By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Marhaenist
Log In
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Onward Issue:
Resensi Ekologi Marx – John Belammy Foster
PB Jakarta Bangun Koperasi ‘Bottom Up’
Kisruh Koperasi dan MRT Bikin Iklim Usaha Buruk,  Ketua PB Jakarta Apresiasi Kebijakan Pramono Anung
Resensi Buku Karl Popper: Logika Penemuan Ilmiah
Kenapa Harus Adili Jokowi?

Vivere Pericoloso

Ever Onward Never Retreat

Font ResizerAa
MarhaenistMarhaenist
Search
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Ikuti Kami
Copyright © 2024 Marhaenist. Pejuang Pemikir. All Rights Reserved.
Opini

Soekarno dan Pramuka: Gerakan Indonesia Merdeka Menuju Indonesia Maju

La Ode Mustawwadhaar
La Ode Mustawwadhaar Diterbitkan : Jumat, 5 April 2024 | 14:59 WIB
Bagikan
Waktu Baca 5 Menit
Foto: Logo Pramuka/Marhaenist.id.
Bagikan
iRadio

Marhaenist.id – “Pramuka adalah bagian dari gerakan Indonesia merdeka.” Pernyataan ini bukanlah sekedar ungkapan, melainkan esensi dari peran pentas Pramuka dalam proses pembangunan karakter bangsa. Organisasi yang sudah berdiri sejak tahun 1961 ini, tak lepas dari nuansa perjuangan dan semangat merdeka.

Merujuk kepada sejarah berdirinya Gerakan Pramuka di Indonesia, organisasi ini didirikan pada tanggal 14 Agustus 1961 oleh Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno. Pendirian Gerakan Pramuka ini ditandai dengan dikeluarkannya Keppres No. 238 tahun 1961 tentang Pembentukan Gerakan Pramuka pada tanggal 20 Mei 1961.

Soekarno memiliki pemahaman yang mendalam akan pentingnya membentuk generasi muda yang berkarakter kuat, patriotik, dan bersemangat merdeka. Inisiatif untuk menyatukan berbagai organisasi pemuda di Indonesia dalam satu wadah yang diberi nama Pramuka merupakan bukti nyata perhatian dan visi jauh ke depan Soekarno terhadap pembangunan karakter bangsa.

Sri Sultan Hamengkubuwono IX, yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, juga memberikan kontribusi besar dalam proses pembentukan Pramuka. Selain mendapatkan kepercayaan sebagai Ketua Kwartir Nasional yang pertama, Sri Sultan Hamengkubuwono IX turut berperan aktif dengan menyumbangkan gedung serta properti lainnya untuk digunakan sebagai kantor pusat Pramuka.

Pramuka, yang merupakan singkatan dari “Praja Muda Karana” yang artinya ‘Rakyat Muda yang Suka Bekerja’, tidak hanya menawarkan berbagai keterampilan dan pengetahuan praktis kepada generasi muda, tetapi juga mewujudkan nilai-nilai luhur seperti cinta tanah air, kebersamaan, disiplin, dan kepedulian lingkungan.

Seiring dengan semangat kemerdekaan bangsa Indonesia, Pramuka ditempatkan sebagai lembaga pendidikan non formal yang memiliki peran kunci dalam menanamkan nilai-nilai patriotisme dan membentuk karakter bangsa.

Sumbangsih dari Soekarno dan Sri Sultan Hamengku Buwono IX pada awal berdirinya Pramuka sangatlah signifikan. Tanpa peran serta dari dua tokoh besar ini, mungkin akan sulit bagi Pramuka untuk berkembang sejauh ini dan memiliki peran penting dalam pembentukan karakter generasi muda Indonesia.

Baca Juga:   Tragedi Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Depok: Luka Mendalam dan Evaluasi Total!

Jadi, bisa dibilang bahwa Pramuka adalah ‘anak’ dari semangat kemerdekaan dan cita-cita besar bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa yang merdeka, tangguh, dan maju.

Sebagai organisasi pemuda terbesar di Indonesia, gerakan Pramuka memiliki peran strategis dalam mewujudkan Indonesia merdeka dan maju dalam arti luas. Kemerdekaan bukan hanya terpaut pada kemerdekaan dari penjajahan, tetapi juga kemerdekaan dalam berpikir, berkreasi, dan berkarya untuk Indonesia yang lebih baik dan maju.

Karakter anggota Pramuka dapat dilihat melalui nilai-nilai luhur yang dianutnya, seperti peduli lingkungan, disiplin, gotong royong, dan cinta tanah air, yang berakar kuat dalam nilai-nilai kepahlawanan dan semangat kemerdekaan bangsa Indonesia.

Menurut Dr. K.H. Jusuf Kalla, mantan Wakil Presiden RI dan Ketua DKD Pramuka, “Pramuka adalah lembaga pendidikan non formal yang memiliki peran kunci dalam menanamkan nilai-nilai patriotisme dan membentuk karakter bangsa.”

Gerakan Pramuka mengajarkan berbagai keterampilan dan pengetahuan yang dapat membentuk generasi muda yang berwawasan luas, memiliki inisiatif dan kreativitas, serta memiliki mental kuat dan tangguh dalam menghadapi tantangan masa depan. Semua ini sejalan dengan semangat kemerdekaan, yang berarti memiliki kemampuan untuk berdiri sendiri dan tidak mudah menyerah dalam menghadapi kesulitan.

Namun, peran Pramuka tidak hanya sampai di sini. Dalam konteks pembangunan nasional, gerakan Pramuka juga diharapkan bisa menjadi agen perubahan. Sebagai generasi penerus bangsa, anggota Pramuka diharapkan bisa menjadi pionir dalam menjalankan berbagai inovasi dan inisiatif positif yang dapat membawa kemajuan bagi bangsa Indonesia.

Sebagai penutup, kita dapat mengambil kutipan dari Lord Baden-Powell, pendiri gerakan pramuka di dunia, “Pramuka adalah permainan yang dimainkan oleh anak muda, namun dengan tujuan yang sangat serius.”

Baca Juga:   Krisis Penyerapan Susu Lokal Menuai Aksi Simbolis Mandi Susu di Boyolali

Pramuka memang permainan, namun dalam setiap permainannya terdapat nilai dan tujuan serius untuk membentuk karakter dan kemampuan generasi muda dalam menghadapi tantangan masa depan. Dengan demikian, gerakan Pramuka bukan hanya bagian dari ‘gerakan Indonesia merdeka’, tetapi merupakan bagian integral dari ‘gerakan Indonesia maju’.***

Referensi:
1. Pramuka.or.id. “Sejarah Pramuka di Indonesia.” Diakses pada 4 April 2024 dari https://www.pramuka.or.id/sejarah-pramuka-di-indonesia/
2. Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia. “Sejarah Perkembangan Gerakan Pramuka.” Diakses pada 4 April 2024 dari https://kemenpora.go.id/index/arsip/128/sejarah-perkembangan-gerakan-pramuka.*


Penulis: Sugeng Sjamsuri, Alunmi GMNI Manado – Sulut.

Bagikan Artikel
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print

ARTIKEL TERBARU

Resensi Ekologi Marx – John Belammy Foster
Jumat, 12 September 2025 | 00:53 WIB
PB Jakarta Bangun Koperasi ‘Bottom Up’
Senin, 8 September 2025 | 00:15 WIB
Kisruh Koperasi dan MRT Bikin Iklim Usaha Buruk,  Ketua PB Jakarta Apresiasi Kebijakan Pramono Anung
Senin, 8 September 2025 | 00:07 WIB
Resensi Buku Karl Popper: Logika Penemuan Ilmiah
Minggu, 7 September 2025 | 23:24 WIB
Kenapa Harus Adili Jokowi?
Minggu, 7 September 2025 | 21:46 WIB

BANYAK DIBACA

Negara Hukum Berwatak Pancasila
Insight
Lukisan Pakde Karwo Menolak Terbakar: Isyarat Zaman dari Api Grahadi, Ramalan Jayabaya yang Hidup
Marhaenis
Presiden Jokowi Resmi Buka Kongres IV Persatuan Alumni GMNI
Kabar PA GMNI
Pembukaan Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI)
Kabar PA GMNI
Buka kongres PA GMNI, Jokowi Ajak Alumni GMNI Jaga Kedaulatan dan Menangkan Kompetisi
Kabar PA GMNI

Lainnya Dari Marhaenist

Kabar GMNI

Aksi Nyata untuk Lingkungan yang Lebih Hijau, GMNI Malang dan Kaliku Gelar Gerakan Penanaman Pohon di Sepadan Kali Curungrejo

Marhaenist.id, Malang - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)…

ArtikelHistorical

Pesan Terakhir Ki Hadjar Pada Bung Karno

Marhaenist.id - Bung Karno membesuk Ki Hadjar Dewantoro sekitar April 1959, salah…

Kabar GMNI

GMNI Touna Kecam Aksi Dugaan Intimidasi Sekdes Kepada Anak di Bawah Umur hingga Nekat Melakukan Aksi Bundir

Marhaenist.id, Touna - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia(GMNI) Tojo…

Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani. FILE/IST. Photo
Polithinking

PDIP Disebut Akan Sulit Dapatkan Koalisi Jika Usung Puan Maharani

Marhaenist - Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya mengatakan PDI Perjuangan…

Mantan penyidik senior KPK Novel Baswedan. Ari Saputra/Detik
Polithinking

Novel Baswedan: Tidak Ada Bukti Ganjar Terlibat Kasus e-KTP

Marhaenist - Eks penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menyebut tidak…

Polithinking

Ganjar Pranowo: Politik Machiavellian Gunakan Penegak Hukum Jadi Alat Untuk Menakuti

MARHAENIST - Politik Machiavellian sepertinya sedang terjadi akhir-akhir ini. Rasa takut sengaja…

Polithinking

Ganjar Makan Nasi Berkat Lesehan Bareng Warga di Acara Ruwatan Rajab

Marhaenist.id, Ungaran - Ribuan warga Desa Lemahireng, Bawen, Kabupaten Semarang antusias menyambut…

Kabar GMNI

GMNI Jaktim Tanyakan Kemana Pemangkasan Alokasi Dana Pendidikan dan Tuntut Percepatan Pengesahan RUU PRT

Marhaenist.id, Jakarta - Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Jakarta Timur Jaktim mengkritik…

Polithinking

Masa Tenang, Ganjar Pilih Kulineran di Semarang

Marhaenist.id, Semarang - Di masa tenang, Ganjar Pranowo makan malam bersama Cak…

Tampilkan Lebih Banyak
  • Infokini
  • Indonesiana
  • Historical
  • Insight
  • Kabar PA GMNI
  • Kabar GMNI
  • Bingkai
  • Kapitalisme
  • Internasionale
  • Marhaen
  • Marhaenis
  • Marhaenisme
  • Manifesto
  • Opini
  • Polithinking
  • Study Marhaenisme
  • Sukarnoisme
Marhaenist

Ever Onward Never Retreat

  • Kontak
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • ▪️ Kirim Artikel
  • ▪️ Format

Vivere Pericoloso

Ikuti Kami

Copyright © 2025 Marhaenist. Ever Onward Never Retreat. All Rights Reserved.

Marhaenist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?