By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Marhaenist
Log In
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Onward Issue:
Resensi Ekologi Marx – John Belammy Foster
PB Jakarta Bangun Koperasi ‘Bottom Up’
Kisruh Koperasi dan MRT Bikin Iklim Usaha Buruk,  Ketua PB Jakarta Apresiasi Kebijakan Pramono Anung
Resensi Buku Karl Popper: Logika Penemuan Ilmiah
Kenapa Harus Adili Jokowi?

Vivere Pericoloso

Ever Onward Never Retreat

Font ResizerAa
MarhaenistMarhaenist
Search
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Ikuti Kami
Copyright © 2024 Marhaenist. Pejuang Pemikir. All Rights Reserved.
Kabar GMNI

Kasus Kekerasan Perempuan, GMNI Polman: Mengapa Perlindungan Masih Lemah?

La Ode Mustawwadhaar
La Ode Mustawwadhaar Diterbitkan : Sabtu, 27 Juli 2024 | 02:02 WIB
Bagikan
Waktu Baca 3 Menit
Foto: Sarinah Alin, Wakabid Pergerakan Sarinah DPC GMNI Polman/Marhaenist.id.
Bagikan
iRadio

Marhaenist.id, Polman – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) sikapi kasus kekerasan terhadap perempuan yang dilakukan oleh seseorang berinisial K (24) terhadap kekasihnya.

Melalui Wakil Kepala Bidang Pergerakan Sarinahnya, Alin, DPC GMNI Polman merasa prihatin karena kasus kekerasan perempuan yang dilakukan oleh K terhadap kekasihnya tersebut dan kekerasan itu terus terulang.

“Setiap kali kasus seperti ini muncul, rasa prihatin mendalam selalu menyertai. Apapun alasan pelaku melakukan penganiayaan, kekerasan tetaplah kekerasan dan itu adalah kesalahan yang tidak bisa dibenarkan,” ungkap Sarinah Alin.

Meskipun pemerintah telah mengesahkan Undang-Undang Perlindungan Perempuan dan Anak, kenyataannya kekerasan terhadap perempuan masih sering terjadi.

“Ini menunjukkan bahwa perlindungan hukum yang ada belum cukup efektif dalam mencegah atau mengurangi jumlah kasus kekerasan,” lanjutnya.

Beberapa faktor yang mungkin berkontribusi adalah pandangan masyarakat yang masih menganggap kasus ini sepele dan korban yang sering kali merasa takut untuk melaporkan kejadian tersebut karena ancaman atau tekanan sosial.

“Kekerasan terhadap perempuan bukan hanya sekedar masalah fisik tetapi juga psikis. Korban sering kali mengalami trauma berkepanjangan yang mempengaruhi kesehatan mental mereka. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap isu ini,” tegas Sarinah Alin.

Masih banyak kasus kekerasan yang tidak terlaporkan karena korban merasa tidak memiliki dukungan atau karena stigma yang melekat pada korban kekerasan.

“Ini adalah penghalang utama dalam upaya penanganan cepat dan efektif terhadap kekerasan terhadap perempuan. Masyarakat perlu didorong untuk tidak hanya menjadi saksi bisu tetapi juga untuk bertindak dan melaporkan setiap kejadian kekerasan yang mereka saksikan,” tambahnya.

GMNI Polman juga mengajak semua pihak, baik individu maupun institusi, untuk lebih peka dan aktif dalam menangani dan mencegah kekerasan terhadap perempuan.

Baca Juga:   Manifesto Ekonomi Nasional GMNI

Menurut GMNI Polman, tidak cukup hanya mengandalkan hukum yang ada, tetapi perlu ada gerakan bersama yang memastikan bahwa setiap perempuan merasa aman dan terlindungi.

Dan juga memberikan edukasi dan sosialisasi mengenai hak-hak perempuan serta pentingnya melaporkan kekerasan harus terus digalakkan.

“Bersama-sama, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi perempuan dan memastikan bahwa setiap tindakan kekerasan mendapat perhatian dan penanganan yang serius. Jangan hanya diam ketika melihat tindak kekerasan atau penganiayaan terjadi. Mari kita bergerak bersama untuk menghentikan kekerasan terhadap perempuan,” tandasnya.***

Penulis: Bung Andi Kaco / Editor: Bung Wadhar.

Bagikan Artikel
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print

ARTIKEL TERBARU

Resensi Ekologi Marx – John Belammy Foster
Jumat, 12 September 2025 | 00:53 WIB
PB Jakarta Bangun Koperasi ‘Bottom Up’
Senin, 8 September 2025 | 00:15 WIB
Kisruh Koperasi dan MRT Bikin Iklim Usaha Buruk,  Ketua PB Jakarta Apresiasi Kebijakan Pramono Anung
Senin, 8 September 2025 | 00:07 WIB
Resensi Buku Karl Popper: Logika Penemuan Ilmiah
Minggu, 7 September 2025 | 23:24 WIB
Kenapa Harus Adili Jokowi?
Minggu, 7 September 2025 | 21:46 WIB

BANYAK DIBACA

Negara Hukum Berwatak Pancasila
Insight
Lukisan Pakde Karwo Menolak Terbakar: Isyarat Zaman dari Api Grahadi, Ramalan Jayabaya yang Hidup
Marhaenis
Presiden Jokowi Resmi Buka Kongres IV Persatuan Alumni GMNI
Kabar PA GMNI
Pembukaan Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI)
Kabar PA GMNI
Buka kongres PA GMNI, Jokowi Ajak Alumni GMNI Jaga Kedaulatan dan Menangkan Kompetisi
Kabar PA GMNI

Lainnya Dari Marhaenist

Opini

Perubahan Aturan dan Konsolidasi Kekuasaan di Era Pemerintahan Jokowi: Sebuah Analisis Hukum dan Politik

Marhaenist.id- Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) telah melalui berbagai tantangan selama masa kepemimpinannya,…

Infokini

Innalillahi, Hamzah Haz Wapres ke 9 RI Meninggal Dunia di Usia 84 Tahun Hari Ini

Marhaenist - Kabar duka datang dari Tanah Air. Wakil Presiden ke-9 RI…

IndonesianaOpini

Pati Efek dan Demokrasi Kekuasaan Negara

Marhaenist.id - Siapaka sangka hari ini kita telah melihat secara langsung maupun…

Kabar PA GMNI

“Merahnya Ajaran Bung Karno” Sebuah Refleksi Pembebasan Ala Indonesia

Marhaenist.id, Lebak - Dalam rangka menyambut bulan kemerdekaan RI dan sekaligus sebagai…

Study Marhaenisme

Marhaenis itu Spiritualis

Marhaenist.id - Dalam keseharian kita, seringkali kita terjebak dalam hiruk-pikuk dunia materialistik…

Garis polisi terpasang di gerbang 13 Stadion Kanjuruhan, di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (06/10/2022) tempat korban meninggal berdesak-desakan akibat gas air mata. TELEGRAF/Koeshondo W. Widjojo
Infokini

Jumlah Korban Tragedi Kanjuruhan Bertambah 1 Orang, Total Meninggal 132 Jiwa

Marhaenist - Korban tewas dalam tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur bertambah satu…

Kabar GMNIOpini

Mengapa Harus #AdiliJokowi? Analisis Dampak Kebijakan dan Pengelolaan Anggaran yang Menyebabkan Kesengsaraan Rakyat

Marhaenist.id - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas oleh pemerintahan Prabowo…

Kabar PA GMNI

Bumikan Marhaenisme Lewat Alumni-nya di Sulteng, Tiga DPC PA GMNI Resmi Dideklarasikan

Marhaenist.id, Sigi - Tiga Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Persatuan Alumni (PA) Gerakan…

Kabar GMNI

DPC GMNI Tangsel Sesalkan Tindakan Kekerasan terhadap Mahasiswa Katolik di Pamulang

Marhaenist.id, Pamulang Tangsel - Baru-baru ini, sebuah video yang menjadi viral di…

Tampilkan Lebih Banyak
  • Infokini
  • Indonesiana
  • Historical
  • Insight
  • Kabar PA GMNI
  • Kabar GMNI
  • Bingkai
  • Kapitalisme
  • Internasionale
  • Marhaen
  • Marhaenis
  • Marhaenisme
  • Manifesto
  • Opini
  • Polithinking
  • Study Marhaenisme
  • Sukarnoisme
Marhaenist

Ever Onward Never Retreat

  • Kontak
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • ▪️ Kirim Artikel
  • ▪️ Format

Vivere Pericoloso

Ikuti Kami

Copyright © 2025 Marhaenist. Ever Onward Never Retreat. All Rights Reserved.

Marhaenist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?