By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Marhaenist
Log In
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Onward Issue:
Pernyataan Sikap SP-NTT: Polemik Geothermal Flores-Lembata dan Polemik Investasi di Pulau Padar Taman Nasional Komodo
Semangat Muda Kaum Nasionalis: Deklarasi GSNI Pacitan
Aksi Mahasiswa: Bubarkan DPR ?
Mas Bambang Patjul Dibutuhkan Fokus Skala Nasional
‎Dugaan 22 Anak SD Keracunan Makanan dari Program MBG, Ketua GMNI Inhil: Kurangnya Kontrol Pihak Terkait

Vivere Pericoloso

Ever Onward Never Retreat

Font ResizerAa
MarhaenistMarhaenist
Search
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Ikuti Kami
Copyright © 2024 Marhaenist. Pejuang Pemikir. All Rights Reserved.
Opini

Polarisasi Otoritarianisme Gagal, Demokrasi Harus Terus di Kawal

Indo Marhaenist
Indo Marhaenist Diterbitkan : Jumat, 23 Agustus 2024 | 04:33 WIB
Bagikan
Waktu Baca 4 Menit
Riyanto Pratama, Ketua DPD GMNI Sulawesi Selatan. FILE/Marhaenist
Bagikan
iRadio

MARHAENIST – Demokrasi di Indonesia sedang berada di ujung tanduk, konflik antara Legislatif dan Yudikatif sedang berlangsung dan dipertontonkan dalam persoalan aturan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 mendatang.

Berangkat dari persoalan tersebut ada upaya mematahkan supremasi hukum yang berpihak kepada rakyat melalui kekuatan legislasi untuk menentang putusan Mahkamah Konstitusi (MK) RI menyoal syarat Usia Kepala Daerah dan Threshold Pencalonan Kepala Daerah, tindakan busuk tersebut mencederai demokrasi, karena merupakan step dimana demokrasi dibunuh secara perlahan, pada akhirnya atas tindakan itu rakyat tidak akan punya kuasa dan hanya menjadi penonton di negara ini.

Kita melihat dinamika perkembangan politik tanah air saat ini ada upaya membangun kekuatan politik yang besar melalui pembentukan koalisi-koalisi partai yang terbentur aturan Threshold Pilkada atau melihat celah dalam aturan Threshold Pilkada sebelumnya.

Dengan terbentuknya koalisi gemuk tersebut mengakibatkan Pilkada mendatang akan berpotensi memunculkan calon tunggal di beberapa daerah yang kemudian akan melawan kotak kosong, atau bahkan melawan tandingan-tandingan buatan mereka sendiri melalui jalur non partai, sehingga secara pribadi saya melihat hal tersebut sebagai politik yang anti demokrasi dan diasumsikan nantinya penguasa-penguasa di daerah ialah penguasa-penguasa yang dipilih oleh partai, bukan oleh karena kehendak rakyat.

Demokrasi dengan sistem multipartai yang selama ini kita terapkan sebagai kendaraan politik bagi para Calon Kepala Daerah akan menjadi kendaraan politik tunggal jika koalisi-koalisi tersebut terus terbentuk dan yang terjadi adalah oposisi di negara ini akan semakin melemah bahkan akan hilang. Padahal oposisi bagi negara demokrasi sangat penting sebagai Agent of Control kepada pemerintahan yang berjalan, sehingga dapat dipastikan orang-orang yang menyatukan koalisi partai-partai tersebut membuat kekuatan yang tak terkalahkan dan berpotensi membentuk pemerintahan otoritarian.

Baca Juga:   Membaca Ulang Demokrasi Nepotik dalam Politik Indonesia

Kemudian polarisasi kekuasaan tunggal ini coba dipertahankan oleh beberapa fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI tatkala MK mencoba menganulir celah-celah yang terdapat dalam aturan Pilkada dan parahnya produk hukum itu hendak dibuat dalam sekejap mata, atas upaya tindakan tersebut membuat kemarahan rakyat memuncak, rakyat menyadari adanya penguasa yang rakus akan kekuasaan sedang mencoba membangun kekuatan yang tak tertandingi.

Lawakan terakhir yang dilakukan oleh Wakil Rakyat kita menunjukkan mereka ketakutan ketika para demonstran turun kejalan mengawal keputusan MK tersebut. Mereka sadar bahwa propaganda media sosial yang viral telah membuat rakyat muak ketika kekuasaan telah dimandatkan kepada salah seorang penguasa justru mandat itu hendak dikhianati dan dimanfaatkan untuk memperkuat diri beserta kroni-kroninya.

Hal ini perlu kita tegaskan, perjuangan ini belum selesai, saya berharap masyarakat harus terus memantau jalannya dinamika politik nasional, jangan pernah dijinakkan hanya karena dasar cinta kepada sosok aktor politisi dan lalu cinta tersebut membuat masyarakat lalai bahwa kita mesti tetap mengawal kebijakan-kebijakan yang lahir dari upaya para politisi tersebut.

Kita masih dalam ancaman imperium-imperium luar sebagai negara kaya, dimana imperium tersebut berpotensi memakai aktor politik kita untuk mengeksploitasi tanah air, sehingga kebijakan-kebijakan para politisi tersebut tak lagi mewakili kepentingan konstituennya.

Dalam bernegara jatuhkanlah cinta terakhir kita hanya kepada Republik Indonesia dan itulah Nasionalisme. Demokrasi adalah wahana agar kehidupan yang singkat ini kita dapat menikmati melalui aturan-aturan yang tidak membuat kita semakin sulit menjalani kehidupan.


Oleh : Riyanto Pratama, Ketua DPD GMNI Sulawesi Selatan

Bagikan Artikel
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print

ARTIKEL TERBARU

Foto: Desain Grafis oleh SP-NTT/MARHAENIST
Pernyataan Sikap SP-NTT: Polemik Geothermal Flores-Lembata dan Polemik Investasi di Pulau Padar Taman Nasional Komodo
Senin, 25 Agustus 2025 | 17:44 WIB
Semangat Muda Kaum Nasionalis: Deklarasi GSNI Pacitan
Senin, 25 Agustus 2025 | 13:34 WIB
Aksi Mahasiswa: Bubarkan DPR ?
Senin, 25 Agustus 2025 | 13:28 WIB
Mas Bambang Patjul Dibutuhkan Fokus Skala Nasional
Minggu, 24 Agustus 2025 | 21:13 WIB
‎Dugaan 22 Anak SD Keracunan Makanan dari Program MBG, Ketua GMNI Inhil: Kurangnya Kontrol Pihak Terkait
Sabtu, 23 Agustus 2025 | 19:24 WIB

BANYAK DIBACA

Negara Hukum Berwatak Pancasila
Insight
Peringati HUT Kemerdekaan RI, DPC GMNI Touna dan DPK GMN Bung Tomo Manajenen Gelar Nobar Sekaligus Bedah Film bersama Masyarakat
Kabar GMNI
Presiden Jokowi Resmi Buka Kongres IV Persatuan Alumni GMNI
Kabar PA GMNI
Pembukaan Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI)
Kabar PA GMNI
Buka kongres PA GMNI, Jokowi Ajak Alumni GMNI Jaga Kedaulatan dan Menangkan Kompetisi
Kabar PA GMNI

Lainnya Dari Marhaenist

Alumni GMNI Sampit, Indra Kurniawan/MARHAENIST
Kabar GMNI

Indra Kurniawan Apresiasi Sarinah Rere Usai Terpilih di Konfercab GMNI Kotim

Marhaenist.id, Kotawaringin Timur - Konferensi Cabang (Konfercab) Ke-I Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia…

Kapitalisme

Bantuan Kemiskinan Ekstrem Rp5 Miliar Disalurkan Pemkab Jayawijaya

Marhaenist - Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Papua sedang menyalurkan Rp5 miliar bantuan kemiskinan…

InfokiniKabar GMNI

Dugaan Kasus Pelecehan Seksual di Rumah Sakit Malang, GMNI Jatim: Desak Penegakan Hukum Tegas

Marhaenist.id, Surabaya - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)…

Sukarnoisme

Bukan Ajaran Dalam Islam, Mari Memahami Apa itu Mazhab Bung Karno!

Marhaenist.id - Dalam kehidupan Bung Karno sampai ia wafat ditanggal 21 Juni…

Kabar GMNI

Wacana Kenaikan BBM, GMNI Soroti Penyelewengan Distributor

Marhaenist - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPP…

Polithinking

Didukung Alumni GMNI, Ganjar Tegaskan Siap Bergerak Bersama Rakyat

Marhaenist.id, Jakarta - Ikatan keluarga besar alumni dan aktivis yang tergabung dalam…

Internasionale

Rakyat Venezuela dan Revolusi Bolivarian

Marhaenist - Sekitar setengah dari populasi pemilih Venezuela dapat dipercaya untuk bergabung…

Kabar PA GMNI

PA GMNI Banten Ajak Alumni Berperan Serta Pada Pemilu dan Pilkada 2024

Marhaenist - Mengusung tema “Peran Alumni GMNI Banten dalam Menyongsong Pemilu dan…

Infokini

Kekerasan Aparat Mewarnai Aksi Tolak UU TNI

Marhaenist.id, Jakarta - Aksi unjuk rasa Ratusan Mahasiswa dan Koalisi Masyarakat Sipil…

Tampilkan Lebih Banyak
  • Infokini
  • Indonesiana
  • Historical
  • Insight
  • Kabar PA GMNI
  • Kabar GMNI
  • Bingkai
  • Kapitalisme
  • Internasionale
  • Marhaen
  • Marhaenis
  • Marhaenisme
  • Manifesto
  • Opini
  • Polithinking
  • Study Marhaenisme
  • Sukarnoisme
Marhaenist

Ever Onward Never Retreat

  • Kontak
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • ▪️ Kirim Artikel
  • ▪️ Format

Vivere Pericoloso

Ikuti Kami

Copyright © 2025 Marhaenist. Ever Onward Never Retreat. All Rights Reserved.

Marhaenist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?