel…

Indonesiana

Dukung Fatwa Mahkamah Internasional, Indonesia Minta Israel Akhiri Pendudukan di Palestina

Marhaenist.id, Den Haag - Mahkamah Internasional (ICJ) di Den Haag, Belanda, pada…

Opini

PDI-P dan Revisi UU TNI

Marhaenist.id - Dengan adanya penolakan masyarakat terhadap revisi Undang-Undang TNI, PDI-P seharusnya…

Infokini

Endus dugaan Terima Suap dalam Perekrutan Pandis, GMNI Minta Ketua Bawaslu Mimika Segera Diganti

Marhaenist.id, Mimika – Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Mimika, Frans Wetipo, diduga…

Kabar GMNI

Krisis Pengungsi Rohingya Berlarut, GMNI: Bukti Lemahnya Diplomasi Pertahanan Kita

Marhaenist.id, Jakarta - Sebanyak 157 orang pengungsi Rohingya mendarat di Desa Karang Gading,…

Kabar GMNI

GMNI Jaksel Serukan Potong Satu Generasi: Bersihkan Pejabat Warisan Orde Baru dan Adili Jokowi-Makzulkan Gibran

Marhaenist.id, Jakarta – Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Jakarta…

Kabar GMNIOpini

Surat Cinta dari Timur Buat GMNI: Perpecahan! Nasionalisme?

Marhaenist.id - Jika tidak ada Kongres persatuan, mari kita anggota serta para…

Opini

Hukum Sebagai Panglima Bukan Kekuasaan

MARHAENIST - Baru saja kita memperingati hari konstitusi pada tanggal 18 agustus…

Guntur Soekarnoputra dalam peluncuran buku Catatan Merah Dari Putera Bung Karno Jilid 3, 19 Oktober 2022. MARHAENIST
Polithinking

Ganjar Nyatakan Siap Maju Capres, Guntur Soekarnoputra: Sah-Sah Saja

Marhaenist - Putra pertama Presiden Soekarno, yang juga merupakan Ketua Dewan Ideologi…

Tampilkan Lebih Banyak
  • Infokini
  • Indonesiana
  • Historical
  • Insight
  • Kabar PA GMNI
  • Kabar GMNI
  • Bingkai
  • Kapitalisme
  • Internasionale
  • Marhaen
  • Marhaenis
  • Marhaenisme
  • Manifesto
  • Opini
  • Polithinking
  • Study Marhaenisme
  • Sukarnoisme
Marhaenist

Ever Onward Never Retreat

  • Kontak
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • ▪️ Kirim Artikel
  • ▪️ Format

Vivere Pericoloso

Ikuti Kami

Copyright © 2025 Marhaenist. Ever Onward Never Retreat. All Rights Reserved.

Marhaenist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?