Marhaenist.id, Bengkalis – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Bengkalis sukses menyelenggarakan Pekan Penerimaan Anggota Baru (PPAB) Ke-2, pada Minggu (01/9/2024).
Acara ini dihadiri oleh Ketua DPC PA GMNI Bengkalis Bung Edy Marhaen, pendiri GMNI Riau Bung Rudi Tanjung, Bung Mikel sebagai utusan DPC GMNI Pekanbaru, serta Pengurus DPC Caretaker GMNI Cabang Bengkalis.
PPAB kali ini juga diikuti oleh perwakilan dari berbagai perguruan tinggi di Kabupaten Bengkalis, termasuk mahasiswa dari Politeknik Bengkalis dan STAIN Bengkalis.
Ketua DPC GMNI Bengkalis, Bung Zulfan, dalam sambutannya menyampaikan bahwa PPAB GMNI ini merupakan bagian dari kebutuhan organisasi untuk membangun karakter mahasiswa Bengkalis guna mempersiapkan generasi muda menyambut bonus demografi yang akan datang.
“Mengingat Bengkalis merupakan salah satu pulau terluar yang berbatasan dengan beberapa negara dan akan ada Bonus Demografi dengan budaya barat yang mungkin akan mengancam nasionalisme, maka itu GMNI harus terus melakukan kaderisasi untuk menumbuhkan spirit nasionalisme dan cinta tanah air,” kata Zulfan.
Bung Zulfan juga berharap peserta dapat mengikuti seluruh rangkaian PPAB dengan baik agar materi yang disampaikan dapat diserap secara maksimal dan menjadi pijakan ideologis dalam membangun Kabupaten Bengkalis ke depan.
Ia juga mengucapakan terima kasihnya kepada semua pihak yang telah membantu terselenggaranya PPAB ke 2 DPC GMNI Bengkalis sampai akhir kegiatan.
“Saya berharap PPAB ini dapat diikuti dan disimak sampai selesai agar semua materi dapat terserap dan dimengerti sebagai pijakan ideologis dalam membangun Kabupaten Bengkalis ke depan. Dan tidak lupa pula saya ucapakan terima kasih kepada para alumni GMNI yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini,” pungkas Zulfan.
Bung Mikel, utusan dari DPC GMNI Pekanbaru, yang merupakan cabang tertua GMNI di Provinsi Riau, menekankan pentingnya PPAB sebagai sarana pengembangan organisasi di Bengkalis dan juga dapat membantu perguruan tinggi menciptakan intelektual yang kritis, tegas dalam tindakan, dan konsisten dalam menjaga idealisme mahasiswa.
“Mahasiswa sebagai agen pengawas kebijakan pemerintah harus memiliki analisis tajam dan intelektual kritis yang berpegang teguh pada ideologi Marhaenisme, dan siap berjuang bersama rakyat marhaen untuk menghapus kesenjangan di berbagai sektor. Dengan itu, GMNI sebagai organisasi kader dan perjuangan yang selalu bergerak untuk kepentingan dan kehormatan rakyat marhaen, termasuk di Bengkalis,” ucap Mikel.
Ketua DPC PA GMNI Bengkalis, Edy Marhaen, menyatakan bahwa PPAB Ke-2 ini dapat terlaksana berkat kekompakan pengurus dan dukungan dari para alumni.
“Kegiatan ini terlaksana berkat kekompakan GMNI aktif dan Alumni GMNI. Saya merasa bangga melihat organisasi Marhaenis ini yang terus berkembang dan berkibar di Bengkalis,” kata Edy Marhaen.
Rudi Tanjung, alumni GMNI Riau, turut menyampaikan rasa bangganya atas GMNI Bengkalis yang cepat dalam melakukan perekrutan anggota melalui PPAB.
Ia mengingatkan bahwa bergabung dengan GMNI tidak hanya berhenti pada PPAB, tetapi harus ada kaderisasi berkelanjutan, baik formal maupun informal, untuk menanamkan semangat juang progresif revolusioner pada setiap kader di Bengkalis.
Ia juga berpesan kepada para peserta untuk terus memupuk semangat perjuangan GMNI dalam membantu pemerintah melalui gagasan-gagasan intelektual yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat marhaen.
“Jangan pernah berhenti belajar dan berjuang. Sebagai kader GMNI, kalian adalah harapan bangsa yang akan membawa perubahan. Jadikan semangat progresif revolusioner sebagai api yang selalu menyala dalam diri, teruslah berbakti kepada rakyat marhaen, dan jangan pernah lupakan bahwa perjuangan ini adalah untuk keadilan dan kemakmuran seluruh bangsa Indonesia,” ujar Rudi Tanjung.
Kegiatan PPAB ini diikuti oleh 28 peserta yang secara bersama-sama mengikrarkan janji, dipandu oleh Bung Zulfan selaku Ketua DPC GMNI Bengkalis dan didampingi oleh Bung Mikel dari DPC GMNI Pekanbaru serta beberapa pengurus lainnya.***
Penulis: Bung Eko Zaiwan/Editor: Bung Wadhaar.