Marhaenist.id – Kadangkala mahasiswa organisasi gerakan menggunakan bahasa akademis yang sulit dipahami oleh masyarakat awam. Misalnya istilah : Kapitalisme, Sosialisme, Pragmatisme, paradigmatik, dan lain-lain.
Kadangkala bahasa-bahasa tersebut hanya dipahami sesama organisasi gerakan mahasiswa. Seharusnya para mahasiswa ini mempermudah masyarakat awam dengan menyederhanakan istilah-istilah tersebut agar mudah dipahami sebab masyarakat belum tentu mengenyam bangku kuliah apalagi ikut organisasi tersebut.
Misalnya Ketika menyampaikan ” Kapitalisasi Pendidikan” harus disederhanakan istilahnya menjadi” Jual Beli Pendidikan” atau diberi sebuah catatan kaki/penjelasan dibawahnya.
Apalagi organisasi tersebut punya idealisme untuk memperkuat Nasionalisme Indonesia dan memperjuangkan nasib orang miskin. Maka seharusnya menggunakan istilah bahasa Indonesia yang mudah dipahami untuk menjelaskan istilah akademis atau istilah asing yang sulit dipahami agar masyarakat terutama kalangan menengah kebawah yang belum tentu mengenyam bangku kuliah itu paham dengan yang disampaikan.***
Penulis: Aji Sopian Nugroho, Alumni GMNI Pemalang Jawa Tengah.