By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Marhaenist
Log In
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Onward Issue:
DPD PA GMNI Kaltim Tolak Pemangkasan DBH yang Dinilai Sangat Tidak Adil
Tambang Rampok Hak Rakyat, Ketua PA GMNI Kaltim Desak Presiden Prabowo Hentikan Operasi 13 Perusahaan Raksasa
Gelar Konfercab Persatuan, Rifki Pratama dan Andi Supriyanto Resmi Pimpin GMNI Bima
Refleksi Hari Jadi Kabupaten Rohul Ke-26 Tahun, GMNI: Momentum Evaluasi Pembangunan dan Penguatan Nasionalisme Kerakyatan
Heri Purnomo Kembali Terpilih Secara Aklamasi sebagai Ketua PA GMNI Kota Bekasi

Vivere Pericoloso

Ever Onward Never Retreat

Font ResizerAa
MarhaenistMarhaenist
Search
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Ikuti Kami
Copyright © 2024 Marhaenist. Pejuang Pemikir. All Rights Reserved.
Opini

Teror Kepala Babi dan Intimidasi Terhadap Pers

La Ode Mustawwadhaar
La Ode Mustawwadhaar Diterbitkan : Jumat, 21 Maret 2025 | 16:45 WIB
Bagikan
Waktu Baca 3 Menit
Apriansyah, Kader GMNI Kota Tangsel/MARHAENIST.
Bagikan
iRadio

Marhaenist.id – Kita hidup di era di mana pertarungan ideologi dan kepentingan material tidak lagi tersamar dari balik layar. Kejadian pengiriman paket berisi kepala babi ke kantor Tempo pada Rabu, 19 Maret 2025, jika benar merupakan sebuah bentuk intimidasi, maka ini bukan hanya soal simbol kekerasan, melainkan cerminan dari permainan kekuasaan yang selalu berusaha membungkam suara-suara yang menantang status quo.

Aksi teror ini, yang ditujukan kepada seorang jurnalis yang selalu berani menyuarakan kebenaran, merupakan salah satu bentuk perlawanan terhadap kekuatan yang merasa terancam oleh eksposur realitas yang menyakitkan.

Setiap bentuk intimidasi terhadap pers harus kita pahami dalam konteks hubungan antara kekuatan dan struktur sosial. Dibalik setiap tindakan represif, terdapat kepentingan ekonomi dan politik yang ingin mempertahankan dominasi mereka.

Ketika pers, sebagai “pilar keempat demokrasi”, mulai membuka ruang bagi kritik dan pengawasan, para elit yang telah nyaman dengan kekuasaan mereka merasa terpojok. Mereka pun menggunakan berbagai cara baik yang halus maupun yang brutal untuk mengekang kebebasan berekspresi, sehingga kebenaran tidak sempat mengusik tatanan yang telah mereka rakit.

Dari sudut pandang teori politik, tindakan-tindakan seperti ini bisa dipahami sebagai upaya mempertahankan hegemoni yakni dominasi satu kelompok terhadap kelompok lainnya melalui pengendalian informasi.

Ketika kekuasaan merasa terganggu oleh kritik yang terus mengalir, mereka kerap menggunakan simbol-simbol kekerasan untuk menakut-nakuti dan menciptakan iklim ketakutan. Ini bukan saja soal membungkam satu suara, tetapi upaya untuk menyegel ruang publik agar tidak ada lagi alternatif narasi yang bisa menggerakkan perubahan sosial.

Pengalaman sejarah mengajarkan bahwa kekuasaan selalu mencari cara untuk mempertahankan eksistensinya, meskipun harus melalui tindakan yang tidak manusiawi. Pers yang berani menggali dan mengungkap fakta merupakan ancaman bagi kekuatan yang sudah mapan.

Baca Juga:   Mengapa Harus #AdiliJokowi? Analisis Dampak Kebijakan dan Pengelolaan Anggaran yang Menyebabkan Kesengsaraan Rakyat

Masing-masing insiden baik yang berupa kiriman kepala babi atau pembakaran rumah wartawan adalah potongan dari gambaran besar tentang bagaimana sistem beroperasi untuk mengamankan kepentingannya.

Dalam gelombang informasi yang terus bergerak, kita harus belajar untuk melihat lebih jauh daripada permukaan peristiwa. Kita perlu menyadari bahwa setiap simbol teror yang muncul adalah gambaran nyata dari pertarungan antara kekuatan yang ingin mempertahankan dominasi dan mereka yang berani menyuarakan kebenaran.

Jika kita membiarkan intimidasi seperti ini berjalan tanpa perlawanan, maka suara kebenaran akan semakin terkekang.***


Penulis: Apriansyah Wijaya, Kader DPC GMNI Kota Tangerang Selatan, Aktivis Komite Mahasiswa dan Pemuda Anti Kekerasan.

Bagikan Artikel
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print

ARTIKEL TERBARU

DPD PA GMNI Kaltim Tolak Pemangkasan DBH yang Dinilai Sangat Tidak Adil
Senin, 13 Oktober 2025 | 12:24 WIB
Tambang Rampok Hak Rakyat, Ketua PA GMNI Kaltim Desak Presiden Prabowo Hentikan Operasi 13 Perusahaan Raksasa
Senin, 13 Oktober 2025 | 11:36 WIB
Gelar Konfercab Persatuan, Rifki Pratama dan Andi Supriyanto Resmi Pimpin GMNI Bima
Senin, 13 Oktober 2025 | 00:21 WIB
Refleksi Hari Jadi Kabupaten Rohul Ke-26 Tahun, GMNI: Momentum Evaluasi Pembangunan dan Penguatan Nasionalisme Kerakyatan
Minggu, 12 Oktober 2025 | 16:32 WIB
Heri Purnomo Kembali Terpilih Secara Aklamasi sebagai Ketua PA GMNI Kota Bekasi
Sabtu, 11 Oktober 2025 | 22:25 WIB

BANYAK DIBACA

Negara Hukum Berwatak Pancasila
Insight
Erick Thohir dan Serangkaian Keputusan Aneh
Opini
Presiden Jokowi Resmi Buka Kongres IV Persatuan Alumni GMNI
Kabar PA GMNI
Pembukaan Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI)
Kabar PA GMNI
Buka kongres PA GMNI, Jokowi Ajak Alumni GMNI Jaga Kedaulatan dan Menangkan Kompetisi
Kabar PA GMNI

Lainnya Dari Marhaenist

Kabar GMNIOpini

Menapaki Jalan Persatuan: Rekonsiliasi Menjadi Konsekuensi Logis dari Perpecahan GMNI

Marhaenist.id - Tulisan ini bagian dari refleksi bagi kita sebagai kader GMNI…

Kabar GMNIOpini

Refleksi Hari Lahir Bapak Proklamator: Pemuda Harus Meneladani Ajaran Bung Karno

Marhaenist.id - Bangsa Indonesia kembali diingatkan oleh sejarah bahwa tanggal 06 Juni…

Kabar GMNIMarhaenisme

Pertanian di Kota Surabaya, GMNI Gandeng Petani Desak Reforma Agraria

Marhaenist.id, Surabaya - Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Surabaya dengan DPK GMNI…

Kabar GMNI

Sektor Pertanian Butuh Dukungan Anggaran dan Kebijakan Konkrit

Marhaenist - Sektor pertanian yang menjadi tempat bagi mayoritas rakyat Indonesia menggantungkan…

Insight

Pengembangan Koperasi Listrik Zambia

Marhaenist - Delegasi pemerintah dari Zambia tiba di Nashville, Tennessee, untuk menghadiri…

Polithinking

Ribuan Warga Solo Raya di Sumut Nyatakan Dukung Ganjar-Mahfud, Siap Menangkan Presiden Rakyat

Marhaenist.id, Simalungun - Sebanyak dua ribu warga asal Solo Raya di Kabupaten…

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. FILE/Humas Jateng Prov
Polithinking

Untuk Bangsa, Ganjar Pranowo Siap Maju Nyapres!

Marhaenist - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo memiliki modal yang besar…

Kabar GMNIOpini

Sikap GMNI Bandung: Bandung Bukan Arena Konsolidasi Patologi, Tetapi Historis Manifestasi Persatuan Ideologi

Marhaenist.id - Di Bandung, Soekamo tak hanya belajar menuntut ilmu, melainkan membangun…

Artikel

Bung Karno Bukanlah Komunisme!

Marhaenist.id - Sukarno itu Marxis sejati tetapi bukanlah komunis sama sekali, karena…

Tampilkan Lebih Banyak
  • Infokini
  • Indonesiana
  • Historical
  • Insight
  • Kabar PA GMNI
  • Kabar GMNI
  • Bingkai
  • Kapitalisme
  • Internasionale
  • Marhaen
  • Marhaenis
  • Marhaenisme
  • Manifesto
  • Opini
  • Polithinking
  • Study Marhaenisme
  • Sukarnoisme
Marhaenist

Ever Onward Never Retreat

  • Kontak
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • ▪️ Kirim Artikel
  • ▪️ Format

Vivere Pericoloso

Ikuti Kami

Copyright © 2025 Marhaenist. Ever Onward Never Retreat. All Rights Reserved.

Marhaenist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?