Marhaenist.id, Palembang – Capres 2024, Ganjar Pranowo kembali blusukan ke pasar-pasar tradisional untuk mengecek stabilisasi harga. Kali ini, Ganjar mengunjungi dua pasar tradisional di Palembang, yakni Pasar 6 dan Pasar 16.
Disela kunjungannya ke Palembang, Jumat (02/02/2024), Ganjar menyempatkan berkunjung ke dua pasar itu. Kedatangannya langsung disambut antusias ribuan warga yang ada di sana.
“Selamat datang di Pasar 6 Palembang pak. Hanya bapak Capres yang rajin blusukan bertemu rakyat,” ucap Hj Sundari, salah satu warga Palembang pada Ganjar.
Sundari menerangkan, harga bahan kebutuhan pokok makin tinggi akhir-akhir ini. Harga beras yang tinggi tidak turun-turun, meski sudah terjadi berbulan-bulan. Belum lagi harga gula, telur dan lainnya.
“Tolong kalau bapak jadi presiden, harga-harga distabilkan ya pak. Kami yakin bapak bisa, karena bapak tahu masalahnya dari akar, sebab rajin blusukan ketemu rakyat dan mengecek langsung ke pasar-pasar,” ucapnya.
Hal senada disampaikan Warni (76), pedagang lain. Ia mengatakan sangat senang pasarnya didatangi Ganjar karena bisa menyampaikan pesan.
“Rasanyo bangga betul didatangi calon presiden. Jadi bisa menyampaikan keluh kesah. Harapannya pak Ganjar bisa menurunkan harga-harga bahan kebutuhan pokok,” ucapnya.
Sementara itu, Ganjar mengatakan selalu blusukan ke pasar untuk mendengar masukan rakyat terkait fluktuasi harga-harga kebutuhan pokok. Dan ternyata, dari pasar ke pasar yang dikunjungi, Ganjar mendengar keluhan yang sama.
“Keluhannya sama yakni harga-harga masih tinggi. Beras mereka mengatakan di angka 14.000-15.000. Lalu di gula yang dulu 14.000 sekarang 18.000. Ini kebutunan pokok yang sudah berbulan-bulan naik tidak turun-turun,” ucapnya.
Ganjar menegaskan, negara dirasa perlu melakukan tindakan stabilisasi harga segera. Siapapun yang punya tanggungjawab untuk stabilisasi harga di negeri ini, harus segera melakukan tindakan.
“Maka ke depan, soal stabilisasi harga ini akan kita jamin agar masyarakat tidak kesulitan memenuhi kebutuhan pokoknya,” tegasnya.
Tak hanya soal harga sembako, pihaknya juga beberapa kali bertemu dengan para peternak ayam khusunya petelur. Mereka juga mengeluhkan harga jagung yang mahalnya minta ampun.
“Sekarang harga jagung bisa sampai dengan Rp9.000, padahal biasanya Rp5.000. Dari mereka keluar harga telur Rp22.000, mau jual Rp28.000 tidak bisa. Maka sekarang para peternak merasakan situasi terburuk dan mereka butuh pertolongan,” tegasnya.
Jagung lanjut Ganjar masih menjadi problem besar. Maka ke depan, Ganjar memastikan sisi hulu pertanian jagung harus dibenahi.
“Program peningkatan produksi Pajale yakni padi, jagung dan kedelai rasanya harus digenjot. Khusus untuk jagung ini mendesak, sebab kalau tidak peternak bisa hancur. Termasuk padi juga harus digenjot agar stok banyak dan harga stabil,” pungkasnya.***