By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Marhaenist
Log In
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Onward Issue:
Berjuang Tak Selalu Harus Dengan Moncong Senjata
Pengesahan RUU KUHAP Dinilai Terburu-Buru, Kritik Publik Menguat
Pengesahan RUU KUHAP Dinilai Mengancam Demokrasi: DPR Dituding Abaikan Gelombang Kritik Publik
GMNI Situbondo Tolak Pemberian Gelar Pahlawan Nasional Kepada Soeharto
Pelantikan Pengurus DPC GMNI Jakarta Timur Periode 2025-2027 dan Dialog Marhaenis Sukses Digelar

Vivere Pericoloso

Ever Onward Never Retreat

Font ResizerAa
MarhaenistMarhaenist
Search
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Ikuti Kami
Copyright © 2024 Marhaenist. Pejuang Pemikir. All Rights Reserved.
Infokini

Akar Desa Indonesia Sayangkan Debat Cawapres Jadi Panggung Sindiran dan Minim Solusi Permasalahan Desa

Marhaenist Indonesia
Marhaenist Indonesia Diterbitkan : Rabu, 24 Januari 2024 | 23:37 WIB
Bagikan
Waktu Baca 4 Menit
Foto: Ketua Umum Akar Desa Indonesia, Rifqi Nuril Huda/Marhaenis.id.
Bagikan

Marhaenist.id, Jakarta – Debat kandidat calon wakil presiden yang kedua menjadi ujian kelayakan bagi para kandidat dalam menunjukkan kedalaman pengetahuan sekaligus kematangan sikap kepada calon pemilih untuk menentukan pilihan pada 14 Februari mendatang.

Namun, dalam debat keempat Pemilihan Presiden 2024, Minggu (21/1/2024) malam, strategi provokasi emosi masih cenderung mendominasi sehingga menimbulkan nilai mengaburkan substansi yang justru krusial untuk disimak.

Debat yang dilaksanakan di Jakarta Convention Center pada Minggu malam itu bertema pembangunan berkelanjutan dan lingkungan hidup, sumber daya alam dan energi, pangan, agraria, masyarakat adat, dan desa.

Di awal segmen, semua kandidat cawapres, Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD, relatif fokus pada substansi debat dan banyak saling sindir. Misalnya, cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar, menyinggung implisit penguasaan ratusan ribu hektar lahan oleh salah seorang warga yang berbanding terbalik dengan kepemilikan lahan oleh petani lokal.

Topik yang sama juga sempat ditanyakan capres nomor urut 1, Anies Baswedan, kepada Prabowo Subianto pada debat capres sebelumnya.

Cawapres nomor urut 3, Mahfud MD, juga membahas kontra narasi kebijakan mewujudkan kedaulatan pangan di rezim pemerintahan Presiden Jokowi. Di tengah masih besarnya impor pangan, menyusutnya jumlah petani, tetapi nilai subsidi pupuk kian tinggi.

Dalam konteks itu, Mahfud mengatakan Program Food Estate juga bermasalah.

”Food Estate gagal dan merusak lingkungan, yang benar saja. Rugi dong kita?,” ujar Mahfud.

Saat segmen pendalaman visi dan misi, cawapres nomor urut 2, Gibran, mulai menyerang kandidat lain. Saat menanggapi jawaban Muhaimin atas pertanyaan panelis soal dampak perubahan iklim & ketersediaan pangan, misalnya, Gibran menyebut Muhaimin menjawab dengan melihat catatan.

Baca Juga:   Momentum HUT TNI, GMNI Jaksel Desak Prabowo: TNI Kembali ke Barak, Hentikan Bisnis Militer & Hapus Komando Teritorial!

”Enak banget ya, Gus, jawabnya sambil baca catatan,” katanya.

Saat menjawab pertanyaan panelis soal subtema desa, Muhaimin membuka kalimatnya dengan menyatakan dirinya membuat sedikit catatan.

”Yang penting bukan catatan MK (Mahkamah Konstitusi),” ujarnya.

Pada segmen yang sama, Gibran membalas pernyataan Muhaimin.

”Nah, gitu dong, Gus. Jangan terlalu tegang kayak debat cawapres kemarin,” ucap Gibran.

Ketua Umum Akar Desa Indonesia, Rifqi Nuril Huda, melihat debat keempat capres/cawapres menjadi antiklimaks. walaupun diawal segmen semua calon wakil presiden tampil baik, ada kandidat yang selanjutnya cenderung berfokus pada provokasi emosi calon yang lainnya, sehingga menimbulkan saling terpancing situasi tersebut.

“Padahal, masyarakat desa mengharapkan debat yang lebih substantif dan mampu menjawab permasalahan yang ada di desa. Mulai dari akses pendidikan, kesehatan, lapangan pekerjaan hingga keterlibatan pemuda dalam mengisis partisipasi ruang perencanaan di desa seperti Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrembangdesa). apalagi tema desa sangat penting dan ditunggu bagi masyarakat desa, terutama generasi muda desa,” ucapnya.

Menurut Rifqi, dalam debat cawapres pada hari minggu lalu narasi saling serang yang dilakukan oleh para calon wakil presiden bukannya tidak boleh, tetapi malam itu terkesan mengurangi substansi pembahasan tema debat. Dan ada kecenderungan tujuan debat dimanfaatkan untuk potong memotong video sebagai bahan viral di media sosial pasca debat.

“Akibatnya, narasi yang muncul dalam debat tidak koheren. Padahal, dengan melihat data jumlah wilayah administrasi berbasis desa sekitar 74.000, harusnya para calon wakil presiden menyuguhkan kepada masyarakat desa terkhusus generasi muda desa dengan penyampaian bagaimana solusi atas permasalahan desa hingga formulasi tata kelola desa di seluruh Indonesia. Sehingga, masyarakat desa tau mana calon presiden yang berkomitmen dengan masyarakat desa untuk membangun desa,” ujar Rifqi.**

iRadio
Bagikan Artikel
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print

ARTIKEL TERBARU

Berjuang Tak Selalu Harus Dengan Moncong Senjata
Rabu, 19 November 2025 | 00:44 WIB
Pengesahan RUU KUHAP Dinilai Terburu-Buru, Kritik Publik Menguat
Selasa, 18 November 2025 | 18:40 WIB
Pengesahan RUU KUHAP Dinilai Mengancam Demokrasi: DPR Dituding Abaikan Gelombang Kritik Publik
Selasa, 18 November 2025 | 18:35 WIB
GMNI Situbondo Tolak Pemberian Gelar Pahlawan Nasional Kepada Soeharto
Senin, 17 November 2025 | 23:02 WIB
Pelantikan Pengurus DPC GMNI Jakarta Timur Periode 2025-2027 dan Dialog Marhaenis Sukses Digelar
Senin, 17 November 2025 | 09:20 WIB

BANYAK DIBACA

Negara Hukum Berwatak Pancasila
Insight
GMNI Sulsel Apresiasi Langkah Prabowo Bebaskan Dua Guru di Luwu Utara
Kabar GMNI
Presiden Jokowi Resmi Buka Kongres IV Persatuan Alumni GMNI
Kabar PA GMNI
Pembukaan Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI)
Kabar PA GMNI
Buka kongres PA GMNI, Jokowi Ajak Alumni GMNI Jaga Kedaulatan dan Menangkan Kompetisi
Kabar PA GMNI

Lainnya Dari Marhaenist

Ganjar Sapa Relawan di Bulungan Jakarta, Sebut Kesukarelawanan Pendukung 03 Paling Top

Marhaenist.id, Jakarta - Ratusan relawan dan simpatisan gegap gempita ketika calon Presiden…

Refleksi Hari Jadi Kabupaten Rohul Ke-26 Tahun, GMNI: Momentum Evaluasi Pembangunan dan Penguatan Nasionalisme Kerakyatan

Marhaenist.id, Pasir Pengaraian - Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kabupaten Rokan…

Bukan Ajaran Dalam Islam, Mari Memahami Apa itu Mazhab Bung Karno!

Marhaenist.id - Dalam kehidupan Bung Karno sampai ia wafat ditanggal 21 Juni…

Tarif Listrik Nasional Berubah, Cek Nominal Tarif/kWh Terbarunya

Marhaenist - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) resmi…

Dukung Ganjar, Caleg Demokrat Alumni GMNI Ini Tak Peduli Disanksi Partai

Marhaenist.id, Malang - Caleg DPRD Dapil V Jatim dari Partai Demokrat sekaligus…

Lebaran di Tengah Cobaan: Menggali Makna Tahan Menderita dari Pesan Bung Karno

Marhaenist.id - Lebaran tahun ini mungkin berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Kita mungkin…

Aksi Mahasiswa dibubarkan oleh Preman Bayaran di Mahkamah Konstitusi/Marhaenist.id.

Kronologi Preman Bayaran Membubarkan Paksa Aksi Mahasiswa di Mahkamah Konstitusi

Marhaenist.id, Jakarta – Gerakan Mahasiswa yang mewakili berbagai kampus di jakarta melakukan…

GMNI PPU Desak Pembebasan 6 Aktivis yang Ditangkap Usai Aksi ‘Indonesia Gelap’ di DPRD Balikpapan

Marhaenist.id, Penajam Paser Utara - Komisariat GMNI Penajam Paser Utara (PPU) desak…

Kenang Tewasnya Randy-Yusuf sebagai Pahlawan Demokrasi, Front GMNI dan PMII Kendari Ingin Monumennya Segera Berdiri

Marhaenist.id, Kendari - Front Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan Pergerakan Mahasiswa…

Tampilkan Lebih Banyak
  • Infokini
  • Indonesiana
  • Historical
  • Insight
  • Kabar PA GMNI
  • Kabar GMNI
  • Bingkai
  • Kapitalisme
  • Internasionale
  • Marhaen
  • Marhaenis
  • Marhaenisme
  • Manifesto
  • Opini
  • Polithinking
  • Study Marhaenisme
  • Sukarnoisme
Marhaenist

Ever Onward Never Retreat

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • ▪️ Kirim Artikel
  • ▪️ Format

Vivere Pericoloso

Ikuti Kami

Copyright © 2025 Marhaenist. Ever Onward Never Retreat. All Rights Reserved.

Marhaenist
Merdeka!

Masuk ke akunmu

Lupa passwordmu?