By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Marhaenist
Log In
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar Alumni GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Onward Issue:
Beredar Akun Facebook Palsu Atas Nama Dirinya, Karyono Wibowo: Ada Orang yang tidak Bertanggungjawab – Mohon Abaikan
Andai Bank BRI Jadi Bank Koperasi Seperti Desjardins Bank
Diskusi Publik Persatuan Alumni GMNI Jakarta, Anies Baswedan Tekankan Ekonomi Berkeadilan
Masa Jabatan Legislatif Tanpa Ujung: Celah yang Mengancam Alam Demokrasi
Konflik Politik di Buton Selatan Memanas: Bupati dan Wakilnya Saling Lapor, GMNI Kritik Ketidakdewasaan Kepemimpinan Daerah

Vivere Pericoloso

Ever Onward Never Retreat

Font ResizerAa
MarhaenistMarhaenist
Search
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar Alumni GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Ikuti Kami
Copyright © 2025 Marhaenist. Ever Onward Never Retreat. All Rights Reserved.
Kabar GMNI

Bung Yusuf, Api yang Kembali Menyala Buat GMNI

La Ode Mustawwadhaar
La Ode Mustawwadhaar Diterbitkan : Sabtu, 26 Juli 2025 | 10:17 WIB
Bagikan
Waktu Baca 3 Menit
Ilustrasi Yusuf saat kembali ke GMNI dan disambut hangat dengan pelukan/MARHAENIST.
Bagikan

Marhaenist.id – Sudah enam tahun lamanya ia meninggalkan kampus. Namanya Yusuf, dulu dikenal sebagai salah satu kader GMNI yang paling lantang bersuara dalam forum-forum ideologis. Tahun 2018, setelah berbagai persoalan hidup dan keluarga, ia terpaksa meninggalkan bangku kuliah. Bukan karena malas, bukan pula karena kehilangan arah—tapi karena hidup memaksa dia memilih jalan bertahan.

Namun hari ini, di tahun 2024, ia kembali menjejakkan kaki di kampus. Langkahnya agak berat, tapi sorot matanya menyala. Ia bukan lagi mahasiswa muda yang haus panggung. Ia adalah lelaki yang kembali dengan luka, tapi juga dengan tekad yang baru.

Di depan sekretariat GMNI cabang itu, Yusuf berdiri mematung. Pintu itu dulu sering ia buka dengan tangan penuh semangat, kini terasa seperti gerbang penghakiman. Apakah mereka masih menganggapnya bagian dari rumah ini?

Tiba-tiba dari dalam, terdengar suara tawa, diskusi keras, dan nyanyian perjuangan.

“Bangsa yang besar bukanlah bangsa yang banyak uang, tapi bangsa yang tahu jalan pikirannya!”

Yusuf menarik napas dalam, mengetuk pintu. Seorang adik kader membukakan.

“Bung… eh… maaf, bisa bantu? Saya Yusuf. Pernah aktif dulu di sini, tapi… saya sempat berhenti kuliah sejak 2018. Baru kuliah lagi sekarang. Saya cuma mau tanya…”

Suara Yusuf gemetar.

“…masih bisakah saya kembali jadi bagian dari ini semua? Atau saya cuma bayang-bayang masa lalu?”

Adik kader itu terdiam. Tapi dari dalam, seorang suara keras dan berwibawa menyahut.

“Bung Yusuf!”

Keluar dari dalam, seorang senior dengan pin GMNI di dadanya mendekat. Ia memeluk Yusuf tanpa ragu sambil berkata “Kau pikir api yang pernah menyala bisa padam begitu saja? Tidak, Bung. Api itu hanya redup sementara. Dan hari ini kau datang bukan sebagai kenangan, tapi sebagai kader yang lahir kembali.”

Baca Juga:   Gugur Sebagai Pejuang Demokrasi, DPC GMNI Kendari Kecam Tindakan Represif Kepolisian Kawan Ojol

Yusuf tak bisa menahan air mata.

“Aku belum jadi alumni. Aku belum selesai kuliah. Tapi aku takut aku pun bukan anggota lagi…”

Senior itu menggenggam bahunya erat.

“Kau kembali kuliah? Kau kembali ke rumah ini? Maka kau adalah kader, Bung! Kader yang tahu rasanya jatuh dan memilih untuk bangkit. Itu bukan kelemahan. Itu keberanian yang tidak semua orang punya!”

Malam itu, Yusuf duduk di ruang diskusi, mendengarkan materi ideologi yang bahkan dulu pun belum sempat ia cerna sepenuhnya. Ia sadar, bukan status formal yang membuatnya hidup dalam organisasi ini, tapi semangat untuk terus berproses, berjuang, dan berdiri tegak sebagai Marhaenis sejati.

Dan ketika rapat ditutup dengan teriakan:

“Merdeka!!!”

Yusuf berdiri paling depan, tangannya mengepal, air matanya tumpah, dan ia menjawab dengan lantang:

“MERDEKA, BUNG! MERDEKA, SARINAH!”

Jika kau masih punya semangat, maka organisasi ini akan selalu menjadi rumah. Dan Yusuf adalah buktinya: bahwa seorang kader sejati bukan yang tak pernah jatuh, tapi yang selalu memilih untuk kembali bangkit.✊🔥.***


Penulis: Moses Serihollo, Kader GMNI.

iRadio
Bagikan Artikel
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print

ARTIKEL TERBARU

Beredar Akun Facebook Palsu Atas Nama Dirinya, Karyono Wibowo: Ada Orang yang tidak Bertanggungjawab – Mohon Abaikan
Senin, 24 November 2025 | 11:18 WIB
Andai Bank BRI Jadi Bank Koperasi Seperti Desjardins Bank
Minggu, 23 November 2025 | 07:46 WIB
Diskusi Publik Persatuan Alumni GMNI Jakarta, Anies Baswedan Tekankan Ekonomi Berkeadilan
Sabtu, 22 November 2025 | 22:03 WIB
Masa Jabatan Legislatif Tanpa Ujung: Celah yang Mengancam Alam Demokrasi
Kamis, 20 November 2025 | 12:38 WIB
Konflik Politik di Buton Selatan Memanas: Bupati dan Wakilnya Saling Lapor, GMNI Kritik Ketidakdewasaan Kepemimpinan Daerah
Kamis, 20 November 2025 | 02:47 WIB

BANYAK DIBACA

Negara Hukum Berwatak Pancasila
Pesan Bung Karno Pada GMNI: Revolusi Adalah Menjebol dan Membangun!
Presiden Jokowi Resmi Buka Kongres IV Persatuan Alumni GMNI
Pembukaan Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI)
Buka kongres PA GMNI, Jokowi Ajak Alumni GMNI Jaga Kedaulatan dan Menangkan Kompetisi

Lainnya Dari Marhaenist

Sukses Gelar Muskom, Karsan-Riani Terpilih Sebagai Nahkoda DPK GMNI STIMIK Bina Bangsa

Marhaenist.id, Kendari - Dewan Pengurus Komisariat (DPK) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)…

Soekarno Dalam Berbagai Kurun Perjalanan Waktu

Marhaenist - Ir. Soekarno adalah orang pertama yang mencetuskan konsep Pancasila sebagai…

Lagi Viral Terkait Naturalisasi, Ini Perbedaan Kader Naturalisasi dan Naturalisasi Kader dalam GMNI

Marhaenist.id - Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) adalah salah satu organisasi mahasiswa…

Memahami Pesoalan Gugatan Imanuel terhadap Keabsahan GMNI Arjuna dengan Nomor Perkara Hukum: 115/Pdt.G/2025/Jkt Pst

Marhaenist.id - Amar putusan Pengadilan yang mengabulkan petitum Imanuel itu tidak melihat…

Tantang Keberpihakan Pram Doel Ke Seniman, Pelukis Kota Tua Kirim Undangan Ke Markas Timses Jl Cemara 19

Marhaenist.id, Jakarta - Perhelatan Pemilu acapkali ramai dengan banyak acara yang bertujuan…

Logo Institut Sarinah/MARHAENIST.

Institut Sarinah: Jaga Ibu Pertiwi, Tegakkan Pancasila dalam Menavigasi Gejolak Bangsa

Marhaenist.id, Jakarta - Institut Sarinah menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya…

Akar Desa Indonesia Bersama DEN Dorong Net Zero Emission dari Desa

Marhaenist.id - Jakarta, 6 September 2024 ,Akar Desa Indonesia, sebagai organisasi nasional…

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto. FILE/PDI Perjuangan

Cerita Hasto Ungkap Niat Jokowi yang Menginginkan Kursi Ketum PDIP dari Megawati

Marhaenist.id, Jakarta - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengungkapkan upaya…

Pancasila: Antara Retorika dan Realita

Marhaenist.id - Bulan Juni, bulan penuh makna dalam lanskap sejarah Indonesia. Pada bulan…

Tampilkan Lebih Banyak
  • Infokini
  • Indonesiana
  • Historical
  • Insight
  • Kabar Alumni GMNI
  • Kabar GMNI
  • Bingkai
  • Kapitalisme
  • Internasionale
  • Marhaen
  • Marhaenis
  • Marhaenisme
  • Manifesto
  • Opini
  • Polithinking
  • Study Marhaenisme
  • Sukarnoisme
Marhaenist

Ever Onward Never Retreat

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • ▪️ Kirim Artikel
  • ▪️ Format

Vivere Pericoloso

🎧 Online Radio

Ikuti Kami

Copyright © 2025 Marhaenist. Ever Onward Never Retreat. All Rights Reserved.

Marhaenist
Merdeka!

Masuk ke akunmu

Lupa passwordmu?