Marhaenist.id – Demo yang dilakukan Aliansi Peduli Nelayan Kerang Dara terhadap PT Pertamina Hulu Sanga-Sanga menyoroti isu krusial pencemaran lingkungan yang berdampak langsung pada mata pencaharian nelayan.
Tuduhan pencemaran ini bukan sekadar klaim, melainkan jeritan hati masyarakat yang merasakan dampaknya secara nyata. Kehidupan mereka, yang selama ini bergantung pada hasil laut, terancam oleh aktivitas perusahaan yang diduga abai terhadap lingkungan.
Pertanyaannya, seberapa seriuskah PT Pertamina Hulu Sanga-Sanga menanggapi tuduhan ini? Apakah perusahaan akan hanya memberikan janji-janji tanpa tindakan nyata? Riwayat perusahaan-perusahaan besar yang terlibat dalam kasus serupa menunjukkan kecenderungan untuk mengutamakan keuntungan ekonomi di atas kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan. Seringkali, proses hukum berjalan lambat dan berbelit-belit, sementara kerusakan lingkungan terus terjadi dan merugikan masyarakat pesisir.
Pemerintah memiliki peran penting dalam kasus ini. Lembaga pengawas lingkungan harus bertindak tegas dan independen dalam menyelidiki tuduhan pencemaran. Transparansi dalam proses investigasi sangat penting untuk membangun kepercayaan publik. Jangan sampai, karena tekanan dari pihak-pihak tertentu, investigasi ini hanya menjadi formalitas belaka.
Lebih jauh lagi, kasus ini mengungkap ketidakseimbangan antara kekuatan ekonomi perusahaan besar dan kerentanan masyarakat nelayan. Nelayan, dengan sumber daya yang terbatas, harus berjuang keras untuk memperjuangkan hak-hak mereka. Mereka membutuhkan dukungan dan pendampingan hukum agar suaranya didengar dan keadilan ditegakkan.
Solusi jangka panjang tidak hanya terletak pada penindakan hukum, tetapi juga pada penerapan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam industri ekstraktif. Perusahaan harus bertanggung jawab penuh atas dampak lingkungan dari aktivitas mereka, termasuk kompensasi bagi masyarakat yang terdampak. Kerjasama antara perusahaan, pemerintah, dan masyarakat sangat penting untuk membangun sistem yang adil dan berkelanjutan.
Aliansi Peduli Nelayan Kerang Dara telah menunjukkan keberanian dalam menyuarakan keprihatinan mereka. Semoga, perjuangan mereka tidak sia-sia. Semoga, kasus ini menjadi momentum bagi pemerintah dan perusahaan untuk lebih serius memperhatikan isu lingkungan dan kesejahteraan masyarakat, sebelum terlalu banyak kerusakan yang tidak dapat diperbaiki lagi. Suara nelayan harus didengar, dan keadilan harus ditegakkan.***
Penulis: Ega Rahmadhani, Sekretaris DPK GMNI PPU.