Marhaenist – Pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Purworejo resmi dilantik.
Diharapkan, gerakan tersebut bisa mendukung kaum marjinal, semisal rakyat miskin, untuk mendapatkan kesejahteraan dari pemerintah.
Ketua DPC Persatuan Alumni (PA) GMNI Purworejo, Luhur Pambudi Mulyono, mengatakan momen itu adalah pertama kalinya kepengurusan GMNI menetas di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Dikatakan, sebelumnya belum pernah ada alumni GMNI yang berasal dari kampus di Kabupaten Purworejo.
Keresahan itulah yang melatarbelakangi PA GMNI Kabupaten Purworejo menggelar seleksi untuk merintis pengurus GMNI Kabupaten Purworejo.
“Dilatarbelakangi belum ada alumni GMNI yang lahir dari (Kampus di) Purworejo. Alumni GMNI yang berkarier di Purworejo sebagian besar dari kampus-kampus daerah lain. Sehingga sejak 2023 lalu kami mulai mengadakan pelatihan, diskusi, dan penyaringan pengurus GMNI Kabupaten Purworejo yang berasal dari 5 kampus di kota ini,” kata Luhur, Minggu (04/02/2024).
Dalam prosesnya, Luhur menyebut ada sebanyak 100-an mahasiswa yang mendaftar.
Namun, seiring berjalannya seleksi dan pelatihan, akhirnya tersaring sebanyak 73 mahasiswa.
Paling banyak berasal dari kampus Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP), Politeknik Sawunggalih Kutoarjo (Polsa), dan partisipan kampus lain.
“Harapannya nanti mereka bisa berperan serta seperti jargon GMNI ‘berpikir, bergerak, berjuang, halnya bergerak, berpikir lagi, bergerak terus. Sehingga bisa mewarnai kehidupan karena tujuannya jelas ikut serta menjaga Pancasila. Bagaimana menjaga orang-orang miskin supaya bisa terangkat karena rohnya adalah marhaenisme,” ucapnya.
Luhur menambahkan, bukan berarti mereka harus menjadi marhaen.
Justru, dengan marhaen itu mereka akan dilatih bisa membawa kehidupan yang lebih sehat dan memberi kekuatan bagi kaum miskin saat menghadapi kesulitan di masyarakat.
“Tugas mereka (anggota dan pengurus GMNI) adalah membantu mengontrol pemerintah agar memberikan kesejahteraan. Setidaknya, kalau tidak bisa menambah uang rakyat, ya bisa mengurangi beban rakyat dengan mendorong pemerintah,” ujarnya.
Adapun dalam mengawal hal itu, Luhur berharap GMNI Kabupaten Purworejo bisa berkolaborasi dan bersinergi dengan elemen lainnya, semisal PMII hingga HMI.
Ketua DPC GMNI Kabupaten Purworejo terlantik, Mahestya Andi Sanjaya, Mahasiswa UMP, mengaku siap berlayar membawa bendera GMNI Purworejo.
Ia menyampaikan, sebagai perintis organisasi GMNI di Kabupaten Purworejo, banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus dikerjakan.
Di antaranya menguatkan struktur organisasi, kepengurusan, hingva memfasilitasi para mahasiswa untuk berdiskusi serta belajar terkait keresahan dalam segala bidang.
“Nanti kami akan duduk bersama untuk membahas mengapa di Kabupaten Purworejo jarang ada gerakan mahasiswa. Semoga kami bisa mewarnai dan mnguatkan apa yang ada di Kabupaten Purworejo,” ujarnya.
Adapun, dalam waktu dekat GMNI Kabupaten Purworejo dikatakan akan bergerak mengandeng berbagai instansi dan organisasi lain untuk melancarkan Pemilu 2024.
“Seperti hari ini, kami berkolaborasi dengan KPU Purworejo, bagaimana mahasiwa bisa ikut ambil peran dalam melancarkan Pemilu. Mengingat dinamika politik hari ini sangat menarik. Setidaknya, kami mahasiswa bisa turut mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilih di TPS pada 14 Februari 2024,” ucap dia.
Andi menambahkan, setidaknya para mahasiswa bisa memberikan contoh agar tidak golput. Lalu terkait pilihan itu bebas sesuai hati nurani.
Sementara itu, Wakil Ketua GMNI Kabupaten Purworejo, Achmad Luthfi Khakim, Mahasiswa Politeknik Sawunggalih Kutoarjo, menambahkan, berharap GMNI bisa menjadi barometer bagi mahasiswa di Kabupaten Purworejo untuk bergerak di segala bidang. *Tribun