By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Marhaenist
Log In
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Onward Issue:
Menolak Gelar Pahlawan Nasional bagi Soeharto adalah Kewajiban Ideologis bagi Marhaenis
Tirani yang Tersenyum dalam Bayang Kiamat Epistemik: Evolusi Kekuasaan dari Orwellian ke Huxleyian – Part I
Jika atas Dasar Cinta, Permata Indonesia Tantang Walikota Kendari Permanenkan Penghentian Proyek KOPPERSON di Tapak Kuda
Layangkan Penyataan Sikap Ke Pemerintah, GMNI Se-Indonesia Tolak Pemberian Gelar Pahlawan Kepada Suharto
DPC PA GMNI Bengkalis Ucapkan Selamat atas Terselenggaranya Konfercab Ke- I GMNI Bengkalis

Vivere Pericoloso

Ever Onward Never Retreat

Font ResizerAa
MarhaenistMarhaenist
Search
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Ikuti Kami
Copyright © 2024 Marhaenist. Pejuang Pemikir. All Rights Reserved.
Opini

Pro-Kontra Wacana Penghapusan Zonasi PPDB Sekolah Dasar dan Menengah: Akankan ‘Sekolah Favorit’ Muncul Kembali?

Marhaenist Indonesia
Marhaenist Indonesia Diterbitkan : Kamis, 5 Desember 2024 | 22:04 WIB
Bagikan
Waktu Baca 4 Menit
Foto: Potret Sekolah SD yang berada di pedesaan yang masih tergolong kategori sekolah murah. MARHAENIST
Bagikan
iRadio

Marhaenist.id – Munculnya isu penghapusan sistem zonasi dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) berawal dari permintaan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka kepada Kemendikdasmen pada Jum’at (22/11/2024) yang lalu. Menanggapi wacana penghapusan PPDB zonasi, anggota Ombudsman RI Indraza Marzuki Rais mengatakan pihaknya menganggap sistem zonasi masih sangat relevan. Terkhusus untuk membangun pemerataan kualitas dan fasilitas pendidikan. Indraza menjelaskan, jika PPDB zonasi di hapus, maka fenomena sekolah favorit akan muncul lagi.

Ia memaparkan, adanya “sekolah favorit” akan memperkeruh ketidak seimbangan kualitas Pendidikan. Ia menegaskan, favoritisme pada satuan  Pendidikan perlu segera di kurangi. “sekolah favorit mungkin menguntungkan bagi Sebagian pihak, tetapi penghapusan zonasi akan membuat ketimpangan ini menjadi masalah sistemik yang terus berlanjut” ucapnya di Jakarta pada minggu (24/11/2024).

Zonasi sendiri merupan suatu sistem pwmbangian suatu wilayah menjadi beberapa bagian berdasarkan fungsi dan tujuan pengelolaan. Dalam konteks penerimaan peserta didik baru (PPDB). Zonasi merupakan sistem yang membagi zona-zona geografis untuk menentukan sekolah tujuan siswa. Sistem zonasi ini dicanangkan pada masa Menteri Pendidikan dan kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy.

Pada tahun 2017, sistem zonasi pertama kali di terapkan pada PPDB sesuai Permendikbud Nomor 17 tahun 2017 tentang PPDB. Adapun tujuannya untuk memberikan kesempatan yang sama kepada semua warga negara untuk mendapatkan pendidikan berkualitas, tanpa memandang latar belakang sosial atau ekonomi.

Namun di beberapa daerah masih banyak yang tidak  bisa merasakan dampak dari sistem zonasi tersebut, karena kurang meratanya pembanguanan infrastruktur khususnya dalam rana pendidikan. Tidak hanya di plosok pedesaan, tetapi juga di kota masih banyak masyarakat yang tidak bisa merasakan dampak dari sistem zonasi. siswa yang membutuhkan Pendidikan semakin meningkat sedangkan persediaan tempat pendidikan tidak ditingkatkan secara optimal.

Baca Juga:   Orde Baru Tak Pernah Pergi...

Maka dari itu sekarang banyak siswa yang rumahnya  jauh dari sekolah negeri tidak dapat tempat di sekolah-sekolah tersebut, maka kebanyakan siswa beralih ke sekolah swasta karena tidak dapat kuota di sekolah negeri, Dari kejadian ini pemerintah sudah gagal dalam memmbangun dan mengembangkan sumber daya manusia (SDM) di usia dini. Secara tidak laangsung pemeintah telah gagal dalam memenuhi UUD 45 alinea ke 4 yang berbunyi “Mencerdaskan  kehidupan bangsa” dari UUD 45 tersebut harusnya Pendidikan  rakyat Indonesia semua, adalah tanggung jawab pemerintah atau negara.

Tidak hanya itu, pemerintah harusnya menyediakan tempat Pendidikan untuk seluruh rakyatnya dan membiayai Pendidikan untuk seluruh rakyatnya jika ingin Indonesia maju di rana Pendidikan. Karena sampai sekarang banyak Masyarakat yang terkendala tidak bisa menempuh Pendidikan atau tidak bisa melanjutkan Pendidikan ke janjang yang lebih tingga hanya karena biaya yang mahal, maka dari itu banyak Masyarakat Indonesia yang pendidikanya rendah, maka dari itu saya berharap dari penghapusan sistem zonasi mudah-mudahan banyak siswa yang berambisi dan berlomba-lomba untuk mendapatkan nilai yang tinggi, karena pada rana Pendidikan saat ini banyak siswa yang jarang belajar karena mereka rumahnya dekat dengan sekolah, dari itu siswa-siswa yang rumahnya dekat dengan sekolah mereka tidak harus belajar dengan sungguh-sungguh untuk mendapatkan nilai yang tinggi karena syarat untuk masuk sekolah tidak dengan nilai, melainkan dengan jarak antara rumah siswa da sekolah.

Dalam berjalanya sistem zonasi saat ini banyak siswa-siswa yang mengalami penurunan dalam belajar, ada juga siswa SMA yang tidak lancer membaca dan tidak bisa menghutung, harsunya pembelajaran ini di dapatkan pada waktu sekolah dasar namun mirisnya dunia Pendidikan di Indonesia ini yang mengalami penurunan. Dari peristiwa tersebut saya sangat mendukung jika sistem zonasi di hapuskan karena ada beberapa hal yang kurang terealisasikan pada sistem zonasi dan ada banyak dampak negatif dari sistem zonasi ini. Mudah-mudahan Pendidikan di negeri Indonesia ini bisa lebih baik dari saat ini.

Baca Juga:   May Day is Not Holiday

Penulis Raditia Ivan Dita Ardiyesa, Mahasiswa Fakultas Hukum angkatan 2024, Kader GMNI Hukum UWKS.

Bagikan Artikel
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print

ARTIKEL TERBARU

Menolak Gelar Pahlawan Nasional bagi Soeharto adalah Kewajiban Ideologis bagi Marhaenis
Jumat, 7 November 2025 | 13:59 WIB
Tirani yang Tersenyum dalam Bayang Kiamat Epistemik: Evolusi Kekuasaan dari Orwellian ke Huxleyian – Part I
Kamis, 6 November 2025 | 04:39 WIB
Jika atas Dasar Cinta, Permata Indonesia Tantang Walikota Kendari Permanenkan Penghentian Proyek KOPPERSON di Tapak Kuda
Kamis, 6 November 2025 | 03:35 WIB
Layangkan Penyataan Sikap Ke Pemerintah, GMNI Se-Indonesia Tolak Pemberian Gelar Pahlawan Kepada Suharto
Rabu, 5 November 2025 | 22:05 WIB
DPC PA GMNI Bengkalis Ucapkan Selamat atas Terselenggaranya Konfercab Ke- I GMNI Bengkalis
Rabu, 5 November 2025 | 17:43 WIB

BANYAK DIBACA

Negara Hukum Berwatak Pancasila
Insight
Menteri ATR/BPN Temui Warga Kebon Sayur Setelah Didesak Massa Aksi untuk Tuntaskan Konflik Sengketa Lahan 
Kabar GMNI Marhaenis
Presiden Jokowi Resmi Buka Kongres IV Persatuan Alumni GMNI
Kabar PA GMNI
Pembukaan Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI)
Kabar PA GMNI
Buka kongres PA GMNI, Jokowi Ajak Alumni GMNI Jaga Kedaulatan dan Menangkan Kompetisi
Kabar PA GMNI

Lainnya Dari Marhaenist

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto. FILE/PDI Perjuangan
Polithinking

Hasto Sebut Banyak Manuver PSI Yang Merugikan PDI Perjuangan

Marhaenist - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, meski sesama…

Opini

Mengawal Pemilihan Kepala Daerah Dengan Keterbukaan Informasi Publik

  Marhaenist.id - Hak untuk memperoleh informasi merupakan hak asasi manusia dalam…

Polithinking

Napak Tilas Bung Karno, Ganjar Silaturahmi ke Keuskupan Bogor

Marhaenist.id, Bogor - Ganjar Pranowo didampingi istrinya, Siti Atikoh bersilaturahmi ke Keuskupan…

Kabar GMNI

Wacana Kenaikan BBM, GMNI Soroti Penyelewengan Distributor

Marhaenist - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPP…

ArtikelHistorical

Antara Tan Malaka, Komunis, dan Islam

Marhaenist.id - Dibandingkan dengan tokoh-tokoh bangsa yang telah mendapatkan gelar Pahlawan Nasional,…

Kabar GMNI

Surat Untuk Pemimpin Negeri: Akses Jalan Inamosol SBB Butuh Perhatian Negara

Marhaenist.id - Jalan mempunyai peran penting terutama menyangkut perwujudan perkembangan antar wilayah…

MarhaenismeOpini

Marhaenisme Tanpa Rakyat: Ketika Gerakan Sosial Terjebak dalam Simbolisme

Marhaenist.id - Marhaenisme, sebagai warisan ideologis dari Soekarno, pada hakikatnya adalah sebuah…

Ketua DPC Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Jakarta Selatan, Dendy Se. MARHAENIST
Infokini

GMNI Jaksel Mendesak Kapolri Listyo Sigit untuk Bebaskan 6 Aktivis yang Ditangkap di Balikpapan Tanpa Syarat

Marhaenist, Jakarta – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Jakarta Selatan (GMNI Jaksel) menuntut…

Kabar GMNI

GMNI Kecam Aksi Pencurian yang Marak Terjadi di Kabupaten Touna

Marhaenist.id, Touna - Aksi pencurian yang kerap terjadi di Kabupaten Tojo Una-Una…

Tampilkan Lebih Banyak
  • Infokini
  • Indonesiana
  • Historical
  • Insight
  • Kabar PA GMNI
  • Kabar GMNI
  • Bingkai
  • Kapitalisme
  • Internasionale
  • Marhaen
  • Marhaenis
  • Marhaenisme
  • Manifesto
  • Opini
  • Polithinking
  • Study Marhaenisme
  • Sukarnoisme
Marhaenist

Ever Onward Never Retreat

  • Kontak
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • ▪️ Kirim Artikel
  • ▪️ Format

Vivere Pericoloso

Ikuti Kami

Copyright © 2025 Marhaenist. Ever Onward Never Retreat. All Rights Reserved.

Marhaenist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?