By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Marhaenist
Log In
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Onward Issue:
Keterhilangan Eksistensial: Dari Krisis Kesadaran hingga Kolonisasi Atensi
GMNI Berduka, H Soenardi Ex Presidium GMNI 1976 – 1979 Telah Berpulang Disisi Tuhan Yang Maha Esa
Jadi Pembicara Diskusi yang Digelar PA GMNI Jakarta Raya, Soni Sumarsono: Kota Global Harus Punya Ideologi Keadilan Sosial
DPD PA GMNI Jakarta Raya Dorong Realisasi Good Governance Jakarta Berkeadilan Sosial
Mengantisipasi Otoritarianisme Politik Massa Mengambang

Vivere Pericoloso

Ever Onward Never Retreat

Font ResizerAa
MarhaenistMarhaenist
Search
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Ikuti Kami
Copyright © 2024 Marhaenist. Pejuang Pemikir. All Rights Reserved.
Study Marhaenisme

Marhaenisme, Marhaen dan Kita

La Ode Mustawwadhaar
La Ode Mustawwadhaar Diterbitkan : Rabu, 21 Februari 2024 | 18:56 WIB
Bagikan
Waktu Baca 2 Menit
Foto: Potret Belajar Mengajar yang dilakukan Bung Karno di massa Perjuangan Bangsa Indonesia/Marhaenist.id.
Bagikan
iRadio

Marhaenist.id – Banyak fenomena ganjil yang terjadi diantara kita. Terutama tentang Marhaenisme. Sebagian dari kita memahami Mahaenisme secara “Voluntaris”, yang memahami Marhaenisme sebagai simbol yang gagah berani, revolusi sekarang juga melawan segala bentuk kedzaliman penindasan.

Dengan kata lain, memahami Marhaenisme sebagai “iman”. Dengan iman revolusioner, seseorang bisa mengguncang dunia, bahkan memindahkan gunung ke lautan.

Apabila gunung itu belum juga berpindah, berarti iman kita yang belum kuat dan harus ditempa lagi dengan merapal ulang frase-frase revolusioner. Semacam mengulang mantra “de samen bundeling van alle revolutionaire krachten”.

Di tengah situasi semacam ini, ada dua tindakan yang sering kita lakukan; pertama, kita kerap menyeret-nyeret teks-teks kanonik Soekarno (secara dogmatik) hanya sebagai “otoritas tekstual” untuk mengobati keresahan kita atas kondisi yang ada.

Kedua, kita kerap menciptakan “musuh-musuh imajiner” yang seakan-akan nyata hendak dilawan. Dengan kata lain, kita masuk ke dalam realitas “simulakra”, realitas maya yang seakan-akan nyata.

Ini adalah konsekuensi logis dari pembacaan secara dogmatik atas teks-teks Soekarno. Seperti melawan Imperialisme, Kolonialisme yang dianjurkan oleh Soekarno tanpa memahami konteks dan anatominya.

Apa sebab hal ini terjadi?

Sebabnya tak lain karena kita “mencerabut” sosialitas si Marhaen dari Marhaenisme itu sendiri. Artinya, kita memahami Marhaenisme tanpa memahami keberadaan Marhaen itu sendiri. Kita menghilangkan keberadaan “Marhaen” sebagai basis ontologis dari Marhaenisme.

Kita berdiri sebagai Marhaenis, minus kaum Marhaen, yang berdiri di atas singasana simptom idealistik. Mereduksi kenyataan objektif pada skema subjektif.

Solusinya, kita perlu memahami keberadaan marhaen menurut situasi saat ini. Memahami kemiskinan si Marhaen dalam konteks saat ini.
Caranya tak lain tak bukan, yakni kita perlu memahami imperialisme, kapitalisme yang ada saat ini, sebagai pencipta dari kemiskinan si marhaen itu sendiri.

Baca Juga:   MDH Sebagai Pisau Analisa Marhaenisme

Sebagai basis material dari keberadaan marhaen saat ini. Dengan manganalisis bagaimana kapitalisme dan imperialisme hari ini bekerja, kita akan memahami posisi dari si marhaen dalam konteks formasi sosial hari ini, dan memahami posisi kita sendiri.

Dengan itu pula, kita memahami bagaimana cara mentransformasikan tindakan dan bagaimana revolusi itu diciptakan.***


Penulis: Arjuna Putra Aldino.

Bagikan Artikel
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print

ARTIKEL TERBARU

Keterhilangan Eksistensial: Dari Krisis Kesadaran hingga Kolonisasi Atensi
Minggu, 26 Oktober 2025 | 23:06 WIB
GMNI Berduka, H Soenardi Ex Presidium GMNI 1976 – 1979 Telah Berpulang Disisi Tuhan Yang Maha Esa
Minggu, 26 Oktober 2025 | 14:25 WIB
Jadi Pembicara Diskusi yang Digelar PA GMNI Jakarta Raya, Soni Sumarsono: Kota Global Harus Punya Ideologi Keadilan Sosial
Sabtu, 25 Oktober 2025 | 22:26 WIB
DPD PA GMNI Jakarta Raya Dorong Realisasi Good Governance Jakarta Berkeadilan Sosial
Sabtu, 25 Oktober 2025 | 19:55 WIB
Mengantisipasi Otoritarianisme Politik Massa Mengambang
Sabtu, 25 Oktober 2025 | 19:09 WIB

BANYAK DIBACA

Negara Hukum Berwatak Pancasila
Insight
Tanggapi Soal Dimanika Bangsa, DPP PA GMNI Sebut Ajaran Bung Karno Masih Relevan dengan Perkembangan Zaman
Kabar PA GMNI
Presiden Jokowi Resmi Buka Kongres IV Persatuan Alumni GMNI
Kabar PA GMNI
Pembukaan Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI)
Kabar PA GMNI
Buka kongres PA GMNI, Jokowi Ajak Alumni GMNI Jaga Kedaulatan dan Menangkan Kompetisi
Kabar PA GMNI

Lainnya Dari Marhaenist

Polithinking

PA GMNI Salurkan Bantuan Bagi Korban Gempa Cianjur

Marhaenist - Untuk meringankan beban bagi para korban bencana alam gempa bumi…

Opini

Imanuel Chayadi vs Independesi GMNI: Siapakah Pemenangnya?

Marhaenist.id - Ada sebuah berita yang berjudul "GMNI Tolak Ikut Gerakan Pemakzulan…

Kabar GMNI

Tiga Ormek Cipayung Blitar Bantah Ikut-ikutan Dalam Audiensi FMR Dengan Kapolres Blitar

Marhaenist.id, Blitar - Tiga organisasi ekstra kampus (Ormek) di Blitar membantah soal…

Opini

Revolusi Energi: Bongkar Mafia BBM, Tindak Tegas Pengkhianat Rakyat!

Marhaenist.id -Ditengah penderitaan rakyat akibat melonjaknya biaya hidup, mafia energi terus menghisap…

Nurmiyati Bagit & Bahtiar Husni. MARHAENIST
Marhaen

Nurmiyati Bagit, Korban Lakalantas di Ternate Desak Penahanan Pelaku Demi Keadilan

Marhaenist, Ternate - Seorang ibu rumah tangga di Ternate, Maluku Utara, Nurmiyati…

Opini

Demokrasi Ditangan Jokowi: Tantangan Etika Politik dan Moralitas

Marhaenist.id - Dinamika politik Indonesia kembali memunculkan sorotan dengan berkembangnya situasi seputar…

ArtikelOpini

Matinya Pancasila di Bulan Juni

Marhaenist.id - Pagi belum benar-benar terang ketika Prabowo keluar dari rumah kayunya…

Kapitalisme

Ramadhan Harga Pangan Naik Semua, Hanya Yang Asin Saja Yang Turun

Marhaenist, Jakarta  - Mayoritas harga komoditas pangan pada pekan pertama Ramadhan 1445…

Polithinking

Perempuan Garda Depan Pemenangan Pasangan Pram dan Rano

Marhaenist - Istri calon gubernur Pramono Anung, Endang Nugrahani bersama penyanyi Ashanti…

Tampilkan Lebih Banyak
  • Infokini
  • Indonesiana
  • Historical
  • Insight
  • Kabar PA GMNI
  • Kabar GMNI
  • Bingkai
  • Kapitalisme
  • Internasionale
  • Marhaen
  • Marhaenis
  • Marhaenisme
  • Manifesto
  • Opini
  • Polithinking
  • Study Marhaenisme
  • Sukarnoisme
Marhaenist

Ever Onward Never Retreat

  • Kontak
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • ▪️ Kirim Artikel
  • ▪️ Format

Vivere Pericoloso

Ikuti Kami

Copyright © 2025 Marhaenist. Ever Onward Never Retreat. All Rights Reserved.

Marhaenist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?