Marhaenist – Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan mengungkap adanya rekaman CCTV di Stadion Kanjuruhan, Jawa Timur, yang dihapus. Polisi bakal mendalami terkait penghapusan rekaman CCTV berdurasi 3 jam tersebut.
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menjelaskan, pihak penyidik akan mengecek dan mendalami terkait penghapusan rekaman CCTV berdurasi 3 jam yang ada di Stadion Kanjuruhan itu. Nantinya, pihak penyidik bakal menentukan ada atau tidaknya unsur obstruction of justice.
“Nanti penyidik yang cek dan dalami,” kata Dedi kepada wartawan, Rabu (19/10/2022).
Sebelumnya, Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan menemukan adanya rekaman CCTV di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, yang dihapus. Rekaman yang dihapus itu berasal dari CCTV yang berada di lobi utama dan area parkir dengan durasi 3 jam 21 menit.
Temuan terungkap dalam laporan TGIPF Tragedi Kanjuruhan yang disampaikan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Jumat (14/10/2022) lalu. TGIPF menyampaikan bahwa mulanya CCTV merekam pergerakan rangkaian Barracuda yang akan melakukan evakuasi Tim Persebaya.
“Pergerakan awal rangkaian Barracuda yang akan melakukan evakuasi Tim Persebaya, dapat terekam melalui CCTV yang berada di Lobby utama dan Area Parkir,” demikian bunyi temuan TGIPF, Senin (17/10/2022).
Tapi, CCTV tersebut hanya memperlihatkan rekaman dengan durasi 1 jam 21 menit. Sedangkan, lanjut TGIPF, durasi 3 jam 21 menit berikutnya hilang.
“Tetapi rekaman CCTV tersebut mulai dari pukul 22.21.30 dapat terekam dengan durasi selama 1 jam 21 menit, dan selanjutnya rekaman hilang (dihapus) selama 3 jam, 21 menit, 54 detik, kemudian muncul kembali rekaman selama 15 menit,” lanjut TGIPF.
TGIPF menyatakan bahwa hilangnya durasi rekaman itu menghambat tugas mereka untuk mengungkap fakta yang sebenarnya terjadi pada tragedi di Stadion Kanjuruhan yang menewaskan 132 orang.
TGIPF pun mengaku tengah berupaya untuk meminta rekaman lengkap ke Polri.
“Hilangnya durasi rekaman CCTV menyulitkan atau menghambat tugas tim TGIPF untuk mengetahui fakta yang sebenarnya terjadi dan sedang diupayakan untuk meminta rekaman lengkap ke Mabes Polri,” tulis TGIPF