By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Marhaenist
Log In
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Onward Issue:
Resensi Ekologi Marx – John Belammy Foster
PB Jakarta Bangun Koperasi ‘Bottom Up’
Kisruh Koperasi dan MRT Bikin Iklim Usaha Buruk,  Ketua PB Jakarta Apresiasi Kebijakan Pramono Anung
Resensi Buku Karl Popper: Logika Penemuan Ilmiah
Kenapa Harus Adili Jokowi?

Vivere Pericoloso

Ever Onward Never Retreat

Font ResizerAa
MarhaenistMarhaenist
Search
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Ikuti Kami
Copyright © 2024 Marhaenist. Pejuang Pemikir. All Rights Reserved.
IndonesianaKabar PA GMNI

Serukan 5 Point Penting Terkait Kondisi Bangsa, DPP PA GMNI Minta Semua Elemen Bangsa Menahan Diri dan Tak Terprovokasi

La Ode Mustawwadhaar
La Ode Mustawwadhaar Diterbitkan : Minggu, 31 Agustus 2025 | 19:08 WIB
Bagikan
Waktu Baca 7 Menit
Foto: DPP PA GMNI saat menggelar Diskusi sekaligus Konferensi Pers Seruan untuk Bangsa dalam menyikapi situasi Sosial Politik di Indonesia yang sedang tidak baik-baik saja/MARHAENIST.
Bagikan
iRadio

Marhaenist.id, Bandung – Dewan Pimpinan Pusat (DPD) Persatuan Alumni (PA) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) menanggapi situasi sosial politik Indonesia yang memanas dan turut berduka cita atas wafatnya Affan Kurniawan dan korban wafat lainnya sebagai akibat adanya bentrok antara warga dan aparat di sejumlah daerah.

Akibat dari bentrokan tersebut menyebabkan eskalasi kekacauan yang semakin meningkat dan meluas dibebagai daerah di Imdonesia sehingga mengganggu stabilitas politik dan keamanan secara nasional.

Sekjen DPP PA GMNI, Abdy Yuhana meminta seluruh pihak bisa menahan diri, menjaga persatuan, merawat ketertiban dan memperkuat solidaritas sesama warga dan anak bangsa ditengah stabilitas politik dan keamanan yang dinamis serta penuh tantangan.

“Atas dasar nilai-nilai kebangsaan, kemanusiaan, keadilan sosial, dan gotong royong sebagai penghormatan terhadap demokrasi dan hukum, kami DPP PA GMNI menyatakan untuk tegakkan keadilan dan dengar suara rakyat, menyerukan agar pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan menegakkan keadilan secara cepat, transparan, dan tidak tebang pilih atas tuntutan masyarakat dan mahasiswa,” katanya, Minggu (31/8/2025).

Menurut Abdy sapaan akrabnya, aspirasi publik wajib didengar dan ditindaklanjuti melalui mekanisme partisipasi yang bermakna, termasuk rapat dengar pendapat terbuka, publikasi data kebijakan, dan kajian dampak sosial-ekonomi yang dapat diakses publik.

“Kami menuntut dan mendesak penegakan hukum yang independen, transparan, dan akuntabel terkait wafatnya Affan dan korban lainnya. Kami mendorong pembentukan tim investigasi yang kredibel, perlindungan saksi/korban, keterbukaan informasi kepada publik, serta sanksi tegas apabila adanya pelanggaran prosedur dan HAM sekaligus menjamin due process of law bagi semua pihak,” ujarnya.

Selain itu, Abdy pun mengatakan Presiden perlu menggelar musyawarah nasional mendengar aspirasi rakyat, menyerukan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk mengadakan musyawarah nasional dengan melibatkan tokoh agama, tokoh adat, akademisi, perwakilan mahasiswa, serikat pekerja, ormas sipil, tokoh media, dunia usaha, serta pimpinan lembaga negara agar bisa meredam konflik.

Baca Juga:   Pilpres 2024, Independensi PA GMNI Diuji

“Musyawarah Nasional perlu diagendakan dengan jelas, berbasis data, dan menghasilkan peta jalan kebjjakan yang responsif agar terwujudnya keadilan sosial dan mengikis kesenjangan antarwarga masyarakat secara cepat dan berkelanjutan,” katanya.

Sementara itu, Ketua Umum DPP PA GMNI, Arief Hidayat mengajak seluruh elemen bangsa untuk menahan diri, tak terprovokasi oleh kejadian di lapangan maupun informasi yang belum terverifikasi untuk perkuat keamanan dan menjaga ketertiban umum.

“Kami juga menyerukan agar seluruh elemen bangsa dapat menjaga dan merawat proses Demokrasi untuk Rakyat dan Keadilan Sosial. Untuk itu, semua komponen bangsa harus bisa menahan diri, menjaga dan merawat fasilitas publik, karena itu dibangun dengan pajak rakyat.,” ujar Prof Arief sapaan akrabnya.

Prof Arief juga memberikan himbauan kepada pejabat publik untuk melakukan pola hidup sederhana agar tidak tampil berlebihan dan berfoya-foya yang mengundang amarah rakyat dan serta menjaga amanah yang diberikan oleh rakyat yang berimbas pada kesejateraan rakyat.

“Kami mengimbau para pejabat publik, eksekutif, legislatif, dan yudikatif agar senantiasa menunjukkan dan pola hidup sederhana, berempati kepada rakyat, serta mengutamakan efisiensi anggaran,” tambahnya.

Prof Arief juga memberikan atensi kepada para pejabat publik di Indonesia agar tidak membuat gaduh dimasyarakat dengan mengeluarkan kebijakan dan tindakan yang tidak pro terhadap rakyat dalam segala sektor.

“Jangan membuat kebijakan dan tindakan yang membebani rakyat. Kebjjakan dan perilaku pejabat harus mencerminkan solidaritas terhadap beban ekonomi rakyat dan prioritas belanja publik pada kebutuhan dasar: pangan, kesehatan, pendidikan, dan perlindungan sosial,” tutupnya.

Diketahui, DPP PA GMNI  telab menyatakan sikapnya atas dasar nilai-nilai kebangsaan, kemanusiaan, keadilan sosial, serta gotong royong sebagai penghormatan terhadap demokrasi dan hukum. Ada lima point seruan penting yang digarisbawahi oleh DPP PA GMNI, yakni;

Baca Juga:   Ketum PA GMNI: Transisi Demokrasi Tak Boleh Set Back ke Era Sebelum Reformasi

1. Tegakkan Keadilan dan Dengar Suara Rakyat.

Menyerukan agar pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan menegakkan keadilan secara cepat, transparan, dan tidak tebang pilih atas tuntutan masyarakat dan mahasiswa. Aspirasi publik wajib didengar dan ditindaklanjuti melalui mekanisme partisipasi yang bermakna, termasuk rapat dengar pendapat terbuka, publikasi data kebijakan, dan kajian dampak sosialekonomi yang dapat diakses publik.

Menuntut dan mendesak penegakan hukum yang independen, transparan, dan akuntabel terkait wafatnya saudara Affan dan korban lainnya. Kami mendorong pembentukan tim investigasi yang kredibel, perlindungan saksi/korban, keterbukaan informasi kepada publik, serta sanksi tegas apabila adanya pelanggaran prosedur dan HAM sekaligus menjamin due process of law bagi semua pihak.

2. Presiden Perlu Menggelar Musyawarah Nasional Mendengar Aspirasi Rakyat.

Menyerukan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk memimpin musyawarah nasional dengan mengundang tokoh agama, tokoh adat, akademisi, perwakilan mahasiswa, serikat pekerja, Organisasi masyarakat sipil, tokoh pers/mcdia, dunia usaha, serta pimpinan lembaga negara. Musyawarah Nasional perlu diagendakan dengan jelas, berbasis data, dan menghasilkan peta jalan kebijakan yang responsif agar terwujudnya keadilan sosial dan mengikis kesenjangan antar warga masyarakat secara cepat dan berkelanjutan.

3. Jaga Persatuan, Gotong Royong dan Rawat Demokrasi.

Mengajak seluruh elemen bangsa untuk menahan diri, tidak terprovokasi oleh kejadian di lapangan maupun informasi yang belum terverifikasi. Perkuat gotong royong sesama anak bangsa, jaga ketertiban umum. Kami juga menyerukan agar seluruh elemenn bangsa agar menjaga dan merawat proses Demokrasi untuk Rakyat dan Keadilan Sosial.

4. Hadirkan Teladan Kesederhanaan dan Empati dari Elit Negara serta Jangan Membuat Kebijakan yang Membebani Rakyat.

Mengimbau para pejabat publik, eksekutif, legislatif dan yudikatif agar senantiasa menunjukkan cara dan pola hidup sederhana, berempati kepada rakyat, serta mengutamakan efisiensi anggaran. Kebijakan dan perilaku pejabat harus mencerminkan solidaritas terhadap beban ekonomi rakyat dan prioritas belanja publik pada kebutuhan dasar: pangan, kesehatan, pendidikan, dan perlindungan sosial. Jangan membuat kebijakan dan tindakan yang membebani rakyat.

Baca Juga:   Maret 2025, PA GMNI Berduka: 3 Kadernya Telah Pergi

5.Menyerukan kepada semua komponen Bangsa untuk menahan diri dan menjaga dan merawat fasilitas publik karena itu dibangun dengan pajak rakyat. Kita ketahui bersama perusakan fasilitas publik hanya akan merugikan rakyat juga.

Demikian Seruan untuk Bangsa DPP PA GMNI sebagai ikhtiar moral-intelektual Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia untuk menjaga Marwah Demokrasi berdasarkan Pancasila. PA GMNI siap terlibat aktif dalam musyawarah, mediasi sosial, dan kerja-kerja kemanusiaan demi Indonesia yang lebih adil dan beradab.***

Penulis: Redaksi/Editor: Bung Wadhaar.

Bagikan Artikel
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print

ARTIKEL TERBARU

Resensi Ekologi Marx – John Belammy Foster
Jumat, 12 September 2025 | 00:53 WIB
PB Jakarta Bangun Koperasi ‘Bottom Up’
Senin, 8 September 2025 | 00:15 WIB
Kisruh Koperasi dan MRT Bikin Iklim Usaha Buruk,  Ketua PB Jakarta Apresiasi Kebijakan Pramono Anung
Senin, 8 September 2025 | 00:07 WIB
Resensi Buku Karl Popper: Logika Penemuan Ilmiah
Minggu, 7 September 2025 | 23:24 WIB
Kenapa Harus Adili Jokowi?
Minggu, 7 September 2025 | 21:46 WIB

BANYAK DIBACA

Negara Hukum Berwatak Pancasila
Insight
Lukisan Pakde Karwo Menolak Terbakar: Isyarat Zaman dari Api Grahadi, Ramalan Jayabaya yang Hidup
Marhaenis
Presiden Jokowi Resmi Buka Kongres IV Persatuan Alumni GMNI
Kabar PA GMNI
Pembukaan Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI)
Kabar PA GMNI
Buka kongres PA GMNI, Jokowi Ajak Alumni GMNI Jaga Kedaulatan dan Menangkan Kompetisi
Kabar PA GMNI

Lainnya Dari Marhaenist

Kabar GMNI

Akui Miliki HGU Nyaris 500 Ribu Hektare, GMNI: Prabowo Simbol Oligarki

Marhaenist.id, Jakarta - Prabowo mengungkap sebelum jadi Menteri Pertahanan sudah punya 500 ribu…

MarhaenisPolithinking

Babay Farid Wajdi Jadi Tersangka, Petisi Brawijaya Jakarta Sebut Inilah Moment Tepat Pramono Anung Bersih-Bersih Bank DKI

Marhaenist, Jakarta - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Jakarta Petisi Brawijaya Nasional (PBN)…

Polithinking

Isi Masa Tenang, Ganjar Pilih Kongkow Lesehan Bareng Warga

Marhaenist.id, Semarang - Ganjar Pranowo mengisi masa tenang kampanye menonton Slank bersama…

Polithinking

Pemimpin Baru Yogya Harus Bisa Wujudkan Kota Yang Bersih, Berbudaya, Bermartabat dan Berkemajuan

Marhaenist.id, Yogyakarta - Lima tahun ke depan, Yogyakarta akan menjadi kota yang…

Infokini

Endus dugaan Terima Suap dalam Perekrutan Pandis, GMNI Minta Ketua Bawaslu Mimika Segera Diganti

Marhaenist.id, Mimika – Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Mimika, Frans Wetipo, diduga…

Kabar GMNI

GMNI Jaktim Tanyakan Kemana Pemangkasan Alokasi Dana Pendidikan dan Tuntut Percepatan Pengesahan RUU PRT

Marhaenist.id, Jakarta - Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Jakarta Timur Jaktim mengkritik…

Kabar GMNI

DPC GMNI Majene Dorong Kongres Persatuan Bukan Persatean

Marhaenist.id, Majene - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)…

Kabar GMNI

Adakan PPAB, GMNI Universitas Jakarta Ajak Kader Jadi Pemimpin Yang Nasionalis

MARHAENIST - Dalam semangat persatuan dan perjuangan, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)…

Kabar PA GMNI

Ketum PA GMNI: Arah Pembangunan Nasional Harus Mengacu Pada Pembukaan UUD 1945

Marhaenist - Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) bekerjasama dengan Dewan Pakar Nasional Persatuan…

Tampilkan Lebih Banyak
  • Infokini
  • Indonesiana
  • Historical
  • Insight
  • Kabar PA GMNI
  • Kabar GMNI
  • Bingkai
  • Kapitalisme
  • Internasionale
  • Marhaen
  • Marhaenis
  • Marhaenisme
  • Manifesto
  • Opini
  • Polithinking
  • Study Marhaenisme
  • Sukarnoisme
Marhaenist

Ever Onward Never Retreat

  • Kontak
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • ▪️ Kirim Artikel
  • ▪️ Format

Vivere Pericoloso

Ikuti Kami

Copyright © 2025 Marhaenist. Ever Onward Never Retreat. All Rights Reserved.

Marhaenist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?