Marhaenist.id, Batam – Belasan Pengujuk Rasa dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kepulauan Riau (Kepri) mengalami tindakan penganiayaan oleh Orang Tak Dikenal (OTK).
Menurut sumber DPD GMNI Kepri dari Media Sosial Instagramnya, OTK tersebut diduga adalah preman bayaran yang disewa oleh Bea Cukai Kota Batam untuk menghentikan aksi unjuk rasa yang akan dilakukan GMNI.
Perstiwa itu berawal dari aksi unjuk rasa damai yang hendak dilakukan DPD GMNI Kepri di Kantor Bea Cukai Batam terkait peredaran barang-barang ilegal di wilayah Provinsi Kepri yang berkaitan erat dengan tugas dan tanggung jawab Bea Cukai, Senin (1/4/2024).
Saat itu belasan peserta unjuk rasa dari GMNI berkumpul di Lapangan SP Kota Batam dan berangkat ke Kantor Bea Cukai Batam dengan pengawalan dari Polresta Barelang, namun ketika peserta unjuk rasa mendekati Kantor Bea Cukai Batam, Polisi tidak lagi mengawal peserta unjuk rasa.
Ketika sampai di Kantor Bea Cukai dan hendak memarkirkan motor dihalaman parkir Bea Cukai Batam, Peserta unjuk rasa lalu diserang oleh OTK yang langsung melakukan penganiayaan. Hampir semua peserta unjuk rasa dianiaya, salah satu bahkan kepalanya dipukul dengan batu bata.
“Jumlah preman yang melakukan penganiayaan tersebut diperkirakan sekitar 80 orang. Bahkan, beberapa polisi berpakaian seragam lengkap yang ada dilokasi hanya mengambil peran sebagai penonton,” ujar DPD GMNI Kepri melalui Media Sosial Instagramnya (@dpdgmnikepri), Minggu (22/4/2024).
Lihat Video Penganiayaan tersebut di SINI.
Atas insiden tersebut, belasan anggota GMNI mengalami luka dibagain tubuh mereka. Dari itu pula, kemungkinan GMNI akan mengambil langkah tegas guna membuat perkara hukum untuk memberikan efek jera kepada pelaku dan aktor dibalik itu.***
Penulis: Bung Wadhar/ Editor: Bung Wadhar.