Marhaenist – Haryono terpilih menjadi rektor Universotas Negeri Malang (UM) periode 2022-2027. Terpilihnya mantan Wakil Kepala Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP) tersebut berhasil menyisihkan dua dari 3 calon rektor dalam rapat Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Negeri Malang bersama wakil dari Mendikburistekdikti.
Ketua MWA UM, Erik Setyo Santoso menjelaskan, pemilihan rektor di tingkat MWA dilakukan setelah melalui beberapa tahapan.
“Mulai dari pendaftaran dimana ada 4 orang pendfatar kemudian dibawa ke panitia pemilihan rektor (Pilrek) yang kemudian menghasilkan 3 orang calon rektor yang kemudian diserahkan ke MWA guna diputuskan dalam rapat yang kemudian dengan musyawarah untuk mufakat memilih Prof. DR. Haryono, M.Pd menjadi Rektor periode 2022-2027,” katanya, Rabu (19/10/2022).
Pemilihan Rektor Universitas Negeri Malang (UM) itu dilakukan melalui rapat pleno MWA yang berlangsung pada Rabu (19/10/2022) di UM. Menghadirkan para calon rektor, antara lain, Arif Nur Afandi, Hardika.
Hariyono yang terpilih menjadi Rektor Universitas Negeri Malang (UM) periode 2022-2027 itu, akan dilantik pada 26 Oktober 2022 mendatang.
Erik memaparkan jika MWA ada 2 tahap pemilihan. Pihaknya mendahulukan musyawarah mufakat. Namun jika musyawarah mufakat tidak tercapai, mekanisme selanjutnya lewat voting.
Ditambahkan Erik, pada rapat MWA dengan Menteri yang diwakili Plt. Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Tjitjik Sri Tjahjandarie yang mempunyai suara terbanyak 35 persen, masing-masing calon rektor menyampaikan paparannya terkait visi dan misi UM kedepan.
“Dan sebagai jawaban atas tantangan UM tersebut maka Prof. Dr. Haryono yang dianggap mampu untuk membawa UM,” ungkap Erik.
Dasar pelaksanaan pemilihan secara musyawarah mufakat mengacu pada nilai-nilai Pancasila. Pada sila keempat, Pancasila mengedepankan asas demokrasi musyawarah mufakat. Erik menjelaskan jika seluruh anggota MWA hadir dalam rapat pleno yang menentukan sosok Rektor UM 2022-2027. MWA total diisi 17 orang yang memiliki hak suara.
“Suara Pak Menteri (Nadiem) paling besar 35 persen. MWA lain 65 persen. Alhamdulillah quorum sebenarnya 12 orang tapi tadi 100 persen berkumpul. Ini quorum absolut,” jelasnya.
Erik menilai bahwa tiga calon rektor merupakan sosok terbaik yang dimiliki UM. Namun dalam sebuah institusi butuh sosok pimpinan utama yang punya kematangan dalam berorganisasi, akademis, memahami isu-isu daerah dan nasional, bahkan internasional. Dari banyak hal ini MWA melakukan tracking track record calon rektor.
Menurut Erik, tuntutan UM ke depan, dari tiga calon yang terbaik itu yang paling sesuai untuk tuntutan UM di tahun 2022 hingga 2027 ini adalah Hariyono.
“Beliau paling tepat menjawab tantangan ke depan serta keberhasilan pembangunan yang dirintis oleh rektor-rektor sebelumnya. Pembangunan fasenya tidak terputus,” tuturnya.
Diketahui, Rapat Pleno Khusus MWA terbagi menjadi dua sesi. Sesi pertama, pemaparan visi, misi, dan program kerja serta langkah-langkah implementasi sebagai penjabaran dari RIP UM 2022-2041 selama 5 tahun kedepan, dan tanya jawab dengan anggota MWA.