By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Marhaenist
Log In
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Onward Issue:
Gelar Konfercab Persatuan, Rifki Pratama dan Andi Supriyanto Resmi Pimpin GMNI Bima
Refleksi Hari Jadi Kabupaten Rohul Ke-26 Tahun, GMNI: Momentum Evaluasi Pembangunan dan Penguatan Nasionalisme Kerakyatan
Heri Purnomo Kembali Terpilih Secara Aklamasi sebagai Ketua PA GMNI Kota Bekasi
Erick Thohir dan Serangkaian Keputusan Aneh
Pertumbuhan Ekonomi Yang Menyisakan Luka Sosial dan Ekologis

Vivere Pericoloso

Ever Onward Never Retreat

Font ResizerAa
MarhaenistMarhaenist
Search
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Ikuti Kami
Copyright © 2024 Marhaenist. Pejuang Pemikir. All Rights Reserved.
Infokini

Akar Desa Indonesia Bersama DEN Dorong Net Zero Emission dari Desa

Eko Zaiwan
Eko Zaiwan Diterbitkan : Sabtu, 7 September 2024 | 13:46 WIB
Bagikan
Waktu Baca 5 Menit
Foto : Ketua umum Akar Desa Indonesia memberikan cindera mata dalam acara Warior Net Zero Emisi. MARHAENIST
Bagikan
iRadio

Marhaenist.id – Jakarta, 6 September 2024 ,Akar Desa Indonesia, sebagai organisasi nasional yang terdiri dari pemuda dan mahasiswa dari berbagai kampus di seluruh Indonesia, terus berupaya memberikan kontribusi dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim di wilayah pedesaan. Dalam upaya menanggulangi dampak perubahan iklim, Akar Desa Indonesia mendorong pengurangan emisi yang dimulai dari wilayah pedesaan.

Akar Desa Indonesia mengangkat tema “Strategi Edukasi dan Partisipasi Masyarakat: Kunci Sukses Net Zero Emission di Desa” dalam peluncuran program Warrior Net Zero Emission, yang bertempat di Gedung Dewan Energi Nasional (DEN). Acara ini menandai dimulainya proses pendaftaran delegasi Warrior Net Zero Emission, yang berlangsung dari Agustus hingga pertengahan September 2024, dengan target utama kegiatan adalah pemuda desa di seluruh Indonesia.

Dalam menghadapi ancaman perubahan iklim, Indonesia tidak boleh mengabaikan desa sebagai wilayah terbesar dibandingkan perkotaan. Ketua Umum Akar Desa Indonesia, Rifqi Nuril Huda, dalam sambutannya menyampaikan, “Terima kasih kepada Sekretariat DEN dan Ibu Dina yang telah memberikan ruang dan waktu bagi generasi muda untuk berdialog di kantor DEN yang luar biasa ini. Ketika berbicara tentang wilayah desa, kita mengacu pada data dari Kementerian Desa PDTT bahwa sekitar 90% terdiri dari desa pemerintahan dan desa adat. Selain itu, berdasarkan data BPS, mayoritas populasi Indonesia adalah generasi muda, dan sebagian besar dari mereka lahir di desa. Ini merupakan sebuah keniscayaan untuk memikirkan skema menjaga dan membangun desa.”

“Kami menggagas Warrior Net Zero Emission sebagai upaya gotong royong dalam berkontribusi terhadap mitigasi dan adaptasi perubahan iklim di wilayah pedesaan, demi mewujudkan keadilan iklim bagi masyarakat desa. Salah satu hasil dari kegiatan ini adalah pedoman untuk masyarakat desa berupa peraturan desa berbasis adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, sehingga desa lebih tangguh dalam menghadapi perubahan iklim. Mari kita sukseskan bersama,” tambahnya.

Baca Juga:   Tantang Keberpihakan Pram Doel Ke Seniman, Pelukis Kota Tua Kirim Undangan Ke Markas Timses Jl Cemara 19

Dalam kesempatan yang sama, Anggota Dewan Energi Nasional, Dina Nurul Fitria, dalam pidato utamanya mengatakan, “Alhamdulillah, saya senang melihat di kantor DEN ini berkumpul anak-anak muda dari berbagai kampus dan organisasi kemahasiswaan untuk membahas perubahan iklim yang sudah nyata kita rasakan. DEN sebagai bagian dari pembuat kebijakan sektor energi sangat mendukung program yang digagas Akar Desa Indonesia karena sejalan dengan kebijakan pemerintah. Kami sangat mendorong pencapaian target bauran energi baru dan terbarukan (EBT) sebagai langkah untuk mengurangi emisi karbon yang memicu pemanasan global.”

“Kami juga sampaikan bahwa Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Kebijakan Energi Nasional (RPP KEN) sudah selesai dibahas bersama Komisi VII DPR RI. Kami berharap kolaborasi dan dukungan dari semua pihak agar PP KEN yang baru ini dapat menjadi landasan untuk melakukan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim,” jelasnya.

Koordinator Nasional PWYP, Aryanto Nugroho, menambahkan, “Desa memang sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim. Dibutuhkan aksi nyata dan pendampingan yang serius. Pendekatan dalam menyosialisasikan isu perubahan iklim kepada masyarakat desa berbeda dengan pendekatan di forum nasional atau kampus, sehingga perlu turun langsung ke lapangan. Upaya pembentukan peraturan desa terkait adaptasi perubahan iklim harus didorong dengan landasan keadilan.”

Perwakilan dari Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Taofik Hidayat, dalam pemaparannya menyampaikan, “Kemendes PDTT saat ini tengah membahas program Aksi Desa Ketahanan Iklim, yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dalam menghadapi perubahan iklim. Kami juga mendorong desa-desa yang serius dalam mengembangkan ketahanan iklim dengan memberikan insentif tambahan berupa dana desa.”

Sementara itu, Direktur Eksekutif Srikandi Energi Indonesia, Annisa Nuril Deanty, menekankan pentingnya keterlibatan perempuan dalam upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. “Kelompok paling rentan terhadap dampak perubahan iklim adalah perempuan, karena mereka yang paling dekat dengan isu rumah tangga, pangan, dan energi. Oleh karena itu, perempuan harus terlibat aktif dalam proses edukasi, sosialisasi, dan pembuatan kebijakan. Keterlibatan perempuan dalam penyusunan RPJMDes melalui MusrenbangDes harus diatur secara serius,” ujarnya.

Baca Juga:   Implementasikan Tridharma, Mahasiswa UMIKA Galang Dana Kemanusiaan

Kegiatan ini ditutup dengan kesimpulan bahwa desa adalah unit pemerintahan terkecil yang paling terdampak oleh perubahan iklim. Oleh karena itu, diperlukan upaya serius dalam pembentukan peraturan perundang-undangan setingkat peraturan desa (Perdes) sebagai pedoman bagi masyarakat desa dalam menghadapi perubahan iklim, agar mata pencaharian dan kesejahteraan masyarakat desa dapat tetap terjaga.

Penulis Ageng | Editor : EZ

Bagikan Artikel
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print

ARTIKEL TERBARU

Gelar Konfercab Persatuan, Rifki Pratama dan Andi Supriyanto Resmi Pimpin GMNI Bima
Senin, 13 Oktober 2025 | 00:21 WIB
Refleksi Hari Jadi Kabupaten Rohul Ke-26 Tahun, GMNI: Momentum Evaluasi Pembangunan dan Penguatan Nasionalisme Kerakyatan
Minggu, 12 Oktober 2025 | 16:32 WIB
Heri Purnomo Kembali Terpilih Secara Aklamasi sebagai Ketua PA GMNI Kota Bekasi
Sabtu, 11 Oktober 2025 | 22:25 WIB
Erick Thohir dan Serangkaian Keputusan Aneh
Sabtu, 11 Oktober 2025 | 21:48 WIB
Pertumbuhan Ekonomi Yang Menyisakan Luka Sosial dan Ekologis
Sabtu, 11 Oktober 2025 | 08:38 WIB

BANYAK DIBACA

Negara Hukum Berwatak Pancasila
Insight
Metodologi KIV: Sebagai Alat Perjuangan GMNI Melawan Tangangan Zaman
Artikel
Presiden Jokowi Resmi Buka Kongres IV Persatuan Alumni GMNI
Kabar PA GMNI
Pembukaan Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI)
Kabar PA GMNI
Buka kongres PA GMNI, Jokowi Ajak Alumni GMNI Jaga Kedaulatan dan Menangkan Kompetisi
Kabar PA GMNI

Lainnya Dari Marhaenist

PERADAH Jakarta/MARHAENIST
Infokini

Lokasabha PERADAH Jakarta, Bryan Pasek – Eka Dharmayudha Fokus Pemberdayaan Ekonomi Keumatan

Marhaenist.id, Jakarta - Dewan Pimpinan Provinsi Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia Provinsi DKI…

IndonesianaKabar GMNI

IMM dan GMNI Riau: Reformasi Polri Harus Tunduk pada Mandat Konstitusi, Bukan jadi Komoditas Politik Kekuasaan

Marhaenist.id, Pekanbaru – Koalisi Masyarakat Sipil yang terdiri dari IMM dan GMNI…

IndonesianaOpini

Kelompok Anarko, Dalang Dibalik Kerusuhan Agustus 2025 di Indonesia?

Marhaenist.id - Sejarah pergerakan Mahasiswa 98, yang menjadi korban penjarahan adalah orang-orang…

Marhaenisme

Pemuda Demokrat Indonesia Kota Malang Bagi Takjil Untuk Masyarakat: Wujudkan Marhaenisme

Marhaenist.id, Kota Malang - Memasuki bulan suci Ramadan, Pemuda Demokrat Indonesia (PDI)…

Historical

Pancasila dan Hari Kelahirannya: Mengali Fakta Sejarah!

Marhaenist.id - Dalam catatan dan fakta sejarah, pada tanggal 1 Juni 1945…

Kabar GMNI

Tanggapi Isu-Isu Liar Mengenai Konflik Internal, DPC GMNI Kota Gorontalo: Proses Hukum Masih Berjalan

Marhaenist id, Gorontalo  — Di tengah dinamika hukum yang sedang dihadapi Dewan…

Foto: Pernyataan Sikap GMNI Jakarta Selatan. MARHAENIST
Kabar GMNI

Pernyataan Sikap GMNI Jaksel: Cabut UU TNI dan RUU Kepolisian Negara serta Mendesak Reformasi Kepolisian yang Demokratis

Proses Historis: Dari Militerisme Orde Baru Ke Reformasi Yang Mandeg Sejarah Indonesia…

Kabar GMNI

Gelar Kongres Persatuan, DPC GMNI Ternate Dorong Adanya Rekonsoliasi Nasional

Marhaenist.id, Ternate - Gerakan mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) akan segera mengelar Kongres…

Opini

Kolam Koalisi dalam Sistem Pemerintahan di Indonesia Saat ini

Marhaenist.id - Mendengar kata koalisi mungkin tidak asing bagi para elit politik,…

Tampilkan Lebih Banyak
  • Infokini
  • Indonesiana
  • Historical
  • Insight
  • Kabar PA GMNI
  • Kabar GMNI
  • Bingkai
  • Kapitalisme
  • Internasionale
  • Marhaen
  • Marhaenis
  • Marhaenisme
  • Manifesto
  • Opini
  • Polithinking
  • Study Marhaenisme
  • Sukarnoisme
Marhaenist

Ever Onward Never Retreat

  • Kontak
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • ▪️ Kirim Artikel
  • ▪️ Format

Vivere Pericoloso

Ikuti Kami

Copyright © 2025 Marhaenist. Ever Onward Never Retreat. All Rights Reserved.

Marhaenist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?