Marhaenist.id, Surabaya – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Surabaya menggelar Sarasehan Kader bertajuk ‘Tumbuhlah Tunas GMNI Surabaya: Refleksi Kader, Wujudkan Kesadaran Persatuan, Solidaritas, dan Senasib Sepenanggungan’ pada Minggu (12/10/2025) malam.
Agenda tersebut menjadi momentum penting bagi GMNI Surabaya yang sebelumnya sempat mengalami dualisme kepemimpinan antara kubu Alfito Rafif Amanda dan Virgiawan Budi Prasetyo.
Melalui sarasehan ini, kedua pihak sepakat meneguhkan kembali semangat persatuan demi memperkuat perjuangan ideologis GMNI di Kota Pahlawan.
Acara berlangsung hangat dan penuh kekeluargaan, dihadiri oleh Ketua Umum DPP GMNI 2025-2028 Muhammad Risyad Fahlefi; Sekjen DPP GMNI 2019-2022, Muh. Ageng Dendy Setiawan; serta sejumlah alumni seperti Dr. Harjono, S.H., MCL., dan Dr. Sasongko Budisusetyo, M.Si., CPA., CPMA.
Dalam sambutannya, Risyad menekankan pentingnya meneguhkan jati diri kader melalui persatuan dan advokasi terhadap persoalan rakyat.
“Kesadaran akan persatuan kader penting untuk diwujudkan. Kader harus berdinamika dengan persoalan rakyat, bukan sibuk pada urusan internal. GMNI harus melakukan gerakan advokasi, mengawal kebijakan pemerintah, dan mengkritik hal yang tidak berpihak pada masyarakat. Semua itu hanya bisa diwujudkan melalui persatuan,” paparnya.
Hal senada juga disamapikan Dendy. Ia menegaskan, persatuan harus tumbuh secara kultural melalui kesadaran kolektif.
“Momentum seperti ini perlu digalakkan dari Sabang sampai Merauke, dan segala bentuk perpecahan harus dihentikan hingga tingkat basis,” ucapnya.
Sementara itu, Dr. Harjono mengingatkan bahwa persatuan adalah roh perjuangan marhaenis.
“Tanpa persatuan, ideologi akan kehilangan arah. Kader GMNI harus menjunjung gotong royong dan menempatkan kepentingan rakyat di atas segalanya,” tuturnya.
Sarasehan ini menjadi penegasan, di mana persatuan adalah fondasi utama perjuangan kader GMNI, sekaligus menempatkan Surabaya sebagai barometer persatuan gerakan mahasiswa nasional.***
Penulis: Mar, Jurnalis Bangsaonline.com/Editor: Bung Wadhaar.