Marhaenist.id, Lebak – Di tengah suhu politik nasional yang memanas dan berbagai persoalan rakyat yang menuntut keberpihakan, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Lebak justru menarik rem darurat.
Aksi demonstrasi yang sebelumnya digaungkan, mendadak dibatalkan tanpa alasan yang jelas. Sebagai gantinya, KNPI memilih menggelar sebuah “dialog semu” yang dinilai banyak pihak tak lebih dari panggung basa-basi.
Langkah yang dilakukan KNPI Lebak menuai kekecewaan dari kalangan aktivis terutama aktivis dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Lebak dan Pemuda akar rumput.
Banyak yang mempertanyakan keberanian dan integritas KNPI Lebak sebagai organisasi kepemudaan yang seharusnya berada di garis depan dalam menyuarakan kepentingan rakyat.
“KNPI Kabupaten Lebak dan Pemerintah Daerah harusnya menjadi penyambung lidah aspirasi daerah ke pusat. Bukan mengadakan dialog di ruang semu. Semua perlu merasakan langsung apa yg menjadi persoalan di tengah masyarakat,” ujar salah Kader GMNI Lebak yang enggan disebut namanya saat memberikan kritik.
Ia juga menganggap bahwa dialog yang akan dilakukan oleh KNPI Lebak dengan Pemerintah Daerah Lebak adalah pengalihan isu agar pemuda tidak melakukan aksi unjuk rasa di Kabupaten Lebak.
“Ini bukan dialog, ini panggung pengalihan isu. Ketika rakyat menjerit, pemuda justru memilih diam dalam pendingin ruangan sambil berdialog tanpa arah. Apa yang mau dibahas kalau keberanian pun tak ada?,” ujar kader GMNI Lebak itu.
Batalnya aksi tersebut dinilai sebagai bentuk ketakutan atau kompromi politik, sebagian pihak menduga ada tekanan atau kepentingan tertentu di balik keputusan ini. Sebab, wacana aksi yang awalnya digaungkan dengan semangat perubahan, kini justru diredam oleh narasi “dialog” yang hambar dan tak menyentuh substansi persoalan.
Lebih parah lagi, pada dialog berlangsung Kader GMNI FISIP Universitas Setiabudi mendapatkan tindakan tidak senonoh dari salah satu pengurus KNPI Kabupaten Lebak.
“Kalau begini caranya, KNPI bukan lagi motor perubahan, tapi malah jadi rem tangan gerakan pemuda. Ini kemunduran serius, pemuda sejati, justru lahir di jalanan, bersuara lantang ketika ketidakadilan dibiarkan terjadi,” kecam kader DPC GMNI Lebak tersebut.***
Penulis: Redaksi/Editor : Bung Wadhaar.