By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Marhaenist
Log In
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Onward Issue:
Berjuang Tak Selalu Harus Dengan Moncong Senjata
Pengesahan RUU KUHAP Dinilai Terburu-Buru, Kritik Publik Menguat
Pengesahan RUU KUHAP Dinilai Mengancam Demokrasi: DPR Dituding Abaikan Gelombang Kritik Publik
GMNI Situbondo Tolak Pemberian Gelar Pahlawan Nasional Kepada Soeharto
Pelantikan Pengurus DPC GMNI Jakarta Timur Periode 2025-2027 dan Dialog Marhaenis Sukses Digelar

Vivere Pericoloso

Ever Onward Never Retreat

Font ResizerAa
MarhaenistMarhaenist
Search
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Ikuti Kami
Copyright © 2024 Marhaenist. Pejuang Pemikir. All Rights Reserved.
Sukarnoisme

Berjuang Tak Selalu Harus Dengan Moncong Senjata

La Ode Mustawwadhaar
La Ode Mustawwadhaar Diterbitkan : Rabu, 19 November 2025 | 00:44 WIB
Bagikan
Waktu Baca 2 Menit
Foto: Bung Karno (Ilustrasi foto by FILE)/MARHAENIST.
Bagikan

Marhaenist.id – Perjuangan tidak tunggal. Bung Karno memilih jalur politik karena yakin kemerdekaan sejati lahir dari kesadaran kolektif, bukan semata letusan senjata.

Sejak usia 14 tahun, ia telah bergiat mengikuti Tjokroaminoto, yang tak pula menempuh jalan bersenjata. Kaum pergerakan meyakini kekuatan ide, organisasi & massa bisa lebih tajam dari peluru. Dan faktanya mampu mengguncang imperium Belanda.

Sementara sebagian tokoh militer yang mengangkat senjata pernah tergabung dalam KNIL. KNIL tidak melawan pemerintah kolonial karena sumpah setia. Mereka baru berbalik arah pasca proklamasi, saat bergabung ke BKR/TKR yang menjadi TNI. Jadi perang fisik mereka hadir setelah negara berdiri.

Perlawanan terhadap Belanda pra proklamasi datang dari laskar rakyat & kelompok non militer.

Jepang membentuk PETA pada 1943. Beberapa eks-KNIL bergabung, seperti AH Nasution, A. Yani & Soeharto. Pemberontakan terhadap Jepang terjadi Februari 1945, dipimpin Supriadi, tapi gagal.

Perlawanan secara massal & serentak baru dimulai setelah proklamasi, termasuk oleh eks KNIL & eks PETA. Tujuannya “mempertahankan” kemerdekaan, melawan Belanda yang ingin kembali.

Pada 18 Agustus 1945, negara berdiri secara hukum: konstitusi, presiden, wapres & struktur awal pemerintahan ditetapkan pendiri negara. Tugas sipil dimulai.

Presiden melantik Soedirman (eks PETA) menjadi Panglima TKR akhir 1945 & menjadi Panglima TNI Juni 1947. Ia memimpin gerilya pada Desember 1948-Juli 1949, untuk mempertahankan kemerdekaan.

Dalam struktur negara, sipil & militer punya job desk berbeda & saling melengkapi. Strategi makro adalah domain sipil, sedangkan medan perang adalah panggung militer. Menuntut pemimpin sipil turun angkat senjata bak menyuruh nahkoda ikut mendayung.

Status Presiden RI tetap sah secara hukum saat AMB II, karena ia tak melarikan diri meninggalkan kedudukan di masa krisis. Keputusan ini mempertahankan legitimasi & otoritas pemerintahan, serta memicu reaksi dunia.

Baca Juga:   Ironi, Bung Karno Bapak Proklamator Kemerdekaan yang Diakhir Hayatnya Malah Diperkosa Kemerdekaannya

Perjuangan bukan hanya tentang memegang senjata, tapi juga memberi arah. Tanpa proklamasi, tanpa negara & pemerintahan, apa yang hendak dipertahankan?***

Sumber: Ig thebigbung/Editor: Bung Wadhaar.

iRadio
Bagikan Artikel
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print

ARTIKEL TERBARU

Pengesahan RUU KUHAP Dinilai Terburu-Buru, Kritik Publik Menguat
Selasa, 18 November 2025 | 18:40 WIB
Pengesahan RUU KUHAP Dinilai Mengancam Demokrasi: DPR Dituding Abaikan Gelombang Kritik Publik
Selasa, 18 November 2025 | 18:35 WIB
GMNI Situbondo Tolak Pemberian Gelar Pahlawan Nasional Kepada Soeharto
Senin, 17 November 2025 | 23:02 WIB
Pelantikan Pengurus DPC GMNI Jakarta Timur Periode 2025-2027 dan Dialog Marhaenis Sukses Digelar
Senin, 17 November 2025 | 09:20 WIB
GMNI Sulsel Apresiasi Langkah Prabowo Bebaskan Dua Guru di Luwu Utara
Sabtu, 15 November 2025 | 19:45 WIB

BANYAK DIBACA

Negara Hukum Berwatak Pancasila
Insight
PKPA Beasiswa PA GMNI – PERADI Utama Resmi Dibuka, Prof. Hardi Fardiansyah Tekankan Integritas Advokat
Kabar PA GMNI
Presiden Jokowi Resmi Buka Kongres IV Persatuan Alumni GMNI
Kabar PA GMNI
Pembukaan Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI)
Kabar PA GMNI
Buka kongres PA GMNI, Jokowi Ajak Alumni GMNI Jaga Kedaulatan dan Menangkan Kompetisi
Kabar PA GMNI

Lainnya Dari Marhaenist

Tanggapi Kenaikan PPN 12%, GMNI Kendari Minta PJ Gubernur Sultra Lakukan Upaya Antisipasi Dampak Eskalasinya

Marhaenist.id, Kendari - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)…

Ganjar: Kampanye Sudah Selesai, Saatnya Rakyat Menilai

Marhaenist.id, Bogor - Bogor pecah! Puluhan ribu warga Jawa Barat tumpah ruah…

Surat-Surat Islami Sukarno Dari Ende

MARHAENIST - Dalam suratnya kepada T.A. Hassan kali ini, Bung Karno kembali…

Kampanye 315 Titik, Ganjar Serap Aspirasi untuk Perbaiki Ekonomi Rakyat

Marhaenist.id, Jakarta - Ganjar Pranowo berorasi di hadapan ratusan ribu pendukungnya di…

Survei Terbaru, Ganjar Terus Meroket Puncaki Elektabilitas Capres

Marhaenist - Lembaga Charta Politika Indonesia merilis survei terbaru terkait elektabilitas calon…

Sukses Gelar Konfercab, Erik R Sibu – Fridodis Korois Resmi Terpilih sebagai Pimpinan GMNI Halut Periode 2025-2027

Maharenist.id, Halut - Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Halmahera Utara (Halut) sukses…

Perjuangkan Tanah Rakyat, GMNI Kendari: Kades Polindu Lakukan Perbuatan Melawan Hukum

Marhaenist.id, Kendari - Puluhan massa dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kota…

Sikapi Unras Kawal Putusan MK Atas UU PKPU Diberbagai Daerah, Komnas HAM Desak Aparat Tidak Gunakan Kekerasan

Marhaenist.id, Jakarta- Komnas HAM mencermati bahwa gelombang aksi Unjuk Rasa (Unras) yang terjadi…

3 Pembacok Aktivis GMNI Sukabumi Dibekuk, Redaksi Marhaenist.id Minta Hukuman Seberatnya Sesuai Prilakunya

Marhaenist.id, Kendari - Jajaran Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Sukabumi Kota berhasil…

Tampilkan Lebih Banyak
  • Infokini
  • Indonesiana
  • Historical
  • Insight
  • Kabar PA GMNI
  • Kabar GMNI
  • Bingkai
  • Kapitalisme
  • Internasionale
  • Marhaen
  • Marhaenis
  • Marhaenisme
  • Manifesto
  • Opini
  • Polithinking
  • Study Marhaenisme
  • Sukarnoisme
Marhaenist

Ever Onward Never Retreat

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • ▪️ Kirim Artikel
  • ▪️ Format

Vivere Pericoloso

Ikuti Kami

Copyright © 2025 Marhaenist. Ever Onward Never Retreat. All Rights Reserved.

Marhaenist
Merdeka!

Masuk ke akunmu

Lupa passwordmu?