Marhaenist.id, Jakarta – Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Alumni (PA) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) memberikan pernyataan sikap terhadap pemerintah Republik Indonesia yang akan dipimpin oleh Prabowo Subianto.
Hal tersebut dilakukan DPP PA GMNI pada sebuah pertemuan dengan awak media di salah satu hotel yang ada Jakarta Pusat pada Jumat (27/9/2024).
Sebelum membacakan Pernyataan Sikapnya, DPP PA GMNI melalui Siswono Yudo Husodo dan didampingi oleh Abdy Yuhana, Ugik Kurniadi, dan Jan Prince Permata, menyatakan memberikan dukungan kepada presiden terpilih Prabowo Subianto untuk bekerja secara profesional.
Siswono berharap agar Prabowo bisa melanjutkan apa yang baik yang sudah dilakukan oleh Presiden Joko Widodo dan meminta untuk meninggalkan yang buruk dari perjalanan bernegara dan tidak melanjutkannya.
“Kami meminta kepada presiden terpilih bapak Prabowo Subianto untuk melanjutkan program dan pembangunan yang baik yang dilakukan oleh Presiden Jokowi untuk diteruskan, dan meninggalkan yang buruk dari perjalanan bernegara dan tidak melanjutkannya,” kata Siswono sapaan akrabnya.
Selanjutnya kata Siswono, independensi politik rakyat mundur, dan ini habis, sebab mendapat iming-iming dari transaksional yang sementara dan juga koruptor besar yang mendapatkan hukumannya ringan.
“Adanya koruptor besar yang melakukan korupsi merugikan negara miliaran rupiah bahkan triliunan tetapi mendapatkan hukuman ringan belum lagi setiap Agustus mendapatkan remisi atau potongan atau keringanan yang akibatnya hanya menjalani hukuman sebentar saja dan sudah keluar,” terang Siswono.
Siswono melanjutkan perilaku atau kejadian yang tidak baik untuk dilanjutkan yaitu adanya perilaku asas kepatutan dlm berpolitik yang menurun tajam, seperti adanya caleg terpilih tapi dia adalah pecandu narkoba.
“Bagaimana bisa seorang pecandu narkoba bisa lolos dan terpilih menjadi anggota legislatif? Hal ini menunjukkan syarat yang dipenuhi pada waktu pendaftaran tidak lengkap. Dan juga masyarakat memilih yang tidak jeli karena memilih anggota legislatif pecandu narkoba,” lanjut Siswono.
Kemudian lanjutnya, ia meragukan kapasitas Gibran terhadap jabatan yang akan diembannya karena menurutnya Wakil Presiden merupakan seorang yang mendukung kewibawaan presiden dan ini tidak main-main.
“Jabatan wakil presiden bukanlah main-main, Wakil Presiden Indonesia mulai dari Bung Hatta sampai Kyai Ma’ruf Amin memiliki track record dan pengalaman yang luar biasa. Teruji pada masanya dengan memimpin organisasi besar seperti partai atau ormas. Ada yang ahli ekonomi, teknologi dan lainnya serta menduduki jabatan-jabatan penting dan terkemuka di Indonesia. Nah, saya belum melihat posisi Wakil Presiden terpilih Gibran itu ada di mana dan track recordnya seperti apa,” tandas Siswono yang disambut tawa seisi ruangan.
Selain Siswono, Palar Batubara juga mengatakan tentang seruan tentang pemberantasan korupsi agar pemerintah kedepan lebih serius dalam penanganan dan pemberantasan korupsi, sebab dengan korupsi menjadi rusak tatanan negara.
“Pemerintahan Bapak Prabowo agar lebih serius menangani dan memberantas korupsi, sebab dengan korupsi bisa rusak tatanan negara ini,” kata Palar.
Diakhir, DPP PA GMNI yang diwakili oleh Siswono Yudo Husodo, Abdy Yuhana, Ugik Kurniadi, dan Jan Prince Permata membacakan Pernyataan Sikapnya secara bergantian.
Inilah Pernyataan Sikap DPP PA GMNI terhadap Pemerintahan Prabowo-Gibran:
• Mendorong penyelenggara negara Presiden menjalankan pemerintahan dangan baik.
• Menegaskan konstitusi negara dan hukum dipatuhi bersama berdasarkan etika bernegara.
• Praktik bernegara yg menyimpang harus ditinjau ulang.
• Agar penyelenggara negara tunduk dan patuh terhadap UUD negara.
• Semuanya kita bergotong royong bersama sama untuk perbaikan berbangsa dn bernegara.***
Penulis: Redaksi/Editor: Bung Wadhaar.