By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Marhaenist
Log In
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Onward Issue:
Jenderal A.H. Nasution, Sang Prajurit Idealistis yang Menolak Jadi Presiden Meski Punya Peluang Besar
Terpilih dalam Konfercab V, Aji Darmawan-Diman Safaat Resmi Pimpin DPC GMNI Kendari Periode 2025–2027
GMNI Balikpapan Jadi Rumah Ideologis, Tiga Ketua DPP GMNI Siap Hadir di KTD 2025
PA GMNI Jakarta Raya Desak Pemprov DKI Koreksi Arah Pembangunan Ekonomi Ibukota yang Dikuasai Kapitalisme Global
6 Buku untuk Memahami Mengapa Gelar Pahlawan Nasional bagi Soeharto Harus Ditolak

Vivere Pericoloso

Ever Onward Never Retreat

Font ResizerAa
MarhaenistMarhaenist
Search
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Ikuti Kami
Copyright © 2024 Marhaenist. Pejuang Pemikir. All Rights Reserved.
Historical

Jenderal A.H. Nasution, Sang Prajurit Idealistis yang Menolak Jadi Presiden Meski Punya Peluang Besar

La Ode Mustawwadhaar
La Ode Mustawwadhaar Diterbitkan : Senin, 10 November 2025 | 04:08 WIB
Bagikan
Waktu Baca 2 Menit
Foto: A.H. Nasution bersama Bung Karno (Sumber: Arsip Nasional RI(/MARHAENIST.
Bagikan
iRadio

Marhaenist.id — Jenderal Besar Abdul Haris Nasution dikenal sebagai sosok militer yang teguh pada prinsip dan setia pada jalur konstitusi. Setelah peristiwa G30S/PKI, posisi politik Nasution sebenarnya sangat kuat. Ia dihormati sebagai pahlawan yang berhasil lolos dari percobaan pembunuhan oleh PKI dan dinilai banyak pihak, baik dari kalangan militer maupun sipil, layak menggantikan Presiden Soekarno yang kala itu posisinya mulai goyah.

Namun, Nasution menolak ambisi politik tersebut. Ia memilih untuk tetap setia pada aturan konstitusi dan mendukung Letjen Soeharto yang kemudian menerima Surat Perintah 11 Maret 1966 (Supersemar). Dalam berbagai kesempatan, Nasution menegaskan bahwa dirinya tidak haus kekuasaan. “Saya bukan orang yang haus kekuasaan. Saya hanya ingin negara ini selamat,” ujarnya suatu ketika.

Sikapnya yang teguh membuat banyak pihak menghormati Nasution sebagai prajurit sejati, bukan politisi kekuasaan. Sejak muda, ia telah berpegang pada prinsip bahwa tugas militer adalah menjaga negara, bukan merebut kekuasaan. “Saya ini tentara. Tugas saya menjaga republik, bukan merebutnya,” pernah ia katakan kepada orang dekatnya.

Setelah G30S/PKI, ketika desakan untuk mengambil alih kekuasaan kian kuat, Nasution tetap berpegang pada jalur hukum dan prosedur negara. Ia mendorong penyelesaian melalui MPRS, bukan dengan kudeta. Ia menilai Indonesia harus dijaga agar tidak kembali terjerumus dalam kekacauan politik seperti masa revolusi.

Tragedi G30S/PKI juga meninggalkan luka mendalam bagi dirinya. Putrinya, Ade Irma Suryani, tewas tertembak, dan ajudannya, Pierre Tendean, gugur karena disangka dirinya. Nasution yang lolos dari maut itu memilih untuk tidak lagi mengejar jabatan politik, melainkan berfokus pada pemulihan keamanan dan ketertiban nasional.

Sebagai tokoh militer, A.H. Nasution meninggalkan warisan besar bagi bangsa Indonesia. Ia dikenal sebagai arsitek utama Doktrin Pertahanan Rakyat Semesta (Hankamrata), tokoh penting dalam pembangunan TNI modern, serta simbol keteguhan hati dan kesetiaan terhadap negara.

Baca Juga:   Bung Tomo, Sang Orator Si Pembakar Semangat Perjuangan Melawan Penjajah

Jenderal Besar Abdul Haris Nasution wafat pada 6 September 2000 dan dimakamkan dengan penghormatan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia.***

Catatan: FB Catatan Sejarah Indonesia/Editor: Bung Wadhaar.

Bagikan Artikel
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print

ARTIKEL TERBARU

Terpilih dalam Konfercab V, Aji Darmawan-Diman Safaat Resmi Pimpin DPC GMNI Kendari Periode 2025–2027
Minggu, 9 November 2025 | 23:16 WIB
GMNI Balikpapan Jadi Rumah Ideologis, Tiga Ketua DPP GMNI Siap Hadir di KTD 2025
Minggu, 9 November 2025 | 22:50 WIB
PA GMNI Jakarta Raya Desak Pemprov DKI Koreksi Arah Pembangunan Ekonomi Ibukota yang Dikuasai Kapitalisme Global
Minggu, 9 November 2025 | 22:41 WIB
Foto: Dhiva Trenadi Pramudia, Institut Marhaenisme 27/MARHAENIST.
6 Buku untuk Memahami Mengapa Gelar Pahlawan Nasional bagi Soeharto Harus Ditolak
Minggu, 9 November 2025 | 21:24 WIB
GMNI Berduka, Senior GMNI Antasari Azhar Telah Berpulang Kepada Sang Khalik
Minggu, 9 November 2025 | 01:36 WIB

BANYAK DIBACA

Negara Hukum Berwatak Pancasila
Insight
Alumni GMNI Jakarta Raya Dorong Kemandirian Ekonomi Ibu Kota di Tengah Arus Globalisasi
Kabar PA GMNI
Presiden Jokowi Resmi Buka Kongres IV Persatuan Alumni GMNI
Kabar PA GMNI
Pembukaan Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI)
Kabar PA GMNI
Buka kongres PA GMNI, Jokowi Ajak Alumni GMNI Jaga Kedaulatan dan Menangkan Kompetisi
Kabar PA GMNI

Lainnya Dari Marhaenist

Kabar GMNI

Deklarasi Pemilu Damai 2024, GMNI Jatim Serukan Pemilu Tanpa Provokasi

Marhaenist.id, Surabaya - Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Jawa Timur (DPD…

Kabar GMNI

Gelar Konsolidasi Nasional di Kota Biltar, GMNI Bentuk Forum Nasional Komunikasi Persatuan

Marhaenist.id, Blitar – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) menggelar Konsolidasi Nasional dan…

Kabar PA GMNI

Pemerintah Harus Siapkan Jaminan Sosial Menyeluruh Bagi Masyarakat Miskin Ekstrem

Marhaenist - Dewan Pengurus Pusat Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA…

Kabar GMNIOpini

Tolak Kongres Bandung, GMNI Bangka Belitung Seruhkan Kongres Persatuan untuk Mengakhiri Perpecahan

Marhaenist.id - Kekisruhan yang terjadi dalam internal Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)…

Kabar GMNI

Sambut Hari Buruh di Moment PPAB, Ini Sikap GMNI Mamasa!

Marhaenist.id - Momentum Hari Buruh ini 1 Mei 2025, mari kita mengulik…

Sukarnoisme

Peristiwa Cikini: Upaya Pembunuhan Terhadap Presiden Soekarno

Marhaenist.id - Pada tanggal 30 November 1957 terjadi upaya pembunuhan terhadap Presiden…

Kabar GMNI

DPD GMNI Jatim Desak Pemerintah Prabowo-Gibran Pertimbangkan Ulang Kenaikan PPN 12%

Marhaenist, Surabaya – Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPD GMNI)…

Kabar GMNI

Cetak Kader Progresif dan Revolusioner, DPK GMNI FISIP UHO Kendari Gelar PPAB

Marhaenist.id, Kendari - Dewan Pengurus Komisariat (DPK) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)…

Indonesiana

Sikapi Unras Kawal Putusan MK Atas UU PKPU Diberbagai Daerah, Komnas HAM Desak Aparat Tidak Gunakan Kekerasan

Marhaenist.id, Jakarta- Komnas HAM mencermati bahwa gelombang aksi Unjuk Rasa (Unras) yang terjadi…

Tampilkan Lebih Banyak
  • Infokini
  • Indonesiana
  • Historical
  • Insight
  • Kabar PA GMNI
  • Kabar GMNI
  • Bingkai
  • Kapitalisme
  • Internasionale
  • Marhaen
  • Marhaenis
  • Marhaenisme
  • Manifesto
  • Opini
  • Polithinking
  • Study Marhaenisme
  • Sukarnoisme
Marhaenist

Ever Onward Never Retreat

  • Kontak
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • ▪️ Kirim Artikel
  • ▪️ Format

Vivere Pericoloso

Ikuti Kami

Copyright © 2025 Marhaenist. Ever Onward Never Retreat. All Rights Reserved.

Marhaenist
Merdeka!

Masuk ke akunmu

Lupa passwordmu?