By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Marhaenist
Log In
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Onward Issue:
Pernyataan Sikap SP-NTT: Polemik Geothermal Flores-Lembata dan Polemik Investasi di Pulau Padar Taman Nasional Komodo
Semangat Muda Kaum Nasionalis: Deklarasi GSNI Pacitan
Aksi Mahasiswa: Bubarkan DPR ?
Mas Bambang Patjul Dibutuhkan Fokus Skala Nasional
‎Dugaan 22 Anak SD Keracunan Makanan dari Program MBG, Ketua GMNI Inhil: Kurangnya Kontrol Pihak Terkait

Vivere Pericoloso

Ever Onward Never Retreat

Font ResizerAa
MarhaenistMarhaenist
Search
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Ikuti Kami
Copyright © 2024 Marhaenist. Pejuang Pemikir. All Rights Reserved.
Kabar GMNI

Kritik Pernyataan Imanuel, Eksponen GMNI: Ada Pelecehan Demokrasi yang Ditutupi Demi Memenangkan Pilpres

Marhaenist Indonesia
Marhaenist Indonesia Diterbitkan : Senin, 19 Februari 2024 | 15:34 WIB
Bagikan
Waktu Baca 5 Menit
Foto: Bendera GMNI/Marhaenist.id.
Bagikan
iRadio

Marhaenist.id, Jakarta – Eksponen Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) menyayangkan pernyataan Imanuel Chayadi yang mengatasnamakan Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) GMNI dengan pernyataan agar semua pihak menerima hasil Pemilu 2024. Mulai dari Pemilihan Presiden (Pilpres) hingga Pemilihan Legislatif (Pileg) yang dimuat Detik.com dengan judul “GMNI Harap Semua Pihak Terima Hasil Pemilu: Representasi Suara Rakyat”, yang terbit pada Minggu (18/2/2024).

Hal ini disampaikan Fais salah satu kader GMNI aktif yang mengangap penyataan tersebut sesunggunya hanya melegitimasi dan melegalkan pelecehan demokrasi yang dilakukan Pemerintah untuk memenangkan Prabowo-Gibran dan menutupinya, hanya saja cara menutupinya dibungkus sedemikian rupa dengan pernyataan pesan kedamaian demi bangsa dan negara.

“Masyarakat Indonesia sudah tahu soal pelecehan demokrasi, mulai dari Permainan Paman Usman yang membuat pintu masuk untuk Gibran, Permainan Ketua KPU yang meloloskan Gibran sebelum adanya kepusutsan MK, hingga Politisasi Bansos dll, sehingga perhelatan Pilpres menjadi tidak fair. Itulah yang menjadi kritik elemen masyarakat hingga saat ini, jadi stagment Imanuel dengan nama GMNI adalah cara untuk menyampaikan pesan bahwa itu semua bukanlah masalah kepada masyarakat Indonesia,” ucap Fais, Senin (19/2/2024).

Apalagi kata Fais, pernyataan Imanuel dengan mengatasnamakan GMNI, telah merendahkan marwah GMNI sebagai organisasi ideologis dan independen. Karena Imanuel berbicara dalam kapasitasnya sebagai Tim TKN Prabowo-Gibran untuk membela Capresnya dan agar kelihatan independen, ia mengatasnamakan GMNI sebagai organisasi independen.

“Setahu saya ia (Imanuel) itu GMNI Ilegal. Tidak punya legitimasi hukum. Apalagi secara konstitusi, ia bukan lagi kader GMNI aktif karena telah masuk dalam skuad TKN Prabowo-Gibran yang melanggar Independensi GMNI sehingga membuatnya sudah tidak pantas lagi membawa nama GMNI aktif. Dan ia juga telah menjadikan GMNI sebagai alat transaksi kekuasaan untuk kepentingan pribadinya dan memenangkan Prabowo-Gibran. Ini hal yang sangat memalukan buat GMNI”, ungkap Fais

Baca Juga:   Memahami Pesoalan Gugatan Imanuel terhadap Keabsahan GMNI Arjuna dengan Nomor Perkara Hukum: 115/Pdt.G/2025/Jkt Pst

Sebagai kader aktif, bung Fais sangat mengutuk keras tindakan Imanuel karena mengorbankan organisasi dan kader GMNI se-Indonesia hanya untuk keuntungan pribadinya. Pasalnya, tindakan Imanuel telah mengkooptasi organisasi dan menginginkan semua kader GMNI dan Masyarakat Indonesia tak ribut soal kecurangan-kecurangan yang telah merusak demokrasi Indonesia dan menerima Prabowo-Gibran sebagai pemenang.

“Ini tindakan mengkooptasi organisasi untuk kepentingan pribadi. Kita semua pasti punya pilihan politik sebagai warga negara. Sebaiknya pilihan politik disampaikan sebagai pribadi bukan mala dibungkus dengan organisasi. Apalagi Imanuel telah membawa-bawa nama Bung Karno dan lebih fatalnya lagi membawa nama Rakyat Indonesia sebagai suara perwakilan dari Tuhan untuk menguatkan stagmetnya agar dapat dipercaya, sungguh keterlaluan. Semoga Tuhan memberikannya Azab,” tambah Fais.

Selain itu, Fais juga kawatiar akan lahirnya New Orde Baru yang dibungkus dengan misi reformasi, apalagi Capres yang didukung Imanuel itu (Prabowo) masih punya rekam jejak masa lalu tentang pelanggaran HAM dan masih bagian dari kroni Soeharto Orde Baru yang pernah menumbangkan bahkan menghabisi Soekarno dan para pengikutnya.

“Kami kawatir Orde Baru Bangkit lagi, ditambah lagi issu rujuknya Ibu Titiek Suharto yang akan menjadi jembatan keluarga Cendana kembali berkuasa. Sampai saat ini juga Prabowo yang punya masa lalu kelam soal pelanggaran HAM yang belum tuntas karena para korban belum ditemukan sampai saat ini dan ia juga masih bagian dari kroni Orde Baru-Soeharto yang menumbangkan Presiden Soekarno dan menghabisi para pengikutnya dengan keji. Sebagai kader GMNI yang mengagumi Bung Karno, saya tidak sudi menerimanya,” ungkap Fais.

Fais juga mengatakan, GMNI secara organisasi tetap independen terhadap Politik Pilpres untuk tidak memihak kepada salah satu kubu. GMNI hanya mengkritisi perbuatan oknum-oknum yang berbuat zholim terhadap Demokrasi Indonesia dan itu akan menjadi musuh GMNI sampai kapanpun dalam mengobarkan semangat perjuangan bersama Masyarakat dan Massa Marhaen.

Baca Juga:   GMNI dalam Persimpangan Jalan: Machtsvorming sebagai Gagasan Pemersatu

“GMNI secara organisasi tidak memihak pada siapapun di Pilpres, GMNI hanya menentang siapapun yang berbuat zholim kepada negeri ini, siapapun itu. Termasuk orang-orang yang merusak demokrasi Indonesia dan melegalkannya seperti yang dilakukan Imanuel. GMNI akan mengobarkan bendera perang bersama Masyarakat Indonesia dan Massa Marhaen untuk memberikan perlawalan kepada mereka yang telah melecehkan demokrasi di Indonesia sampai titik darah penghabisan. Merdeka!!!,” tandas Fais sambil teriak merdeka dengan mengangkat tangan kirinya yang terkepal.***

Bagikan Artikel
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print

ARTIKEL TERBARU

Foto: Desain Grafis oleh SP-NTT/MARHAENIST
Pernyataan Sikap SP-NTT: Polemik Geothermal Flores-Lembata dan Polemik Investasi di Pulau Padar Taman Nasional Komodo
Senin, 25 Agustus 2025 | 17:44 WIB
Semangat Muda Kaum Nasionalis: Deklarasi GSNI Pacitan
Senin, 25 Agustus 2025 | 13:34 WIB
Aksi Mahasiswa: Bubarkan DPR ?
Senin, 25 Agustus 2025 | 13:28 WIB
Mas Bambang Patjul Dibutuhkan Fokus Skala Nasional
Minggu, 24 Agustus 2025 | 21:13 WIB
‎Dugaan 22 Anak SD Keracunan Makanan dari Program MBG, Ketua GMNI Inhil: Kurangnya Kontrol Pihak Terkait
Sabtu, 23 Agustus 2025 | 19:24 WIB

BANYAK DIBACA

Negara Hukum Berwatak Pancasila
Insight
Peringati HUT Kemerdekaan RI, DPC GMNI Touna dan DPK GMN Bung Tomo Manajenen Gelar Nobar Sekaligus Bedah Film bersama Masyarakat
Kabar GMNI
Presiden Jokowi Resmi Buka Kongres IV Persatuan Alumni GMNI
Kabar PA GMNI
Pembukaan Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI)
Kabar PA GMNI
Buka kongres PA GMNI, Jokowi Ajak Alumni GMNI Jaga Kedaulatan dan Menangkan Kompetisi
Kabar PA GMNI

Lainnya Dari Marhaenist

Sukarnoisme

Bulan Juni, Bung Karno, dan Pancasila

Marhaenist.id - Indonesia menyebut Juni sebagai Bulannya Bung Karno. Pasalnya, tiga peristiwa…

Polithinking

Pasangan Hasto-Wawan Temui Warga Masyarakat Penerima PIP

MARHAENIST - Pasangan calon walikota dan wakil walikota Yogyakarta yang diusung oleh…

Polithinking

Jaga Demokrasi, Ribuan Alumni Perguruan Tinggi se-Jawa Barat Deklarasi Dukung Ganjar

Marhaenist.id, Jakarta - Ribuan alumni perguruan tinggi se-Jawa Barat mendeklarasikan diri untuk…

Kabar GMNI

Peringati Dies Natalis Ke 70, DPK GMNI STAI YPIQ Baubau Gelar Diskusi Publik dalam Menyambut PILKADA Serentak 2024

Marhaenist.id, Baubau - Dewan Pengurus Komisariat (DPK) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)…

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. REUTERS/Andika Wahyu
Infokini

Megawati dan SBY Dipastikan Tak Akan Ikut Upacara di IKN 17 Agustus Besok

MARHAENIST - Selain tidak dapat menghadiri acara kenegaraan pidato tahunan MPR RI…

Kabar PA GMNI

Mari Mengenal PA GMNI sebagai Satu-Satunya Organisasi Alumni yang di Akui dan Ada di Indonesia!

Marhaenist.id - Persatuan Alumni (PA) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) adalah organisasi…

Foto: PPAB GMNI UNTAD Palu/MARHAENIST.
Kabar GMNI

PPAB Perdana GMNI FEB UNTAD: Warisi Api, Bukan Abunya!

Marhaenist.id, Palu - Dewan Pengurus Komisariat (DPK) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)…

Polithinking

Napak Tilas Bung Karno, Ganjar Silaturahmi ke Keuskupan Bogor

Marhaenist.id, Bogor - Ganjar Pranowo didampingi istrinya, Siti Atikoh bersilaturahmi ke Keuskupan…

Kabar PA GMNI

Dampingi Rakyat Miskin, Alumni GMNI Berikan Layanan Jasa Hukum Probono

Marhaenist, Salatiga - Lembaga Bantuan Hukum Mitra Keadilan Bersama (LBH MKB) Salatiga…

Tampilkan Lebih Banyak
  • Infokini
  • Indonesiana
  • Historical
  • Insight
  • Kabar PA GMNI
  • Kabar GMNI
  • Bingkai
  • Kapitalisme
  • Internasionale
  • Marhaen
  • Marhaenis
  • Marhaenisme
  • Manifesto
  • Opini
  • Polithinking
  • Study Marhaenisme
  • Sukarnoisme
Marhaenist

Ever Onward Never Retreat

  • Kontak
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • ▪️ Kirim Artikel
  • ▪️ Format

Vivere Pericoloso

Ikuti Kami

Copyright © 2025 Marhaenist. Ever Onward Never Retreat. All Rights Reserved.

Marhaenist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?