Marhaenist.id – Mantan Ketua Umum Golkar yang baru saja mengundurkan diri secara mendadak, Sabtu pekan lalu (10/08/), Airlangga Hartarto akhirnya buka suara terkait kabar pemeriksaan pada kasus dugaan korupsi izin ekspor minyak sawit mentah atau CPO dan turunannya pada periode 2021-2022 di Kementerian Perdagangan (Kemendag) oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) yang diduga menjerat dirinya.
Airlangga malah mengatakan bahwa dirinya sama sekali tidak mengetahui pemanggilan yang dilakukan oleh Kejagung tersebut.
“Waduh, saya tidak paham,” kata Airlangga saat ditanya oleh media di Gedung Direktorat Jenderal Pajak, Jumat (16/08/2024).
Airlangga juga enggan menanggapi terkait isu adanya surat panggilan yang dilampirkan Kejagung ke pihaknya yang diduga merupakan pemeriksaan terkait dengan kasus korupsi CPO.
Sebelumnya, santer isu yang berkembang di masyarakat terkait dengan adanya panggilan yang dilakukan oleh Kejagung terhadap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut.
Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Harli Siregar mengatakan bahwa Kejagung belum mendapatkan informasi dari tim penyidiknya terkait dengan panggilan pemeriksaan sebagai saksi tersebut. Dia juga bahkan baru mengetahui terkait isu tersebut melalui media massa yang ramai membahas hal tersebut
“Itu juga baru kami dengar dari media, kami belum mendapatkan informasi itu,” kata Harli.
Mulanya, penyidikan Kejagung pada kasus izin ekspor minyak tersebut kembali mencuat usai Airlangga Hartarto mundur sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
Melalui berbagai sumber, Keputusan mundur tersebut didasari dari pengembangan kasus korupsi yang turut menjerat orang dekatnya, Lin Che Wei yang pada saat itu menjabat sebagai Tim Asistensi Kemenko Perekonomian, yang pada akhirnya ikut menjerat dirinya menjadi tersandra masalah hukum dikarenakan kasus itu.
Kabarnya, Airlangga hendak dilakukan pemeriksaan oleh Kejagung pada Selasa (13/08) lalu. Namun, terdapat agenda yang menyebabkan pemeriksaan tersebut ditunda karena sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju (KIM) tengah berada di Ibu Kota Nusantara (IKN).