By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Marhaenist
Log In
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Onward Issue:
Menolak Gelar Pahlawan Nasional bagi Soeharto adalah Kewajiban Ideologis bagi Marhaenis
Tirani yang Tersenyum dalam Bayang Kiamat Epistemik: Evolusi Kekuasaan dari Orwellian ke Huxleyian – Part I
Jika atas Dasar Cinta, Permata Indonesia Tantang Walikota Kendari Permanenkan Penghentian Proyek KOPPERSON di Tapak Kuda
Layangkan Penyataan Sikap Ke Pemerintah, GMNI Se-Indonesia Tolak Pemberian Gelar Pahlawan Kepada Suharto
DPC PA GMNI Bengkalis Ucapkan Selamat atas Terselenggaranya Konfercab Ke- I GMNI Bengkalis

Vivere Pericoloso

Ever Onward Never Retreat

Font ResizerAa
MarhaenistMarhaenist
Search
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Ikuti Kami
Copyright © 2024 Marhaenist. Pejuang Pemikir. All Rights Reserved.
Polithinking

Seniman, Budayawan dan Masyarakat Jogja Titipkan Indonesia di Pundak Ganjar

La Ode Mustawwadhaar
La Ode Mustawwadhaar Diterbitkan : Senin, 29 Januari 2024 | 00:46 WIB
Bagikan
Waktu Baca 2 Menit
Foto: Seorang Seniman menuliskan sesuatu di pundak Ganjar Pranowo saat berkampanye di Alun-Alun Wates Yogyakarta yang dihadiri Puluhan ribu masyarakat, Minggu (28/1/2024)/Marhaenist.id.
Bagikan
iRadio

Marhaenist.id, Kulonprogo – Alun-Alun Wates Yogyakarta membara. Puluhan ribu masyarakat hadir di sana, Minggu (28/1/2024). Mereka tampak antusias datangan ke acara bertajuk Hajatan Rakyat yang dihadiri calon presiden nomor urut 03, Ganjar Pranowo.

Sejak pagi hari, mereka sudah memadati lokasi itu. Warga rela menantikan Ganjar hingga berjam-jam karena panggung penuh dengan hiburan. Penampilan grup band Slank membuat warga betah bertahan.

Ketika Ganjar tiba, suasana langsung meriah. Teriakan Ganjar Presiden langsung menggema. Warga langsung histeris dan menyambut Ganjar dengan mengacungkan jari tiga.

“Ganjar Presiden. Ganjar wonge dewe,” teriak mereka kompak.

Ganjar langsung menyapa puluhan ribu warga yang ada di sana. Ia langusung membakar semangat para simpatisan dan pendukungnya itu dengan program-program andalannya.

“Bapak ibu, milih makan siang gratis atau pendidikan gratis?,” tanya Ganjar.

Warga kompak menjawab lebih memilih pendidikan gratis. Seorang warga bernama Lily mengatakan bahwa pendidikan gratis lebih penting untuk masa depan anak daripada makan siang gratis.

“Pilih pendidikan gratis Pak, karena pendidikan lebih penting untuk masa depan anak kita,” jelasnya.

Sejumlah warga kemudian diminta naik ke atas panggung. Selain warga, ada seniman dan budayawan Jogja yang juga naik ke atas panggung. Terlihat budayawan Butet Kertaradjasa juga ada di sana. Mereka kompak menuliskan harapan di pundak Ganjar.

“Utamakan pendidikan gratis sampai kuliah,Pak. Pekerjaan untuk anak muda dipermudah,” tulis mereka.

Sementara Butet menuliskan kalimat singkat. Di pundak Ganjar, ia menitipkan Ganjar agar melakukan Revolusi Cinta.

“Di pundak saya sudah ditulis harapan-harapan panjenengan. Sebagian besar titip soal pendidikan. Maka ke depan perbaikan kualitas pendidikan menjadi prioritas,” ucap Ganjar.

Sekolah gratis sampai anak berusia 12 tahun harus terwujud. Khusus yang miskin, Ganjar membuat program khusus yakni pendidikan vokasi SMK Gratis lulus langsung kerja.

Baca Juga:   Komitmen Pemerintah Jaga Netralitas ASN Saat Pemilu dan Pilkada

“Kita lanjutkan lagi dengan program satu keluarga miskin satu sarjana. Maka dengan program pendidikan itu, anak-anak dari keluarga tidak mampu bisa mengubah nasib keluarganya,” pungkasnya disambut tepuk tangan histeris puluhan ribu warga.***

Bagikan Artikel
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print

ARTIKEL TERBARU

Menolak Gelar Pahlawan Nasional bagi Soeharto adalah Kewajiban Ideologis bagi Marhaenis
Jumat, 7 November 2025 | 13:59 WIB
Tirani yang Tersenyum dalam Bayang Kiamat Epistemik: Evolusi Kekuasaan dari Orwellian ke Huxleyian – Part I
Kamis, 6 November 2025 | 04:39 WIB
Jika atas Dasar Cinta, Permata Indonesia Tantang Walikota Kendari Permanenkan Penghentian Proyek KOPPERSON di Tapak Kuda
Kamis, 6 November 2025 | 03:35 WIB
Layangkan Penyataan Sikap Ke Pemerintah, GMNI Se-Indonesia Tolak Pemberian Gelar Pahlawan Kepada Suharto
Rabu, 5 November 2025 | 22:05 WIB
DPC PA GMNI Bengkalis Ucapkan Selamat atas Terselenggaranya Konfercab Ke- I GMNI Bengkalis
Rabu, 5 November 2025 | 17:43 WIB

BANYAK DIBACA

Negara Hukum Berwatak Pancasila
Insight
Menteri ATR/BPN Temui Warga Kebon Sayur Setelah Didesak Massa Aksi untuk Tuntaskan Konflik Sengketa Lahan 
Kabar GMNI Marhaenis
Presiden Jokowi Resmi Buka Kongres IV Persatuan Alumni GMNI
Kabar PA GMNI
Pembukaan Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI)
Kabar PA GMNI
Buka kongres PA GMNI, Jokowi Ajak Alumni GMNI Jaga Kedaulatan dan Menangkan Kompetisi
Kabar PA GMNI

Lainnya Dari Marhaenist

IndonesianaKabar GMNI

Prihatin dengan Kondisi Demokrasi, PA GMNI dan Forum Komunikasi Santri Situbondo: Penguatan Demokrasi Harus melalui Partisipasi Anak Muda

Marhaenist.id, Situbondo — Pergeseran periodisasi rezim yang dipimpin oleh Prabowo-Gibran dalam lanskap…

Kabar PA GMNI

Gelar Konsolidasi dan Syukuran, DPC PA GMNI Salatiga Kuatkan Soliditas Alumni

Marhaenist.id, Salatiga - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Persatuan Alumni (PA) Gerakan Mahasiswa…

Polithinking

Ganjar ke Warga Jabar: Jangan Takut Diintimidasi, Lawan Dengan Benar dan Sesuai Konstitusi

Marhaenist.id, Cirebon - Capres 2024 nomor urut 3, Ganjar Pranowo membakar semangat…

Polithinking

Di Banyuwangi, Atikoh Sampaikan Pentingnya Gunakan Hak Pilih

Marhaenist.id, Banyuwangi - Siti Atikoh Ganjar mengajak masyarakat untuk datang ke Tempat…

Opini

Jalan Terjal Profesi Pendidik: Konsepsi Perjuangan dan Sasaran Konstruktif Memaknai Hari Guru Nasional

Marhaenist.id - Sangat tersanjung apabila kita melihat gagasan dasar yang telah dibangun didalam…

Kabar GMNI

GMNI Halut Sukses Gelar PPAB Jilid I, Bangun Kesadaran Ideologis dan Pondasi Kaderisasi

Marhaenist.id, Halut - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)…

ArtikelOpini

Matinya Pancasila di Bulan Juni

Marhaenist.id - Pagi belum benar-benar terang ketika Prabowo keluar dari rumah kayunya…

IndonesianaOpini

Kelompok Anarko, Dalang Dibalik Kerusuhan Agustus 2025 di Indonesia?

Marhaenist.id - Sejarah pergerakan Mahasiswa 98, yang menjadi korban penjarahan adalah orang-orang…

Perajin membersihkan kedelai di salah satu rumah industri di Jakarta, Kamis (6/10). Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tahu dan Tempe Indonesia (Gakopindo) Aip Syarifuddin mengatakan kenaikan harga kedelai impor satu bulan terakhir rata-rata berada di kisaran Rp6.900 - Rp7.000 per kilogram di tingkat koperasi yang sebelumnya Rp6.300 - Rp6.500 sedangkan harga di pasaran lebih tinggi yakni Rp10.597 per kilogramnya. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/pras/16.
Kapitalisme

Pemerintah Berikan Subsidi Kedelai Rp1.000 Hingga Akhir Tahun

Marhaenist - Pemerintah memutuskan untuk memperpanjang program subsidi kedelai sebesar Rp1.000 per…

Tampilkan Lebih Banyak
  • Infokini
  • Indonesiana
  • Historical
  • Insight
  • Kabar PA GMNI
  • Kabar GMNI
  • Bingkai
  • Kapitalisme
  • Internasionale
  • Marhaen
  • Marhaenis
  • Marhaenisme
  • Manifesto
  • Opini
  • Polithinking
  • Study Marhaenisme
  • Sukarnoisme
Marhaenist

Ever Onward Never Retreat

  • Kontak
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • ▪️ Kirim Artikel
  • ▪️ Format

Vivere Pericoloso

Ikuti Kami

Copyright © 2025 Marhaenist. Ever Onward Never Retreat. All Rights Reserved.

Marhaenist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?