By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Marhaenist
Log In
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar Alumni GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Onward Issue:
Pulau Buru dan Pengarahan Tenaga Kerja Tapol
Ironi di Kawasan HTI RAPP: GMNI Temukan Sekolah Beralas Pasir dan Lansia Terabaikan Fasilitas Kesehatan di Kampar Kiri
Beredar Akun Facebook Palsu Atas Nama Dirinya, Karyono Wibowo: Ada Orang yang tidak Bertanggungjawab – Mohon Abaikan
Andai Bank BRI Jadi Bank Koperasi Seperti Desjardins Bank
Diskusi Publik Persatuan Alumni GMNI Jakarta, Anies Baswedan Tekankan Ekonomi Berkeadilan

Vivere Pericoloso

Ever Onward Never Retreat

Font ResizerAa
MarhaenistMarhaenist
Search
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar Alumni GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Ikuti Kami
Copyright © 2025 Marhaenist. Ever Onward Never Retreat. All Rights Reserved.
InfokiniMarhaenis

Wacana Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, GSNI Surabaya Khawatir Bentuk Pengkhianatan Integritas Bangsa

Marhaenist Indonesia
Marhaenist Indonesia Diterbitkan : Jumat, 13 Juni 2025 | 13:33 WIB
Bagikan
Waktu Baca 4 Menit
Ketua DPC GSNI Surabaya, Reyki Khairan Ananta. Dokumen Istimewa
Bagikan

Marhaenist.id, Surabaya – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Siswa Nasional Indonesia (GSNI) Surabaya menyampaikan keprihatinan mendalam terkait wacana penulisan ulang sejarah Indonesia yang belakangan mencuat di kalangan pemerintah, khususnya Kementrian Kebudayaan.

Dalam pernyataan resmi yang dirilis hari ini, sejarah tidak boleh ditulis ulang berdasarkan kepentingan politik atau narasi sepihak. Melalui Ketua DPC GSNI Surabaya, Reyki Khairan Ananta, menilai bahwa sejarah seharusnya berdiri tegak atas dasar objektivitas dan kebenaran ilmiah, bukan berdasarkan subjektivitas kekuasaan atau kepentingan elite tertentu.

“Kami menolak segala bentuk manipulasi sejarah, termasuk penghilangan, pemolesan, ataupun pengaburan peran tokoh-tokoh penting bangsa seperti Bung Karno,” tegas Reyki.

Pihaknya menyatakan bahwa sejumlah narasi sejarah saat ini banyak yang telah mengalami distorsi. Beberapa fakta sejarah penting, seperti peran Ir. Soekarno dalam membentuk jati diri dan arah ideologi bangsa, perlahan-lahan mulai dipinggirkan dari buku pelajaran maupun narasi publik. Sebaliknya, masa Orde Baru yang diduga melakukan banyak pelanggaran hak asasi manusia justru dikhawatirkan akan dibersihkan dari cacat sejarahnya melalui penulisan ulang tersebut.

Menurutnya, ini adalah bentuk pengkhianatan terhadap integritas sejarah dan terhadap generasi muda yang berhak mendapatkan pendidikan sejarah yang utuh dan jujur.

Sejarah Orde Baru penuh dengan represi, pembungkaman, dan pelanggaran HAM seperti peristiwa 1965, Petrus, Talangsari, hingga reformasi 1998. Jika sejarah-sejarah ini dihapus atau dibersihkan dari luka, maka kita sedang mengulang kekeliruan masa lalu.

Sikap ini muncul di tengah kontroversi mengenai penulisan Sejarah ulang nasional sekaligus revisi kurikulum sejarah nasional yang sejak 2020 hingga kini terus mengalami evaluasi oleh Kemendikbudristek (Sebelum dipecah menjadi tiga kementrian). Salah satu isu yang sempat mencuat adalah rencana pengurangan atau bahkan penghapusan pembelajaran sejarah sebagai mata pelajaran wajib di jenjang SMA/SMK, yang sempat memicu polemik luas di masyarakat.

Baca Juga:   Arief Hidayat: Permohonan Memajukan Pelantikan Presiden Langgar Konstitusi

Meski Kementerian sempat mengklarifikasi bahwa sejarah tetap menjadi bagian penting dalam kurikulum, kekhawatiran mengenai adanya “penyesuaian narasi” tetap menjadi sorotan. Banyak pihak, termasuk sejarawan dan pengamat pendidikan, menilai ada kecenderungan memutihkan beberapa sisi gelap sejarah nasional.

Oleh karena itu, DPC GSNI Surabaya juga mendesak pemerintah agar melibatkan sejarawan independen dan akademisi dalam setiap upaya penulisan sejarah. Proses penulisan sejarah seharusnya dilakukan dengan pendekatan akademik yang transparan, berdasarkan bukti-bukti yang dapat diverifikasi, serta terbuka terhadap kritik dan diskusi.

“Sejarah bukan milik pemerintah, bukan pula milik rezim. Sejarah adalah milik rakyat dan kebenaran. Oleh sebab itu, prosesnya harus demokratis dan akuntabel,” ujar Reyki.

GSNI menegaskan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarahnya—baik gemilang maupun kelamnya. “Penulisan sejarah ulang bukanlah masalah apabila dilakukan untuk memperkaya perspektif dan memperbaiki kesalahan faktual, tetapi menjadi berbahaya jika digunakan sebagai alat kontrol narasi untuk mengaburkan kebenaran demi kepentingan penguasa” Ujar Reyki

Kami menyerukan kepada seluruh elemen bangsa, khususnya pelajar dan mahasiswa, untuk menjaga ingatan kolektif kita terhadap sejarah. Jangan biarkan sejarah ditulis ulang hanya untuk menyenangkan mereka yang berkuasa.

“ Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah, Bangsa yang besar adalah bangsa yang tak melupakan sejarahnya. Jangan sekali-kali melupakan Sejarah” Bung Karno.***

Penulis: Redaksi/Editor: Bung Chayono.

iRadio
Bagikan Artikel
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print

ARTIKEL TERBARU

Pulau Buru dan Pengarahan Tenaga Kerja Tapol
Rabu, 26 November 2025 | 23:43 WIB
Ironi di Kawasan HTI RAPP: GMNI Temukan Sekolah Beralas Pasir dan Lansia Terabaikan Fasilitas Kesehatan di Kampar Kiri
Rabu, 26 November 2025 | 12:29 WIB
Beredar Akun Facebook Palsu Atas Nama Dirinya, Karyono Wibowo: Ada Orang yang tidak Bertanggungjawab – Mohon Abaikan
Senin, 24 November 2025 | 11:18 WIB
Andai Bank BRI Jadi Bank Koperasi Seperti Desjardins Bank
Minggu, 23 November 2025 | 07:46 WIB
Diskusi Publik Persatuan Alumni GMNI Jakarta, Anies Baswedan Tekankan Ekonomi Berkeadilan
Sabtu, 22 November 2025 | 22:03 WIB

BANYAK DIBACA

Negara Hukum Berwatak Pancasila
Masa Jabatan Legislatif Tanpa Ujung: Celah yang Mengancam Alam Demokrasi
Presiden Jokowi Resmi Buka Kongres IV Persatuan Alumni GMNI
Pembukaan Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI)
Buka kongres PA GMNI, Jokowi Ajak Alumni GMNI Jaga Kedaulatan dan Menangkan Kompetisi

Lainnya Dari Marhaenist

Pancasila dan Hari Kelahirannya: Mengali Fakta Sejarah!

Marhaenist.id - Dalam catatan dan fakta sejarah, pada tanggal 1 Juni 1945…

Marhaenis itu Spiritualis

Marhaenist.id - Dalam keseharian kita, seringkali kita terjebak dalam hiruk-pikuk dunia materialistik…

Alumni UI Garda Pancasila (AUIGP) Dukung DPR-RI Gunakan Hak Angket

Marhaenist.id, Jakarta - Alumni Universitas Indonesia Garda Pancasila (AUIGP) mendukung DPR RI…

Sambut Pemimpin Baru, GMNI PPU Lakukan Evaluasi sebagai Kado Disektor Krusial

Marhaenist.id, Penajam Paser Utara - Dalam rangka menyambutnya Bupati dan Wakil Bupati,…

GMNI: Konstitusi Dibegal, Demokrasi Dikebiri

MARHAENIST - Dalam UUD tahun 1945 hasil amandemen, Pasal 1 Ayat (2)…

Pilkada Riau Berlangsung Sukses, GMNI Apresiasi KPU Riau

Marhaenist.id, Pekan Baru - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)…

Abdy Yuhana: Kongres IV PA GMNI Adalah Kongres Gagasan

Marhaenist - Persatuan Alumni GMNI Jawa Barat menggelar acara wellcoming dinner yang…

Analisa Kelas-Kelas Dalam Masyarakat Tiongkok, Mao Zedong

Marhaenist - Mao Zedong, seorang tokoh revolusioner dan pemimpin China yang kontroversial,…

Perubahan Aturan dan Konsolidasi Kekuasaan di Era Pemerintahan Jokowi: Sebuah Analisis Hukum dan Politik

Marhaenist.id- Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) telah melalui berbagai tantangan selama masa kepemimpinannya,…

Tampilkan Lebih Banyak
  • Infokini
  • Indonesiana
  • Historical
  • Insight
  • Kabar Alumni GMNI
  • Kabar GMNI
  • Bingkai
  • Kapitalisme
  • Internasionale
  • Marhaen
  • Marhaenis
  • Marhaenisme
  • Manifesto
  • Opini
  • Polithinking
  • Study Marhaenisme
  • Sukarnoisme
Marhaenist

Ever Onward Never Retreat

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • ▪️ Kirim Artikel
  • ▪️ Format

Vivere Pericoloso

🎧 Online Radio

Copyright © 2025 Marhaenist. Ever Onward Never Retreat. All Rights Reserved.

Marhaenist
Ikuti Kami
Merdeka!

Masuk ke akunmu

Lupa passwordmu?