Marhaenist.id, Jakarta – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Persatuan Alumni (PA) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) menggelar Fucus Grub Discussion (FGD) tentang Kedaulatan dan Ketahanan Energi Nasional.
FGD itu bertemakan ‘Percepatan Implementasi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Menuju Indonesia Emas 2045’ yang dilaksanakan di Auditorium RRI Jakarta, Kamis (10/10/2024).
Kegiatan FGD itu pula adalah hasil kerja sama Radio Republik Indonesia (RRI) Jakarta dengan DPP PA GMNI dalam upaya mendorong adanya energi listrik alternatif di Indonesia.
Anggota Dewan Pengawas Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia, Endriman Butar Butar mengatakan, diskusi ini menjadi momentum bagi GMNI dan RRI ibaratkan menanam pohon dan akan dipanen pada 21 tahun yang akan datang yaitu 2045 untuk generasi berikutnya.
“Mudah-mudahan pembicaraan hari ini membawa dampak yang relevan dan juga untuk kemajuan Indonesia tentunya Indonesia maju ke depan,” ujar Butar Butar.
Sementara itu, Ketua DPP PA GMNI Prof. Dr. Arief Hidayat, menyambut baik acara ini yang mempertemukan dan menyatukan visi misi percepatan implementasi PLTN menuju Indonesia emas 2045.
“Setelah ditetapkan untuk mendukung dan mendorong langkah prioritas pentingnya ketersediaan energi terutama mengembangkan sumber energi terbarukan sebagai alternatif yang bersih dan ramah lingkungan salah satunya adalah rencana membangun pembangkit listrik tenaga nuklir,” ujar Arief Hidayat.
Sebagai agenda nasional, mereka berharap, transisi energi yang sedang dilakukan Indonesia akan menjadi salah satu upaya menjaga ketahanan energi dan mewujudkan ekonomi hijau di Indonesia.
Disisi lain juga, transisi energi, menurut mereka telah menunjukkan komitmen Indonesia untuk memperluas akses terhadap teknologi yang terjangkau dan bersih guna mendorong pemulihan ekonomi yang berkelanjutan dan lebih hijau.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh: Dr. Suparman Pengembang Teknologi Nuklir Ahli Utama, Direktorat Kebijakan Lingkungan Hidup, Kemaritiman, Sumber Daya Alam, dan Ketenaga nukliran. Dr. Ir. Hasto Kristiyanto, M.M Ahli Geopolitik. Prof. Dr. Ir. Anhar Riza, Antariksawan Ketua Dewan Pakar Badan Kejuruan Teknik Nuklir dan Persatuan Insinyur Indonesia.***
Penulis: Redaksi/Editor: Bung Wadhaar.